TEORI AKUNTANSI SAP 13
1. Definisi Manajemen
Laba
Manajemen laba adalah permainan manajerial untuk memanipulasi laporan
keuangan dengan mengatur besar kecilnya laba perusahaan demi kepentingan
pribadi. Timbulnya manajemen laba dapat dijelaskan dengan teori
agensi. Sebagai agent, manajer
secara moral bertanggung jawab untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dan sebagai imbalannya akan
memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak. Dengan demikian terdapat dua
kepentingan yang berbeda didalam perusahaan dimana masing-masing pihak berusaha
untuk mencapai atau mempertahankan tingkat kemakmuran yang dikehendaki. Manajer
sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan
prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik (pemegang
saham). Manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan
kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan
informasi akuntansi seperti laporan keuangan.
2. Sasaran
Manajemen Laba
Menurut Ayres (1994:27-29) terdapat unsur – unsur laporan keuangan yang
dapat dijadikan sasaran untuk melakukan manajemen laba adalah sebagai
berikut:
a. Kebijakan
Akuntansi
Keputusan manajer untuk
menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang wajib diterapkan oleh suatu
perusahaan, yaitu antara menerapkan akuntansi lebih awal dari waktu yang ditetapkan atau menundanya sampai
saat berlakunya kebijakan tersebut.
b. Pendapatan
Dengan mempercepat atau
menunda pengakuan akan pendapatan.
c. Biaya
Menganggap sebagai
beban/biaya atau menganggap sebagai suatu tambahan investasi atas suatu biaya (amortize
or capitalize of investment).
3. Tujuan Manajemen
Laba
Tujuan
dilakukannya manajemen laba adalah sebagai
berikut:
a. Dapat
Meningkatkan Kepercayaan Pemegang Saham Terhadap
Manajer
Manajemen laba berhubungan
erat dengan tingkat perolehan laba atau prestasi usaha suatu organisasi, hal ini
karena tingkat keuntungan atau laba
dikaitkan dengan prestasi manajemen dan juga besar kecilnya bonus yang akan
diterima oleh manajer.
b. Dapat
Memperbaiki Hubungan Dengan Pihak Kreditor
Perusahaan yang terancam default yaitu tidak dapat
memenuhi kewajiban pembayaran utang pada waktunya, perusahaan berusaha
menghindarinyadengan membuat kebijakan yang dapat meningkatkan pendapatan maupun laba. Dengan demikian akan
memberi posisi bargaining yang relatif baik dalam negoisasi atau penjadwalan
ulang utang antara pihak kreditor dengan
perusahaan.
c. Dapat
Menarik Investor Untuk Menanamkan Modalnya
4. Faktor –
Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Laba
Dalam Positif
Accounting Theory terdapat tiga faktor pendorong yang
melatarbelakangi terjadinya manajemen laba (Watt dan Zimmerman, 1986),
yaitu:
a. Hipotesis
Bonus Plan
Perusahaan dengan bonus
plan cenderung untuk menggunakan metode akuntansi yang akan meningkatkan
pendapatan saat ini.
b. Hipotesis
Debt To Equity
Bahwa pada perusahaan yang
mempunyai rasio debt to equity besar
maka manajer perusahaan tersebut cenderung menggunakan metode akuntansi yang
akan meningkatakan pendapatan atau laba.
c. Hipotesis
Political Cost
Bahwa pada perusahaan yang
besar, yang kegiatan operasinya menyentuh sebagian besar masyarakat akan
cenderung untuk mengurangi laba yang
dilaporkan.
5. Motivasi
Manajemen Laba
Beberapa
motivasi terjadinya manajemen laba adalah sebagai
berikut:
a. Motivasi
Program Bonus (Bonus Plan
Motivations)
Manajer yang memiliki
informasi atas laba bersih perusahaan akan bertindak secara oportunistik untuk
melakukan manajemen laba dengan memaksimalkan laba saat
ini.
b. Motivasi
Politik (Political
Motivations)
Manajemen laba digunakan
untuk mengurangi laba yang dilaporkan pada perusahaan publik. Perusahaan
cenderung mengurangi laba yang dilaporkan karena adanya tekanan publik yang
mengakibatkan pemerintah menetapkan yang lebih
ketat.
