-->

ANALISIS INFORMASI KEUANGAN SAP 1

  1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan operasi normal perusahaan akan memberikan informasi keuangan yang berguna bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain diluar perusahaan.


Ikatan Akuntan Indonesia (2012:5) mengemukakan pengertian laporan keuangan yaitu : Laporan keuangan merupakan struktur yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan dalam sebuah entitas.Tujuan umum dari laporan keuangan ini untuk kepentingan umum adalah penyajian informasi mengenai posisi keuangan (financial position), kinerja keuangan (financial performance), dan arus kas (cash flow) dari entitas yang sangat berguna untuk membuat keputusan ekonomis bagi para penggunanya.Untuk dapat mencapai tujuan ini, laporan keuanganmenyediakan informasi mengenai elemen dari entitas yang terdiri dari aset, kewajiban, networth, beban, dan pendapatan (termasuk gain dan loss), perubahan ekuitas dan arus kas. Informasi tersebut diikuti dengan catatan, akan membantu pengguna memprediksi aruskas masa depan.
Menurut Munawir (2010:5), pada umumnya laporan keuangan itu Terdiri dari neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukkan/menggambarkan jumlah aset,kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan.
Menurut Harahap (2009:105), laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca, laporan laba-rugi atau hasil usaha, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, laporan posisi keuangan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan untuk perusahaan terdiri dari laporan-laporan yang melaporkan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu, yang dilaporkan dalam neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas, dimana neraca menunjukkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan. Laporan laba-rugi menunjukkan hasil operasi perusahaan selama periode tertentu. Sedangkan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan.

2. Pengguna Laporan Keuangan

Baca Juga

Pengguna Laporan Keuangan terdiri dari 2 pihak yaiua Pertama dari INTERNAL perusahaan itu sendiri, Kedua dari EKSTERNAL perusahaan atau pihak yang berada diluar perusahaan.
2.1 Pihak Internal Perusahaan
Pihak internal perusahaan merupakan pihak yang secara langsung berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan. Terutama oleh manajer, manajer dalam divisi apapun itu Laporan keuangan akuntansi sangat penting bagi manajer. Laporan keuangan digunakan untuk mengambil keputusan kebijakan dalam operasi perusahaan bagi seorang manajer. Baik itu keputusan keputusan strategis perusahaan dan rencana rencana yang akan dijalankan untuk memaksimalkan keuntungan.Semuanya berasal dari laporan keuangan sebagai bahan dasarnya.



2.2 Pihak Eksternal Perusahaan
Pengguna laporan keuangan dari eksternal perusahaan ini banyak sekali. Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dirilis oleh IAI tahun 2002:2-3, pengguna laporan keuangan dari luar perusahaan berikut diantaranya:
2.2.1 Investor
Seorang investor atau penanam modal dalam perusahaan juga dengan para penasihatnya berkepentingan mengetahui hasil dari investasi mereka. Juga dengan segala resiko yang melekat dan mungkin akan ditimbulkan dari investasi yang telah mereka keluarkan untuk perusahaan. Kepentingannya sangat sederhana, mendapatkan laba. Dan juga memutuskan apakah mereka tetap akan menjadi investor, mengurangi jumlah kepemilikan saham atau bahkan menarik diri (menjual saham) dari perusahaan. Investor juga tertarik dengan informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam membayar deviden untuk mereka.
2.2.2 Karyawan
Karyawan perusahaan atau kelompok yang mewakili suara mereka juga membutuhkan informasi mengenai tingkat profitabilitas dan tingkat kestabilitas perusahaan. Karyawan ingin tahu informasi untuk mengetahui kemampuan perusahaan-nya dalam memberikan tingkat upah atau gaji mereka. Karyawan juga ingin tahu tentang informasi kesempatan kerja dan informasi manfaat pensiun.
2.2.3 Kreditur
Pemberi pinjaman atau kreditur ingin tahu apakah pinjaman yang telah mereka berikan dan juga bunganya bisa dibayarkan ketika sudah jatuh tempo nanti. Pemberi pinjaman ini bisa Bank atau lembaga bukan Bank atau individu dan entitas lainnya.

2.2.4 Pemasok (rekanan) dan kreditor usaha
Pemasok atau rekanan seperti pemasok bahan baku bagi perusahaan menggunakan laporan keuangan untuk mengambil keputusan apakah jumlah nominal yang terutang akan terbayar saat tiba jatuh tempo nanti. Kreditor usaha memerlukan informasi untuk kepentingan apabila perusahaan yang diutangi adalah pelanggan utama perusahaan pemasok, dan kelangsungan hidup pemasok ini tergantung pada mereka.
2.2.5 Pemerintah
Kepentingan pemerintah dominan berkaitan dengan pajak, Pemerintah butuh laporan keuangan perusahaan untuk mengatur aktivitasnya, menyusun data data statistik untuk kepentingan negara tentunya.Dan yang utama adalah menetapkan kebijakan pajaknya. Akuntansi yang digunakan di sini berbeda antara laporan akuntansi keuangan perusahaan, biasa disebut dengan Akuntansi Perpajakan
2.2.6  Pelanggan
Jika suatu pelanggan terlibat dalam suatu perjanjian jangka panjang dengan perusahaan, mereka juga membutuhkan informasi tentang kelangsungan hidup perusahaan.

2.2.7  Masyarakat

Sebuah perusahaan bisa memberi pengaruh terhadap masyarakat dalam beberapa cara, Contohnya jumlah orang yang menjadi pekerja di perusahaan, perlindungan untuk penanam modal alam negeri. Informasi keuangan perusahaan bisa membantu masyarakat menyediakan info atau trendperkembangan terakhir tentang rangkaian aktivitas perusahaan.


2.3  Kegunaan Laporan Keuangan
Secara umum, laporan keuangan berguna untuk:
2.3.1    Isi laporan keuangan sebagai review  
Isi dari laporan keuangan berguna untuk memberikan informasi menyeluruh mengenai posisi perusahaan, dan hal itu dapat dijadikan review mengenai bagaimana kondisi perusahaan. Terutama untuk kondisi keuangan perusahaan, seperti aset yang dimiliki perusahaan, hutang yang  harus dibayar, biaya yang dikeluarkan, dan lain sebagainya.
2.3.2        Sebagai bahan evaluasi kinerja
Dalam laporan keuangan dapat dilihat bagaimana kondisi perusahaan yang tercermin dari kinerja selama ini. Dengan begitu, dapat dilakukan evaluasi mengenai kinerja yang dilakukan perusahaan selama ini. Apakah sudah tepat atau masih perlu diperbaiki, berdasarkan laporan keuangan tersebut.
2.3.3        Sebagai bahan pertimbangan membuat keputusan
Karena laporan keuangan menunjukkan kinerja perusahaan, maka dapat juga digunakan untuk mengambil keputusan penting dalam perusahaan. Misalnya jika dilihat dari laporan keuangan bahwa kondisi perusahaan tidak baik karena kinerja yang memburuk, maka para pemimpin perusahaan dapat membuat keputusan mengenai apa yang harus mereka lakukan.
2.3.4             Sebagai bahan pertimbangan membuat strategi baru
Sama halnya dengan membuat keputusan, laporan keuangan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat strategi baru. Jika dilihat kondisi perusahaan yang kurang baik dari laporan keuangan, perusahaan dapat mulai memikirkan strategi apa yang cocok dan sekiranya akan berhasil guna meningkatkan kinerja mereka.
2.3.5                  Sebagai tanda kredibilitas
Adanya laporan keuangan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki sistem perekapan data yang akurat, tidak sembarang dalam membuat keputusan atau dalam menjalankan kegiatan operasional selama ini. Hal ini menunjukkan kredibilitas perusahaan untuk dapat dipercaya, terutama oleh para pemegang saham dan publik secara umum.
Kredibilitas di mata pemegang saham tentunya dapat membuat mereka percaya dalam menanamkan modal di perusahaan, bahkan di masa mendatang. Sedangkan kredibilitas di mata publik atau masyarakat umum merupakan bagian dari pembentukan image perusahan yang baik.
Masih banyak lagi kegunaan laporan keuangan, baik untuk internal perusahaan maupun pihak eksternal. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya laporan keuangan dalam menjalankan bisnis, besar maupun kecil. Karena bagaimanapun juga, pencatatan keuangan sangatlah penting guna kelangsungan perusahaan jangka pendek maupun jangka panjang.
3.                       SIFAT LAPORAN KEUANGAN
3.1    Sifat Laporan Keuangan adalah sebagai berikut :
3.1.1        Laporan Keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat. Karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
3.1.2        Laporan Keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk kebutuhan pihak tertentu.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004:7-10), sifat laporan keuangan meliputi :
3.1.3        Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomis dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.

3.1.4        Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, atau mengkoreksi, hasil mereka di masa lalu.

3.1.5        Materialitas
Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitasnya. Dalam beberapa kasus, hakikat informasi saja sudah cukup untuk menentukan relevansinya. Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan. materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahanyang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantumkan (omission) atau kesalahan dalam mencatat (misstatement). Karenanya, materialitas lebih merupakan suatu ambang batas atau titik pemisah dari pada suatu karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki agar informasi dipandang berguna.

3.1.6        Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi mungkin relevan tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapt menyesatkan.

3.1.7        Penyajian Jujur
Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan disajikan. Jadi, misalnya, neraca harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya dalam bentuk aktiva, kewajiban dan ekuitas perusahaan pada tanggal pelaporan yang memenuhi kriteria pengakuan. Informasi keuangan pada umumnya tidak luput dari resiko penyajian yang dianggap kurang jujur dari apa yang seharusnya digambarkan. Hal tersebut bukan disebabkan karena kesengajaan untuk menyesatkan, tetapi lebih merupakan kesulitan yang melekat dalam mengidentifikasi transaksi serta peristiwa lainnya yang dilaporkan, atau dalam menyusun atau menerapkan ukuran dan teknik penyajian yang sesuaidengan makna transaksi dan peristiwa tersebut.

3.1.8        Substansi Mengungguli Bentuk
Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya untuk hukumnya. Substansi transaksi atau peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk hukum.

3.1.9        Netralitas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidk boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan

3.1.10    Pertimbangan Sehat
Penyusun laporan keuangan ada kalanya menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan, perkiraan masa manfaat pabrik serta peralatan, dan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul. Keetidakpastian semacam itu diakui dengan mengungkapkan hakikat serta tingkatnya dan dengan menggunakan pertimbangan sehat (prudence) dalam penyusunan laporan keuangan. pertimbangan sehat mengandung unsure kehati-hatian pada saat melakukan perkiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aktiva atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah.

3.1.11    Kelengkapan
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan (omission) mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyestakan karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi relevansi.

3.1.12    Dapat Dibandingkan
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecendrungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda.


4. Jenis dan Bentuk Laporan Keuangan
4.1 Neraca
Neraca atau dalam istilah akuntansi disebut balance sheet merupakan laporan yang berfungsi menunjukkan posisi dan kondisi perusahaan dalam periode tertentu. Posisi dan kondisi perusahaan ini dilihat dari harta atau aset apa saja yang dimiliki perusahaan, seberapa besar kewajiban atau hutang yang dimiliki perusahaan terhadap perusahaan lain, dan berapa banyak modal yang terkumpul oleh perusahaan.
Dengan kata lain, neraca terdiri dari laporan aktiva (harta atau aset), liability (hutang), dan equity (modal) perusahaan selama periode tertentu. Dari laporan aktiva, liability, dan equity perusahaan tersebutlah dapat dilihat bagaimana posisi dan kondisi perusahaan.

clip_image002[15]


4.2 Laporan Laba Rugi
Laba atau rugi merupakan hal yang sangat penting diketahui oleh perusahaan, untuk melihat apakah kegiatan operasional yang dilakukan selama ini berhasil atau tidak. Laporan laba rugi atau yang biasa disebut Income Statement adalah laporan yang berfungsi untuk memberikan informasi mengenai hasil yang didapat oleh perusahaan dalam periode tertentu, apakah mendapat laba atau justru merugi.
Posisi laba atau rugi dilihat dari perbandingan jumlah pendapatan yang diperoleh dengan beban biaya yang dikeluarkan perusahaan. Jika pendapatan yang diperoleh perusahaan lebih besar dari total beban biaya yang dikeluarkan, maka perusahaan berada pada posisi laba. Dan sebaliknya, jika yang lebih besar justru beban biaya yang dikeluarkan perusahaan dibanding pendapatan yang masuk; tentunya perusahaan berada dalam posisi rugi.


clip_image003[4]



4.3 Laporan Perubahan Modal
Dalam menjalankan operasional perusahaan, tentunya modal awal yang ditanam akan mengalami perubahan. Perubahan ini terjadi karena modal harus digunakan dalam menjalankan roda perusahaan, juga karena adanya penambahan dari laba yang didapat, penggunaan modal untuk kepentingan pemilik perusahaan, atau hal lainnya.
Laporan perubahan modal atau yang biasa disebut Capital Statement dalam istilah akuntansi merupakan laporan yang memberikan informasi mengenai perubahan modal atau ekuitas perusahaan dalam periode tertentu. Laporan perubahan modal ini berfungsi untuk menunjukkan seberapa besar perubahan modal yang terjadi dan apa yang menyebabkan perubahan tersebut terjadi.


clip_image005[10]



4.4 Laporan Arus Kas
Sangat penting untuk mengetahui perputaran arus dana yang berada di perusahaan, kemana dana atau kas pergi dan dari mana kas masuk. Hal ini supaya perusahaan dapat mengontrol dana atau kas perusahaan yang dimiliki selama ini. Laporan arus kas atau Cash Flow berfungsi untuk memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan kas keluar.
Laporan mengenai arus kas masuk dapat dilihat dari beberapa sumber, yaitu hasil dari kegiatan operasional dan kas yang diperoleh dari pendanaan atau pinjaman. Sedangkan arus kas keluar dapat dilihat dari berapa banyak beban biaya yang dikeluarkan perusahaan, baik untuk kegiatan operasional atau investasi pada bisnis lain.


clip_image007[4]




4.5 Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan ini merupakan laporan yang dibuat untuk memberikan penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang dibuat. Laporan ini dibuat untuk merincikan penjelasan mengenai hal-hal yang tertera di laporan-laporan lainnya dan alasan mengapa hal-hal tersebut dilakukan.
Misalnya pelaksanaan kebijakan keuangan dan akuntansi tertentu yang digunakan, rincian pos-pos keuangan, kontrak-kontrak hutang yang dimiliki perusahaan, dan lain sebagainya. Dengan adanya laporan atas laporan keuangan ini dapat memudahkan pembacanya memahami isi dari laporan keuangan yang sudah dibuat.



clip_image008[6]


Related Posts

0 Response to "ANALISIS INFORMASI KEUANGAN SAP 1"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel