REKONSILIASI BANK, JURNAL PENYESUAIAN, NERACA LAJUR, DAN DAFTAR SALDO PIUTANG DAN UTANG
I. REKONSILIASI BANK
1.1 PENGERTIAN DAN TUJUAN REKONSILIASI BANK
Rekonsiliasi Bank adalah suatu prosedur pengendalian terhadap kas di Bank dengan membandingkan catatan kas perusahaan secara periodik. Rekonsiliasi bank dilakukan untuk menunjukkan dan menjelaskan adanya perbedaan antara catatan kas menurut bank dan menurut perusahaan. Jika perbedaan dihasilkan dari transaksi yang belum dicatat bank, maka catatan perusahaan dianggap benar. Sebaliknya, jika perbedaan dihasilkan dari kesalahan dalam catatan perusahaan dan catatan bank, maka diperlukan penyesuaian.
1.2 TUJUAN REKONSILIASI BANK
1.2.1 menentukan saldo kas (bank) yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan (neraca).
1.2.2 Mengamankan kekayaan perusahaan dan mendeteksi kemungkinan adanya penyalahgunaan kas di bank.
1.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN PADA REKONSILIASI BANK
Dalam membuat Rekonsiliasi Laporan Bank perlu diketahui bahwa yang direkonsiliasi itu adalah catatan dari pihak perusahaan dan pihak bank yang bersangkutan, sehingga harus dibuat perbandingan antara keduanya agar dapat diketahui perbedaan-perbedaan yang ada. Perbandingan tersebut didapat dengan cara saldo debet pada rekening kas dibandingkan dengan saldo kredit catatan bank, dan sebaliknya saldo kredit pada rekening kas dibandingkan dengan saldo debet catatan bank yang bisa dilihat dari laporan bank kolom pengeluaran.
Pada umumnya, perbedaan antara saldo kas menurut catatan perusahaan dan catatan bank disebabkan oleh 2 (dua) faktor, yaitu: perbedaan waktu pengakuan dan kesalahan mencatat.
1.3.1 Perbedaan Waktu Pengakuan
1) Adanya setoran dalam perjalanan (deposit intransit), yaitu setoran yang dilakukan oleh perusahaan, tetapi pihak bank belum menerima, atau belum mengkredit rekening perusahaan. Akibatnya, saldo kas menurut bank terlalu rendah dibanding saldo kas yang benar.
2) Cek yang belum diuangkan (outstanding check), yaitu cek yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai tanda pembayaran kepada pihak lain, tetapi pihak penerima belum menguangkan cek tersebut ke bank. Akibatnya bank belum mengetahui adanya pengeluaran oleh perusahaan, sedang perusahaan sudah mencatat adanya pengeluaran. Akibatnya saldo kas menurut bank terlalu besar dibandingkan dengan saldo kas yang benar.
3) Tagihan piutang perusahaan yang dilakukan oleh bank (bank collections) tetapi pihak perusahaan belum menerima memo kredit dari bank. Akibatnya saldo kas menurut perusahaan terlalu rendah dibanding saldo kas yang benar.
4) Biaya bank (bank charge)yang telah didebitkan ke rekening perusahaan di bank, tetapi perusahaan belum menerima surat pemberitahuan dari bank. Akibatnya, saldo kas menurut perusahaan terlalu besar dibanding saldo kas yang benar.
5) Adanya cek kosong atau dana kurang, yaitu cek yang diterima oleh perusahaan dari langganannya sebagai penerimaan kas, tetapi setelah disetorkan ke bank ternyata cek tersebut tidak ada dananya atau kurang. Karena perusahaan telah mencatat cek tersebut sebagai penerimaan, saldo kas menurut perusahaan terlalu besar dibanding saldo kas yang benar.
1.3.2 Kesalahan Pencatatan oleh Bank atau oleh Perusahaan
Kesalahan pencatatan yang terjadi pada bank atau pada perusahaan. Akibat yang terjadi karena kesalahan ini berbeda-beda tergantung pada jenis kesalahan yang ada.
1.4 BENTUK REKONSILIASI BANK
Rekonsiliasi bank dapat dibuat dalam 2 macam cara yang berbeda:
1.4.1 Rekonsiliasi saldo akhir. Rekonsiliasi ini mempunyai dua bentuk:
1) Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar.
2) Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas.
1.4.2 Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir. Rekonsiliasi ini mempunyai dua bentuk:
1) Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas (4 kolom)
2) Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir (8 kolom)
II. JURNAL PENYESUAIAN
2.1 PENGERTIAN JURNAL PENYESUAIAN
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan nilai akun-akun setiap buku besar yang belum mencerminkan jumlah (saldo) yang sebenarnya.
2.2 TUJUAN DILAKUKAN PENYESUAIAN
2.2.1 Untuk mengukur keuntungan usaha secara tepat.
2.2.2 Agar setiap rekening riil, khususnya rekening-rekening aktiva dan utang menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode.
2.2.3 Agar setiap rekening nominal (biaya dan penghasilan) menunjukkan biaya dan penghasilan yang diakui dalam suatu periode.
2.2.4 Untuk mempermudah menyusun neraca saldo debit dan kredit buku besar.
2.2.5 Untuk merekap saldo akun-akun buku besar.
2.2.6 Untuk menentukan saldo akun-akun buku besar yang sesuai dengan realita.
2.2.7 Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
2.2.8 Untuk mempermudah penyusunan kertas kerja.
2.3 JENIS-JENIS AYAT JURNAL PENYESUAIAN
Ayat-ayat jurnal penyesuaian ini dibuat oleh oleh subsistem akuntansi, yaitu setelah neraca saldo disusun. Ada lima jenis ayat jurnal penyesuaian :
2.3.1 Ayat jurnal accruals
Menyatakan peristiwa yang telah terjadi, tetapi penerimaan atau pengeluaran kasnya belum dilaksanakan.
2.3.2 Ayat jurnal defferals
Menyatakan adanya penerimaan atau pengeluaran kas sebelum terjadinya peristiwa atau transaksi yang terkait.
2.3.3 Ayat jurnal estimasi
Perhitungan bagian tahun bersangkutan dari suatu biaya yang mencakup beberapa periode ke depan.
2.3.4 Ayat jurnal revaluasi
Menyatakan selisih antara nilai buku dan nilai sesungguhnya dari suatu aktiva atau perubahandalam prinsip akuntansi.
2.3.5 Ayat jurnal koreksi
Memperbaiki dampak kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam buku besar.
2.4 PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN
Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data penyesuaian akhir periode. Tidak semua akun-akun yang ada di neraca saldo dibuatkan jurnal penyesuaian, akun-akun yang perlu dibuatkan jurnal penyesuaian adalah :
No
|
Macam Penyesuaian
|
Jurnal Penyesuaian
|
1
|
Pemakaian perlengkapan
|
Beban Perlengkapan
Perlengkapan
|
2
|
Piutang pendapatan/pendapatan yang masih harus diterima
|
Piutang……
Pendapatan……
|
3
|
Hutang beban/beban yang masih harus dibayar
|
Beban……
Hutang……
|
4
|
Hutang pendapatan/pendapatan diterima dimuka
a. Dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka (hutang/neraca)
b. Dicatat sebagai pendapatan….. (laba rugi)
|
……diterima dimuka
Pendapatan……
Pendapatan……
……diterima dimuka
|
5
|
Beban dibayar dimuka
a. Dicatat sebagai hutang/pendekatan Neraca
b. Dicatat sebagai beban/pendekatan laba rugi
|
Beban……
……dibayar dimuka
……dibayar dimuka
Beban……
|
6
|
Kerugian piutang/piutang yang tak tertagih
|
Beban Kerugian Piutang
Cadangan Kerugian Piutang
|
7
|
Penyusutan aktiva tetap
|
Beban Penyusutan……
Akumulasi Penyusutan……
|
8
|
Persediaan barang dagangan
a. Pendekatan Ikhtisar Laba Rugi
b. Pendekatan Harga Pokok Penjualan
|
Ikhtisar L/R
Persediaan Barang Dagang (awal)
Persediaan Barang Dagang (akhir)
Ikhtisar L/R
Harga Pokok Penjualan
Persediaan Barang Dagang (awal)
Pembelian
Beban Angkut Pembelian
Persediaan Barang Dagang (akhir)
Retur Pembelian
Potongan Pembelian
Harga Pokok Penjualan
|
III. NERACA LAJUR
3.1 PENGERTIAN NERACA LAJUR
Neraca Lajur atau yang sering disebut juga dengan kertas kerja adalah suatu kertas atau daftar yang digunakan untuk mencatat, menyesuaikan, dan menggolongkan semua akun yang ada di daftar saldo dan dibuat pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan.
Dapat juga diartikan sebagai suatu kertas berkolom-kolom atau berlajur-lajur yang dirancang secara khusus untuk menghimpun semua data akuntansi dari daftar saldo yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan-laporan keuangan dengan cara yang sistematis.
Kolom dari neraca lajur terdiri dari daftar saldo, penyesuaian, daftar saldo setelah penyesuaian, laba-rugi, dan laporan posisi keuangan (neraca). Neraca lajur bukan merupakan bagian dari catatan akuntansi yang formal dan karena sifatnya tidak formal maka penyusunannya dapat juga dilakukan dengan menggunakan pensil, sehingga mudah dikoreksi apabila terjadi kesalahan.
3.2 MANFAAT NERACA LAJUR
3.2.1 Berfungsi sebagai referensi menyusun ayat jurnal penutup.
3.2.2 Dapat digunakan untuk memeriksa data-data (akun dan jumlah saldo) yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
3.2.3 Dapat menunjukkan bahwa prosedur-prosedur yang perlu dilakukan untuk menyusun laporan keuangan telah dilaksanakan.
3.2.4 Dapat mempermudah untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan.
3.3 TUJUAN PENYUSUNAN NERACA LAJUR
3.3.1 Mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan.
3.3.2 Untuk meringkas informasi dari daftar saldo dan data-data penyesuaian sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan yang formal.
3.3.3 Membantu menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada saat pembuatan jurnal penyesuaian.
3.4 BENTUK NERACA LAJUR
Pada dasarnya neraca lajur disusun dengan tujuan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan, khususnya pada perusahaan yang menyelenggarakan akuntansi secara manual. Dari proses penyusuan kertas kerja diperoleh mengenai ikhtisar penghasilan dan beban-beban yang terjadi selama suatu periode akuntansi yang disebut ikhitisar R/L(Income summary), serta data mengenai aktiva kewajiban, dan ekuitas perusahaan.
Neraca lajur merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data akuntansi serta mengikhtisarkan ayat jurnal penyesuaian dan saldo akun untuk menyusun laporan keuangan. Neraca lajur bukan bagian dari jurnal, buku besar, atau laporan keuangan. Neraca lajur hanya sebagai alat untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
Neraca lajur disusun dalam bentuk :
3.4.1 Enam kolom
3.4.2 Delapan kolom
3.4.3 Sepuluh kolom
3.4.4 Dua belas kolom
Dalam praktek umumnya menggunakan 10 kolom. Kolom-kolom yang ada dalam neraca saldo 10 kolom, di antaranya sebagai berikut.
3.4.1 Neraca Saldo
Neraca saldo terdiri atas kolom debet dan kredit. Kolom neraca saldo berisi nilai setiap akun pada akhir periode akuntansi (biasanya pada 31 Desember) yang dapat dilihat pada buku besar setiap akun.
3.4.2 Penyesuaian
Kolom penyesuaian terdiri atas kolom debet dan kredit. Penyesuaian dilakukan untuk menggambarkan ketepatan besarnya nilai setiap akun.
3.4.3 Neraca Saldo Disesuaikan
Neraca saldo disesuaikan disusun dengan cara menggabungkan angka pada neraca saldo dan penyesuaian.
3.4.5 Laporan Laba/Rugi
Kolom laba/rugi berisi angka-angka yang termasuk akun nominal, yaitu akun pendapatan dan beban dari neraca saldo disesuaikan.
e. Neraca
Kolom neraca berisi angka-angka semua akun riil, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal dari neraca saldo disesuaikan.
IV. DAFTAR PIUTANG DAGANG DAN UTANG DAGANG
4.1 PENGERTIAN DAFTAR SALDO
Daftar saldo adalah suatu daftar yang berisi saldo/sisa yang diperoleh dari setiap buku besar pembantu. Daftar saldo ini disusun dengan tujuan agar memudahkan perusahaan melihat gambaran saldo-saldo setiap buku besar pembantu. Jumlah daftar saldo akan menunjukkan jumlah yang sama dengan buku besar utama.
4.2 MACAM-MACAM DAFTAR SALDO
Buku besar pembantu yang lazim digunakan dalam perusahaan dagang terdiri dari buku pembantu; utang, piutang dan persediaan. Sehingga daftar saldonya juga terdiri dari; daftar saldo utang, daftar saldo piutang dan daftar saldo persediaan.
4.3 SUMBER PENCATATAN DAFTAR SALDO
Apabila perusahaan ingin mengetahui jumlah piutang dagang cukup membuka buku besar piutang dagang saja. apabila ingin melihat rinciannya maka perlu di buka buku besar pembantu satu demi satu. Atau setidaknya melihat daftar saldo piutang.
Jadi sumber pencatatan daftar saldo piutang itu adalah dari buku besar pembantu piutang, yaitu saldo-saldo akhir dalam setiap buku besar pembantu dicatat dalam suatu daftar secara sistematis. Sedangkan untuk sumber pencatatan daftar saldo hutang itu adalah dari buku besar pembantu hutang, yaitu saldo-saldo akhir dalam setiap buku besar pembantu dicatat dalam suatu daftar secara sistematis.
Kasus 1. Rekonsiliasi bank
Pada tanggal 1 mei 2010, PT Rahadian membuka rekening giro di bank Muamalat dengan setoran mula-mula sebesar Rp.4.000.000. Saldo menurut pembukuan perusahaan pada akhir mei sebesar Rp. 50.500.000, sedangkan menurut laporan
dalam rekening Koran pihak bank sebesar Rp. 52.900.000. Setelah dilakukan prosedur rekonsiliasi diketahui bahwa perbedaan tersebut disebabkan karena berikut dibawah ini:
1. setoran dalam perjalanan Rp. 8.600.000
2. Cek yang masih beredar sejumlah Rp. 8.700.000 dengan perincian sebagai
berikut : cek nomer 021 sebesar Rp. 4.700.000
Cek nomer 025 sebesar Rp. 2.600.000
Cek nomer 031 sebesar Rp. 1.400.000
3. Bank memberikan jasa giro sebesar Rp. 500.000 dan biaya bank yang dibebankan kepada perusahaan sebesar Rp. 1.200.000.
4. Cek sebesar Rp. 1.800.000 yang diterima perusahaan dari PT IDAMAN dinyatakan kosong oleh pihak bank.
5. Bank berhasil menagihkan wesel dengan nilai nominal Rp. 5.000.000. Terhadap jumlah tersebut bank membebankan biaya tagih atau biaya inkaso sebesar Rp. 200.000 sehingga nilai bersih yang diakui oleh bank sebesar Rp.4.800.000.
Berdasarkan data diatas buatlah laporan rekonsiliasi dan jurnal penyesuaian yang
diperlukan.
PT RAHADIAN
Laporan Rekonsiliasi Bank
Per 31 Mei 2012
Saldo perusahaan Rp. 50.500.000
Tambah :
Penagihan wesel Rp. 4.800.000
/pendapatan wesel
(5.000.000-200.000)
Jasa giro Rp. 500.000
Rp. 5.300.000
Rp. 55. 800.000
Kurang :
· Cek kosong Rp. 1.800.000
· Biaya bank Rp. 1.200.000
Rp. 3000.000
Saldo perusahaan Rp. 52.000.000
|
Saldo per bank :Rp. 52.900.000
Tambah :
· DIT Rp. 8.600.000
Rp. 61.000.000
Kurang :
· Cek yang beredar
Nomer 021 Rp. 4.700.000
Nomer 025 Rp. 2.600.000
Nomer 031 Rp. 1.400.000
Rp. 8.700.000
Saldo Bank : Rp. 52.800.000
|
Kasus 2. Jurnal penyesuaian dan neraca lajur
PERUSAHAAN DAGANG MUTIARA
NERACA SALDO
31 DESEMBER 2002 (dalam ribuan rupiah)
Rekening
|
Saldo
| |
Debet
|
Kredit
| |
Kas
|
Rp 9.500
| |
Piutang dagang
|
16.100
| |
Persediaan barang dagangan
|
36.000
| |
Asurasni Dibayar dimuka
|
3.800
| |
Gedung
|
80.000
| |
Akumulasi Depresiasi Gedung
|
Rp 16.000
| |
Utang Dagang
|
20.400
| |
Modal, Mutiara
|
83.000
| |
Prive, Mutiara
|
15.000
| |
Penjualan
|
480.000
| |
Retur dan Potongan penjualan
|
12.000
| |
Potongan tunai penjualan
|
8.000
| |
Pembelian
|
325.000
| |
Retur dan potongan pembelian
|
10.400
| |
Potongan tunai pembelian
|
6.800
| |
Biaya angkut pembelian
|
12.200
| |
Biaya angkut penjualan
|
7.000
| |
Biaya iklan
|
16.000
| |
Biaya sewa
|
19.000
| |
Biaya gaji
|
40.000
| |
Biaya rupa-rupa
|
17.000
| |
Total
|
616.600
|
616.600
|
Data-data untuk penyesuaian pembukuan Perusahaan Dagang MUTIARA pada akhir bulan Desember 2002 (dalam ribuan ):
- Persediaan barang dagangan per 31 Desember 2002 Rp 40.000
- Asuransi Dibayar Dimuka Rp 1.800
- Depresiasi Gedung 10% pertahun
- Gaji Pegawai yang masih harus dibayar Rp 5.000
- Sewa yang masih harus dibayar Rp 4.000
Berdasarkan data diatas, jurnal penyesuaian yang harus dibuat Perusahaan Dagang MUTIARA pada tanggal 31 Desember 2002 adalah (dalam ribuan ) :
JURNAL PENYESUAIAN
| ||||
Tanggal
|
Keterangan
|
Jumlah
| ||
D
|
K
| |||
02
| ||||
Des
|
31
|
Harga Pokok Penjualan
|
Rp 36.000
| |
Persediaan Barang Dagangan
|
36.000
| |||
31
|
Harga Pokok Penjualan
|
325.000
| ||
Pembelian
|
325.000
| |||
31
|
Harga Pokok Penjualan
|
12.200
| ||
Biaya Angkut Pembelian
|
12.200
| |||
31
|
Retur dan Potongan Pembelian
|
10.400
| ||
Harga Pokok Penjualan
|
10.400
| |||
31
|
Potongan tunai pembelian
|
6.800
| ||
Harga Pokok Penjualan
|
6.800
| |||
31
|
Persediaan barang dagangan
|
40.000
| ||
Harga Pokok Penjualan
|
40.000
| |||
31
|
Biaya Asuransi
|
2.000
| ||
Asuransi dibayar dimuka
|
2.000
| |||
31
|
Biaya Depresiasi Gedung
|
8.000
| ||
Akum. penyusutan gedung
|
8.000
| |||
31
|
Biaya Gaji
|
5.000
| ||
Hutang gaji
|
5.000
| |||
31
|
Biaya sewa
|
4.000
| ||
Hutang sewa
|
4.000
|
PERUSAHAAN DAGANG MUTIARA
NERACA LAJUR
PER 31 DESEMBER 2002
Rekening
|
Neraca Saldo
|
Penyesuaian
|
Neraca saldo setelah penyesuaian
|
Laba Rugi
|
Neraca
| |||||
Debet
|
Kredit
|
Debet
|
Kredit
|
Debet
|
Kredit
|
Debet
|
Kredit
|
Debet
|
Kredit
| |
Kas
|
9.500
|
9.500
|
9.500
| |||||||
Piutang dagang
|
16.100
|
16.100
|
16.100
| |||||||
Persediaan barang dagangan
|
36.000
|
40.000
|
36.000
|
40.000
|
40.000
| |||||
Asr. Dibayar dimuka
|
3.800
|
2.000
|
1.800
|
1.800
| ||||||
Gedung
|
80.000
|
80.000
|
80.000
| |||||||
Akum Dep. Gedung
|
16.000
|
8.000
|
24.000
|
24.000
| ||||||
Utang Dagang
|
20.400
|
20.400
|
20.400
| |||||||
Modal, Mutiara
|
83.000
|
83.000
|
83.000
| |||||||
Prive, Mutiara
|
15.000
|
15.000
|
15.000
| |||||||
Penjualan
|
480.000
|
480.000
|
480.000
| |||||||
Retur & Pot. penjualan
|
12.000
|
12.000
|
12.000
| |||||||
Pot. tunai penjualan
|
8.000
|
8.000
|
8.000
| |||||||
Pembelian
|
325.000
|
325.000
| ||||||||
Retur & pot. pembelian
|
10.400
|
10.400
| ||||||||
Pot. tunai pembelian
|
6.800
|
6.800
| ||||||||
Bi. angkut pembelian
|
12.200
|
12.200
| ||||||||
Bi. angkut penjualan
|
7.000
|
7.000
|
7.000
| |||||||
Biaya iklan
|
16.000
|
16.000
|
16.000
| |||||||
Biaya sewa
|
19.000
|
4.000
|
23.000
|
23.000
| ||||||
Biaya gaji
|
40.000
|
5.000
|
45.000
|
45.000
| ||||||
Biaya rupa-rupa
|
17.000
|
17.000
|
17.000
| |||||||
Total
|
616.600
|
616.600
| ||||||||
Harga Pokok Penjualan
|
36.000
325.000
12.200
|
10.400
6.800
40.000
|
316.000
|
316.000
| ||||||
Biaya Asuransi
|
2.000
|
2.000
|
2.000
| |||||||
Biaya Dep. gedung
|
8.000
|
8.000
|
8.000
| |||||||
Hutang gaji
|
5.000
|
5.000
|
5.000
| |||||||
Hutang sewa
|
4.000
|
4.000
|
4.000
| |||||||
449.400
|
449.400
|
616.400
|
616.400
|
454.000
|
480.000
|
162.400
|
136.400
| |||
Saldo Laba
|
26.000
|
-
|
-
|
26.000
| ||||||
480.000
|
480.000
|
162.400
|
162.400
|
Kasus 3. Daftar saldo utang
BUKU BESAR
HUTANG No.221
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
| |
DEBET
|
KREDIT
| |||||
2003
Juli 1
|
Saldo
|
-
|
-
|
-
|
-
|
8.500.000
|
Juli 31
|
Posting
|
JPb-1
|
-
|
9.000.000
|
-
|
17.500.000
|
Juli
31
|
Posting
|
JKK-1
|
7.500.000
|
-
|
-
|
10.000.000
|
SARI ADVERTISING
BUKU PEMBANTU HUTANG
Nama Kreditor : ANEKA SARANA, PD
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
| |
DEBET
|
KREDIT
| |||||
2003
Juli 1
|
Saldo
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2.600.000
|
Juli 18
|
Faktur No. K-716
|
JKK-1
|
1.600.000
|
-
|
-
|
1.000.000
|
Juli
25
|
Faktur No. AS-19
|
JPb-1
|
-
|
2.700.000
|
-
|
3.700.000
|
Nama Kreditor : KARYA MUDA, PD
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
| |
DEBET
|
KREDIT
| |||||
2003
Juli 1
|
Saldo
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2.700.000
|
Juli 10
|
Faktur No. K-702
|
JKK-1
|
2.700.000
|
-
|
-
|
-
|
Juli 14
|
Faktur No. K-012
|
JPb-1
|
-
|
2.500.000
|
-
|
2.500.000
|
Nama Kreditor : SUMBER WARNA, PD
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
| |
DEBET
|
KREDIT
| |||||
2003
Juli 1
|
Saldo
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3.200.000
|
Juli 4
|
Faktur No. K-701
|
JKK-1
|
2.200.000
|
-
|
-
|
1.000.000
|
Juli 6
|
Faktur No. SB-06
|
JPb-1
|
-
|
3.800.000
|
-
|
4.800.000
|
Juli 27
|
Bukti No. K-721
|
JKK-1
|
1.000.000
|
-
|
-
|
3.800.000
|
Penyusunan daftar saldo hutang
Dari data buku pembantu hutang di atas pada tanggal 31 Juli 2003 dibuat Daftar SaldoAdvertising
DAFTAR SALDO HUTANG
Tanggal 31 juli 2003
Nomor
|
Nama Kreditor
|
SALDO
|
1
|
PD ANEKA SARANA
|
Rp. 3.700.000,00
|
2
|
PD KARYA MUDA
|
Rp. 2.500.0000,00
|
3
|
PD SUMBER WARNA
|
Rp. 3.800.000,00
|
JUMLAH
|
Rp.10.000.000,00
|
DAFTAR PUSTAKA
http://basicakuntansi.blogspot.co.id/p/blog-page_9.html
http://dokumen.tips/documents/an-dagang-mutiara-contoh-soal-jawab.html
Rekonsiliasi Bank, Jurnal Penyesuaian, Neraca Lajur, Dan Daftar Saldo Piutang Dan Utang - Ignapblogz >>>>> Download Now
ReplyDelete>>>>> Download Full
Rekonsiliasi Bank, Jurnal Penyesuaian, Neraca Lajur, Dan Daftar Saldo Piutang Dan Utang - Ignapblogz >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Rekonsiliasi Bank, Jurnal Penyesuaian, Neraca Lajur, Dan Daftar Saldo Piutang Dan Utang - Ignapblogz >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK