AKUNTANSI HOTEL SAP 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri Perhotelan adalah salah satu industri yang
berperan penting dalam perkembangan ekonomi dan dunia pariwisata di Indonesia.
Hotel akan memberikan jasa pelayanan atau disebut Hospitality Service yang akan
membuat tamu merasa seperti dirumah sendiri. Usaha perhotelan membentuk dua
pihak yang sederhananya kedua pihak ini adalah pihak pembeli yang mengeluarkan
uang dan menerima pelayanan dan produk hotel, penjual yang memberikan pelayanan
dan produk hotel dan menerima uang.
Bagian pembelian merupakan jalur pengelolaan biaya
terbesar dan terkecil dalam pengeluaran suatu hotel. Bagian Pembelian secara
umum berperan dalam pengadaan persediaan hotel, material, serta bagian kebutuhan
dapur. Kinerja bagian pembelian membutuhkan proses yang harus sangat teliti,
karena harus mengikuti prosedur. Kesalahan dalam prosedur akan mengakibatkan
kerugian biaya.
Biaya
adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh
penghasilan dan akan dipakai sebagai pengurang penghasilan. Pengendalian
merupakan proses untuk memeriksa kembali, menilai dan selalu memonitor
laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak menyimpang dari tujuan yang telah
ditetapkan. Sehingga, pengendalian biaya merupakan suatu proses untuk memeriksa
kembali, menilai dan selalu memonitor laporan atas jumlah yang dapat diukur
dalam satuan uang dalam rangka pemilikan barang dan jasa yang diperlukan
perusahaan baik pada masa lalu maupun masa yang akan datang. Proses
pengendalian mempunyai tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
operasi perusahaan. Oleh
karena itu, penulis akan menjelaskan mengenai “Memahami,
Menganalisis dan Menilai Prosedur Akuntansi Biaya (dari Proses Pembelian dan
Penggunaan Bahan)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan dalam latar
belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut
:
1.1.1 Bagaimana membandingkan, mendesain, dan menyimpulkan
bagan alur prosedur pembelian pada hotel?
1.1.2 Bagaimana membandingkan, mendesain, dan menyimpulkan
bagan alur prosedur penggunaan dairy product khususnya food and beverage pada
hotel?
1.3 Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah, makalah ini disusun
dengan tujuan untuk:
1.3.1 Untuk mengetahui tentang membandingkan, mendesain, dan
menyimpulkan bagan alur prosedur pembelian pada
hotel.
1.3.2 Untuk mengetahui tentang membandingkan, mendesain, dan
menyimpulkan bagan alur prosedur penggunaan dairy product khususnya food and
beverage pada hotel.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Membandingkan, Mendesain, dan Menyimpulkan Bagan Alur Prosedur Pembelian pada Hotel
2.1.1 Pembelian Persediaan
Persediaan barang di hotel bisa berupa makanan,
minuman, material supplies dan
barang-barang lain, dimana barang-barang tersebut tersedia untuk dijual maupun
untuk membantu kelancaran operasional perusahaan. Besar kecilnya persediaan
sangat tergantung pada fasilitas yang dimiliki, jumlah kamar, dan tingkat
perputaran persediaan.
Penyimpanan barang persediaan sangat besar pengaruhnya
pada ketahanan dan keawetan barang tersebut, sehingga beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam proses penyimpanan adalah:
1) Temperatur ruangan
2) Kebersihan dan kerapihan penyusunan
barang
3) Metode penyimpanan
barang
4) Sistem ventilasi
Ada beberapa tujuan diadakannya persediaan di hotel,
antara lain:
1) Menjaga kontinuitas
usaha
2) Mencegah over
investment dan barang yang rusak/busuk
3) Menghindari kerugian akibat waktu penyerahan dan
menghemat biaya pemesanan
4) Membuat perencanaan pembelian yang
optimal
5) Menjaga kebutuhan barang dapat seimbang antara
pembelian dengan gudang
6) Mencegah slow moving
item
Barang-barang yang tahan lama seperti material
supplies, disimpan di General
Store, sedangkan barang-barang yang mudah rusak dan minuman disimpan di
Daily Store.
Berkaitan dengan transaksi pembelian barang untuk
keperluan operasional hotel, pencatatan bisa dilakukan dengan menggunakan metode
fisik atau metode perpetual, sebagian besar menggunakan metode perpetual dalam
pencatatan persediannya, sebagai berikut :
11101 Inventory Food xxx
20101 Trade Creditor xxx
2.1.2 Bagian yang Terlibat Pembelian Persediaan Hotel
Bagian yang terlibat dalam proses pengadaan bahan
adalah:
1) Departemen yang memerlukan
barang
2) Gudang (general store/store
room)
3) Pembelian
(purchasing)
4) Penerimaan
(receiving)
5) Cost control
6) Account payable (hutang
usaha)
2.1.3 Dokumen yang Digunakan Pembelian Persedian Hotel
1) Purchase Requisition (PR), formulir yang mencatat permintaan pembelian
barang yang biasanya disiapkan gudang atau departemen outlet atas dasar
persediaan minimum.
2) Purchase Order (PO), formulir yang mencatat pemesanan pemesanan
barang untuk kebutuhan operasional hotel.
3) Memorandum Invoice (MI), pencatatan pembelian barang yang diterima dari
supplier sebagai tanda bukti barang tersebut sudah diterima dengan
baik.
4) Daily receiving report (DRR), adalah rekapitulasi pencatatan penerimaan
barang untuk kebutuhan operasional hotel.
5) Quotation analysis price, merupakan daftar harga dari barang-barang yang akan
dibeli yang digunakan sebagai pembanding.
6) Bincard, merupakan kartu barang yang menyebutkan nama barang.,
barang masuk, barang keluar, serta sisa
barang.
7) Cardex, adalah kartu barang yang menyebutkan nama barang,
ukurannya, harga satuan, barang masuk, barang keluar, dan sisa barang. Cardex
digunakan sebagai alat kontrol oleh cost
control.
2.1.4 Laporan yang Dihasilkan dari Prosedur Pembelian Persediaan di Hotel
Daily
Receiving Report,
yang dihasilkan oleh bagian penerimaan barang (receiving),
dimana menjelaskan tentang penerimaan barang
harian.
2.1.5 Prosedur Pembelian Persediaan (Penjelasan Bagan Alur Pembelian)
1) PR dibuat oleh departemen yang memerlukan barang, jika
barang yang diperlukan tidak tersedia di gudang, atau PR juga bisa dibuat oleh
bagian gudang, jika barang yang tersedia di gudang sudah mencapai persediaan
minimum. PR pada umumnya dibuat dalam 3 rangkap yang kemudian didistribusikan
pada:
a) Cost control, sebagai alat
kontrol
b) Purchasing, sebagai dasar untuk membuat
PO
c) Gudang atau departemen yang
memerlukan
2) Berdasarkan PR yang dibuat, bagian pembelian akan
membuat PO di mana harus mendapatkan persetujuan dari Accounting Departement
Head dan General Manager, dan didukung dengan quotation analysis price. PO pada
umumnya dibuat dalam 5 rangkap yang didistribusikan
pada:
a) Supplier untuk ditunjuk
b) Cost control, sebagai kontrol
c) Gudang, sebagai informasi
pembelian
d) Account payable, sebagai dasar untuk mencatat
hutang
e) Purchasing, sebagai arsip
3) Supplier menyiapkan barang yang diminta berdasarkan PO yang
diterima, setelah barang siap, dan disertai dengan invoice, dikirim ke
hotel.
4) Penerimaan barang dalam hotel dilakukan oleh bagian
penerimaan barang, setelah barang yang datang dicek, bagian penerimaan
menyiapkan MI dan meminta persetujuan dari:
a) Bagian gudang untuk persetujuan tentang jumlah dan
kuantitasnya
b) Cost control untuk persetujuan
harga
c) Bagian penerimaan barang untuk tanda terima
barang
MI pada umumnya dibuat dalam beberapa rangkap sesuai
kebutuhan, tapi ada yang membuat dalam 5 rangkap dengan distribusi sebagai
berikut:
a) Cost control, sebagai kontrol
b) Gudang, sebagai
informasi
c) Purchasing, sebagai arsip
d) Account payable, sebagai dasar mencatat
hutang
e) Supplier, sebagai pendukung
penagihan
5) Bagian gudang setelah menerima barang dari bagian
penerimaan, kemudian menyimpan barang dan mencatatnya pada bincard berdasarkan
MI.
6) Sedangkan cost control berdasarkan salinan PR,
PO, MI akan mencatat pembelian tersebut dalam cardex, dan account payable
akan mencatatnya pada hutang usaha.
7) MI setiap hari dipilah per jenis barang (food,
beverage, material supplies) oleh bagian penerimaan barang, untuk digunakan
sebagai dasar membuat daily receiving report.
2.2 Membandingkan, Mendesain, dan Menyimpulkan Bagan Alur Prosedur Penggunaan Dairy Product Khususnya Food And Beverage Pada Hotel
2.2.1 Penggunaan Persediaan di Hotel
Penggunaan persediaan
untuk operasional perusahaan harus diadministrasikan dengan baik, karena
penggunaan sama artinya dengan pemakaian yang merupakan biaya bagi departemen
yang meminta. Pada setiap akhir periode (akhir bulan) cost control akan
melakukan inventarisasi atas persediaan (stock opname), dimana
inventarisasi pada departemen operasi biasanya dilakukan malam hari saat
kegiatan hotel berkurang, sedangkan inventarisasi di daily store dan general
store dilakukan setelah kegiatan keluar masuknya barang di gudang dihentikan
untuk hari itu. Sebelum inventarisasi dilakukan biasanya diberitahukan terlebih
dahulu bagi departemen yang akan meminta barang.
Adapun pencatatn yang dilakukan berkaitan dengan
transaksi pengeluaran persediaan dari gudang untuk digunakan oleh departemen
peminta adalah :
Biaya Departemen xxx
Persediaan xxx
2.2.2 Bagian yang Terlibat Penggunaan Persediaan di Hotel:
1) Departemen
2) Gudang
3) Cost control
2.2.3 Dokumen yang Digunakan pada Penggunaan Persediaan di Hotel
1) Storeroom requisition (SR), biasanya dibuat untuk masing-masing jenis
persediaan, seperti makanan, minuman, material, SR digunakan sebagai bukti
pengeluaran barang dari gudang dan sebagai dasar pembebanan biaya
departemen.
2) Bincard, merupakan kartu barang yang menyebutkan nama barang,
barang masuk, barang keluar serta sisa barang.
3) Cardex, adalah kartu barang yang menyebutkan nama barang,
ukurannya, harga satuan, barang masuk, barang keluar, dan sisa barang.
Cardex digunakan sebagai alat kontrol oleh cost
control.
2.2.4 Laporan yang Dihasilkan dari Prosedur Penggunaan Persediaan di Hotel
1) General food,beverage cost, yang berisi perhitungan biaya makanan dan
minuman.
2) Stock opname report, laporan yang menjelaskan tentang hasil inventarisasi
persediaan pada akhir periode, untuk dipakai sebagai dasar mencocokkan dengan
saldo akhir pada cardex/bincard.
3) Cost reconciliation, merupakan rekonsiliasi atas pengeluaran biaya makanan
dan minuman, yang akan dipakai sebagai dasar menghitung food/beverage
cost.
4) Flash cost/daily food cost, merupakan laporan yang menunjukkan perbandingan
antara total sales dengan total cost
2.2.5 Prosedur Penggunaan Persediaan di Hotel
1) Departemen yang memerlukan barang menyiapkan SR yang
berisi tentang jenis dan jumlah satuan dari barang yang diperlukan, dimana SR
tersebut harus disetujui oleh head departemen, yang kemudian diserahkan ke
bagian gudang.
2) Gudang akan mengecek dan menyiapkan barang yang
diminta, kemudian menyerahkan barang dan memintatanda terima dari petugas yang
menerima barang tersebut, setelah itu bagian gudang akan menandatangani SR
tersebut. SR pada umumnya dibuat dalam rangkap 3 dengan distribusi sebagai
berikut:
3) Cost control, sebagai dasar mencatat pada cardex
4) Gudang
5) Departemen yang memerlukan barang, sebagai
arsip
6) Gudang akan mencatat pengambilan barang tersebut pada
bincard sebagai pengurang berdasarkan
SR.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Bagian pembelian merupakan jalur pengelolaan biaya
terbesar dan terkecil dalam pengeluaran suatu hotel. Bagian Pembelian secara
umum berperan dalam pengadaan persediaan hotel, material, serta bagian kebutuhan
dapur. Kinerja bagian pembelian membutuhkan proses yang harus sangat teliti,
karena harus mengikuti prosedur. Kesalahan dalam prosedur akan mengakibatkan
kerugian biaya.
Persediaan barang di hotel bisa berupa makanan,
minuman, material supplies dan
barang-barang lain, dimana barang-barang tersebut tersedia untuk dijual maupun
untuk membantu kelancaran operasional perusahaan. Besar kecilnya persediaan
sangat tergantung pada fasilitas yang dimiliki, jumlah kamar, dan tingkat
perputaran persediaan.
Penggunaan persediaan
untuk operasional perusahaan harus diadministrasikan dengan baik, karena
penggunaan sama artinya dengan pemakaian yang merupakan biaya bagi departemen
yang meminta. Pada setiap akhir periode (akhir bulan) cost control akan
melakukan inventarisasi atas persediaan (stock opname), dimana
inventarisasi pada departemen operasi biasanya dilakukan malam hari saat
kegiatan hotel berkurang, sedangkan inventarisasi di daily store dan general
store dilakukan setelah kegiatan keluar masuknya barang di gudang dihentikan
untuk hari itu. Sebelum inventarisasi dilakukan biasanya diberitahukan terlebih
dahulu bagi departemen yang akan meminta barang.
Pengendalian biaya merupakan suatu proses untuk
memeriksa kembali, menilai dan selalu memonitor laporan atas jumlah yang dapat
diukur dalam satuan uang dalam rangka pemilikan barang dan jasa yang diperlukan
perusahaan baik pada masa lalu maupun masa yang akan datang. Proses pengendalian
mempunyai tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Widanaputra, AAGP.,
Ariyanto Dodik., Sari, Maria M Ratna. 2018. Akuntansi
Perhotelan (Pendekatan Sistem Informasi Berbasis USALI). Denpasar : FEB
Universitas Udayana
Numpang promo ya Admin^^
ReplyDeleteajoqq^^com
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajoqq^^com...
segera di add Whatshapp : +855969190856
Ini adalah Blog yang bagus. Saya sangat senang dengan pekerjaan baik Anda. Anda sebenarnya menaruh informasi yang sangat berguna. Saya ingin membaca posting Anda selanjutnya.
ReplyDeleteSistem Akuntansi Pembelian
boleh bagi daftar pustakanya admin ??
ReplyDeleteHow To Get From The Casino And Hotel To The Hotel.
ReplyDeleteThe casino at Wynn is an 안양 출장샵 all-inclusive casino 서산 출장샵 in Las Vegas. Players 보령 출장마사지 can use table games, table games and a variety 여수 출장마사지 of live entertainment 포천 출장샵 options.