c. Motivasi
Perpajakan (Taxation
Motivations)
Motivasi penghematan pajak
menjadi motivasi manajemen laba yang paling nyata. Berbagai metode akuntansi
digunakan dengan tujuan penghematan pajak
pendapatan.
d. Motivasi Perubahan CEO
(Changes of CEO
Motivations)
CEO (Chief
Executive Officer) yang mendekati masa pensiun akan cenderung menaikkan
pendapatan untuk menaikkan bonus mereka, dan jika kinerja perusahaan buruk,
mereka akan memaksimalkan pendapatan agar tidak
diberhentikan.
e. Motivasi
Initial Public Offering
(IPO)
Perusahaan yang akan go public belum memiliki nilai pasar
dan menyebabkan manajer perusahaan yang akan go
public melakukan manajemen laba dalam prospektus mereka dengan harapan dapat
menaikkan harga saham perusahaan.
f. Motivasi Perjanjian Utang (Debt
Covenants Motivations)
Perjanjian utang timbul
karena adanya kontrak jangka panjang yang dilakukan oleh manajemen laba.
pelanggaran terhadap hal tersebut akan mengakibatkan biaya yang tinggi terhadap
perusahaan, oleh karena itu manajer berusaha untuk menghindari terjadinya
pelanggaran terhadap covenant.
6. Teknik
Manajemen Laba
Ada tiga
teknik yang dapat digunakan untuk melakukan manajemen laba pada laporan keuangan
adalah sebagai berikut:
a. Memanfaatkan Peluang Untuk Membuat Estimasi
Akuntansi
Teknik ini merupakan cara
manajer untuk mempengaruhi laba melalui judgement terhadap estimasi akuntansi
antara lain: estimasi tingkat piutang tak tertagih, estimasi kurun waktu
depresiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud, estimasi biaya
garansi, dan lain-lain.
b. Mengubah
Metode Akuntansi
Perubahan metode akuntansi
yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi, sebagai contoh yaitu: mengubah
metode depresiasi aktiva tetap, dari metode depresiasi angka tahun ke metode
depresiasi garis lurus.
c. Menggeser
Perioda Biaya Atau Pendapatan
Beberapa orang menyebutkan
rekayasa jenis ini sebagai manipulasi keputusan operasional, sebagai contoh
yaitu: rekayasa periode biaya atau pendapatan antara lain: mempercepat atau
menunda pengeluaran untuk penelitian sampai periode akuntansi berikutnya,
mempercepat atau menunda pengeluaran promosi sampai periode akuntansi
berikutnya, mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tidak dipakai, dan
lain-lain.
7. Bentuk –
Bentuk Manajemen Laba
Ada
beberapa bentuk manajemen laba yaitu sebagai
berikut:
a. Taking a
Bath
Dalam
bentuk ini jika manajemen harus melaporkan kerugian, maka manajemen akan
melaporkan dalam jumlah besar. Dengan tindakan ini manajemen berharap dapat
meningkatkan laba yang akan datang dan kesalahan kerugian piutang perusahaan
dapat dilimpahkan ke manajemen lama, jika terjadi pergantian manajer.
b. Income
Minimization (Menurunkan
Laba)
Dalam
bentuk ini manajer akan menurunkan laba untuk tujuan tertentu, misalnya untuk
tujuan penghematan kewajiban pajak yang harus dibayar perusahaan kepada
pemerintah. Karena semakin rendah laba yang dilaporkan perusahaan semakin
rendah pula pajak yang harus dibayarkan.
c. Income
Maximization (Meningkatkan
Laba)
Dalam
bentuk ini manajer akan berusaha menaikkan laba untuk tujuan tertentu, misalnya
menjelang IPO manajer akan meningkatkan laba dengan harapan mendapatkan reaksi
yang positif dari pasar.
d. Income
Smoothing (Perataan Laba)
Dalam
bentuk ini manajer melakukannya dengan meratakan laba yang dilaporkan, dengan
tujuan pelaporan eksternal, terutama bagi investor, karena umumnya investor
menyukai laba yang relatif stabil.
DAFTAR REFRENSI
Akuntansi dan Manajemen. Vol. XVI. No. 1. April. STIE YKPN. Yogyakarta.
QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
ReplyDelete-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE