-->

REKONSILIASI BANK, JURNAL PENYESUAIAN, NERACA LAJUR, DAN DAFTAR SALDO PIUTANG DAN UTANG

I.       REKONSILIASI BANK
1.1      PENGERTIAN DAN TUJUAN REKONSILIASI BANK
               Rekonsiliasi Bank adalah suatu prosedur pengendalian terhadap kas di Bank dengan membandingkan catatan kas perusahaan secara periodik. Rekonsiliasi bank dilakukan untuk menunjukkan dan menjelaskan adanya perbedaan antara catatan kas menurut bank dan menurut perusahaan. Jika perbedaan dihasilkan dari transaksi yang belum dicatat bank, maka catatan perusahaan dianggap benar. Sebaliknya, jika perbedaan dihasilkan dari kesalahan dalam catatan perusahaan dan catatan bank, maka diperlukan penyesuaian.
1.2      TUJUAN REKONSILIASI BANK
1.2.1        menentukan saldo kas (bank) yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan (neraca). 
1.2.2        Mengamankan kekayaan perusahaan dan mendeteksi kemungkinan adanya penyalahgunaan kas di bank. 
1.3      FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN PADA REKONSILIASI BANK
               Dalam membuat Rekonsiliasi Laporan Bank perlu diketahui bahwa yang direkonsiliasi itu adalah catatan dari pihak perusahaan dan pihak bank yang bersangkutan, sehingga harus dibuat perbandingan antara keduanya agar dapat diketahui perbedaan-perbedaan yang ada. Perbandingan tersebut didapat dengan cara saldo debet pada rekening kas dibandingkan dengan saldo kredit catatan bank, dan sebaliknya saldo kredit pada rekening kas dibandingkan dengan saldo debet catatan bank yang bisa dilihat dari laporan bank kolom pengeluaran.
               Pada umumnya, perbedaan antara saldo kas menurut catatan perusahaan dan catatan bank disebabkan oleh 2 (dua) faktor, yaitu: perbedaan waktu pengakuan dan kesalahan mencatat.
1.3.1     Perbedaan Waktu Pengakuan 
1)      Adanya setoran dalam perjalanan (deposit intransit), yaitu setoran yang dilakukan oleh perusahaan, tetapi pihak bank belum menerima, atau belum mengkredit rekening perusahaan. Akibatnya, saldo kas menurut bank terlalu rendah dibanding saldo kas yang benar. 
2)      Cek yang belum diuangkan (outstanding check), yaitu cek yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai tanda pembayaran kepada pihak lain, tetapi pihak penerima belum menguangkan cek tersebut ke bank. Akibatnya bank belum mengetahui adanya pengeluaran oleh perusahaan, sedang perusahaan sudah mencatat adanya pengeluaran. Akibatnya saldo kas menurut bank terlalu besar dibandingkan dengan saldo kas yang benar. 
3)      Tagihan piutang perusahaan yang dilakukan oleh bank (bank collections) tetapi pihak perusahaan belum menerima memo kredit dari bank. Akibatnya saldo kas menurut perusahaan terlalu rendah dibanding saldo kas yang benar. 
4)      Biaya bank (bank charge)yang telah didebitkan ke rekening perusahaan di bank, tetapi perusahaan belum menerima surat pemberitahuan dari bank. Akibatnya, saldo kas menurut perusahaan terlalu besar dibanding saldo kas yang benar. 
5)      Adanya cek kosong atau dana kurang, yaitu cek yang diterima oleh perusahaan dari langganannya sebagai penerimaan kas, tetapi setelah disetorkan ke bank ternyata cek tersebut tidak ada dananya atau kurang. Karena perusahaan telah mencatat cek tersebut sebagai penerimaan, saldo kas menurut perusahaan terlalu besar dibanding saldo kas yang benar. 
1.3.2     Kesalahan Pencatatan oleh Bank atau oleh Perusahaan
            Kesalahan pencatatan yang terjadi pada bank atau pada perusahaan. Akibat yang terjadi karena kesalahan ini berbeda-beda tergantung pada jenis kesalahan yang ada.
1.4      BENTUK REKONSILIASI BANK
Rekonsiliasi bank dapat dibuat dalam 2 macam cara yang berbeda:
1.4.1        Rekonsiliasi saldo akhir. Rekonsiliasi ini mempunyai dua bentuk:
1)      Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar.

2)      Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas.

1.4.2        Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir. Rekonsiliasi ini mempunyai dua bentuk:
1)      Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas (4 kolom)

2)      Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir (8 kolom)


             II.             JURNAL PENYESUAIAN
2.1        PENGERTIAN JURNAL PENYESUAIAN
            Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan nilai akun-akun setiap buku besar yang belum mencerminkan jumlah (saldo) yang sebenarnya.
2.2         TUJUAN DILAKUKAN PENYESUAIAN
2.2.1        Untuk mengukur keuntungan usaha secara tepat.
2.2.2        Agar setiap rekening riil, khususnya rekening-rekening aktiva dan utang menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode. 
2.2.3        Agar setiap rekening nominal (biaya dan penghasilan) menunjukkan biaya dan penghasilan yang diakui dalam suatu periode.
2.2.4        Untuk mempermudah menyusun neraca saldo debit dan kredit buku besar.
2.2.5        Untuk merekap saldo akun-akun buku besar.
2.2.6        Untuk menentukan saldo akun-akun buku besar yang sesuai dengan realita.
2.2.7        Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
2.2.8        Untuk mempermudah penyusunan kertas kerja.
2.3           JENIS-JENIS AYAT JURNAL PENYESUAIAN
            Ayat-ayat jurnal penyesuaian ini dibuat oleh oleh subsistem akuntansi, yaitu setelah neraca saldo disusun. Ada lima jenis ayat jurnal penyesuaian :
2.3.1              Ayat jurnal accruals
Menyatakan peristiwa yang telah terjadi, tetapi penerimaan atau pengeluaran kasnya belum dilaksanakan.
2.3.2              Ayat jurnal defferals
Menyatakan adanya penerimaan atau pengeluaran kas sebelum terjadinya peristiwa atau transaksi yang terkait.
2.3.3              Ayat jurnal estimasi
Perhitungan bagian tahun bersangkutan dari suatu biaya yang mencakup beberapa periode ke depan.
2.3.4              Ayat jurnal revaluasi
Menyatakan selisih antara nilai buku dan nilai sesungguhnya dari suatu aktiva atau perubahandalam prinsip akuntansi.
2.3.5              Ayat jurnal koreksi
Memperbaiki dampak kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam buku besar.
2.4        PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN
               Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data penyesuaian akhir periode. Tidak semua akun-akun yang ada di neraca saldo dibuatkan jurnal penyesuaian, akun-akun yang perlu dibuatkan jurnal penyesuaian adalah :
No
Macam Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian
1
Pemakaian perlengkapan
Beban Perlengkapan
           Perlengkapan
2
Piutang pendapatan/pendapatan yang masih harus diterima
Piutang……
           Pendapatan……
3
Hutang beban/beban yang masih harus dibayar
Beban……
           Hutang……
4
Hutang pendapatan/pendapatan diterima dimuka
a.    Dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka (hutang/neraca)

b.   Dicatat sebagai pendapatan….. (laba rugi)


……diterima dimuka
         Pendapatan……


Pendapatan……
         ……diterima dimuka
5
Beban dibayar dimuka
a.    Dicatat sebagai hutang/pendekatan Neraca

b.   Dicatat sebagai beban/pendekatan laba rugi

Beban……
         ……dibayar dimuka


……dibayar dimuka
         Beban……
6
Kerugian piutang/piutang yang tak tertagih
Beban Kerugian Piutang
         Cadangan Kerugian Piutang
7
Penyusutan aktiva tetap
Beban Penyusutan……
         Akumulasi Penyusutan……
8
Persediaan barang dagangan
a.    Pendekatan Ikhtisar Laba Rugi




b.   Pendekatan Harga Pokok Penjualan

Ikhtisar L/R
       Persediaan Barang Dagang (awal)
Persediaan Barang Dagang (akhir)
       Ikhtisar L/R

Harga Pokok Penjualan
       Persediaan Barang Dagang (awal)
       Pembelian
       Beban Angkut Pembelian
Persediaan Barang Dagang (akhir)
Retur Pembelian
Potongan Pembelian
       Harga Pokok Penjualan

III.       NERACA LAJUR
3.1        PENGERTIAN NERACA LAJUR
               Neraca Lajur atau yang sering disebut juga dengan kertas kerja adalah suatu kertas atau daftar yang digunakan untuk mencatat, menyesuaikan, dan menggolongkan semua akun yang ada di daftar saldo dan dibuat pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan.
               Dapat juga diartikan sebagai suatu kertas berkolom-kolom atau berlajur-lajur yang dirancang secara khusus untuk menghimpun semua data akuntansi dari daftar saldo yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan-laporan keuangan dengan cara yang sistematis.
               Kolom dari neraca lajur terdiri dari daftar saldo, penyesuaian, daftar saldo setelah penyesuaian, laba-rugi, dan laporan posisi keuangan (neraca). Neraca lajur bukan merupakan bagian dari catatan akuntansi yang formal dan karena sifatnya tidak formal maka penyusunannya dapat juga dilakukan dengan menggunakan pensil, sehingga mudah dikoreksi apabila terjadi kesalahan.
3.2         MANFAAT NERACA LAJUR
3.2.1  Berfungsi sebagai referensi menyusun ayat jurnal penutup.
3.2.2  Dapat digunakan untuk memeriksa data-data (akun dan jumlah saldo) yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
3.2.3  Dapat menunjukkan bahwa prosedur-prosedur yang perlu dilakukan untuk menyusun laporan keuangan telah dilaksanakan.
3.2.4  Dapat mempermudah untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan.
3.3        TUJUAN PENYUSUNAN NERACA LAJUR
3.3.1  Mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan.
3.3.2  Untuk meringkas informasi dari daftar saldo dan data-data penyesuaian sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan yang formal.
3.3.3  Membantu menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada saat pembuatan jurnal penyesuaian.
3.4        BENTUK NERACA LAJUR
               Pada dasarnya neraca lajur disusun dengan tujuan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan, khususnya pada perusahaan yang menyelenggarakan akuntansi secara manual. Dari proses penyusuan kertas kerja diperoleh mengenai ikhtisar penghasilan dan beban-beban yang terjadi selama suatu periode akuntansi yang disebut ikhitisar R/L(Income summary), serta data mengenai aktiva kewajiban, dan ekuitas perusahaan.
Neraca lajur merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data akuntansi serta mengikhtisarkan ayat jurnal penyesuaian dan saldo akun untuk menyusun laporan keuangan. Neraca lajur bukan bagian dari jurnal, buku besar, atau laporan keuangan. Neraca lajur hanya sebagai alat untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
Neraca lajur disusun dalam bentuk :
3.4.1        Enam kolom
3.4.2        Delapan kolom
3.4.3        Sepuluh kolom
3.4.4        Dua belas kolom

Dalam praktek umumnya menggunakan 10 kolom. Kolom-kolom yang ada dalam neraca saldo 10 kolom, di antaranya sebagai berikut.
3.4.1 Neraca Saldo
Neraca saldo terdiri atas kolom debet dan kredit. Kolom neraca saldo berisi nilai setiap akun pada akhir periode akuntansi (biasanya pada 31 Desember) yang dapat dilihat pada buku besar setiap akun.
3.4.2 Penyesuaian
Kolom penyesuaian terdiri atas kolom debet dan kredit. Penyesuaian dilakukan untuk menggambarkan ketepatan besarnya nilai setiap akun.
3.4.3 Neraca Saldo Disesuaikan
Neraca saldo disesuaikan disusun dengan cara menggabungkan angka pada neraca saldo dan penyesuaian.
3.4.5 Laporan Laba/Rugi
Kolom laba/rugi berisi angka-angka yang termasuk akun nominal, yaitu akun pendapatan dan beban dari neraca saldo disesuaikan.
e. Neraca
Kolom neraca berisi angka-angka semua akun riil, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal dari neraca saldo disesuaikan.

IV.       DAFTAR PIUTANG DAGANG DAN UTANG DAGANG
4.1        PENGERTIAN DAFTAR SALDO
               Daftar saldo adalah suatu daftar yang berisi saldo/sisa yang diperoleh dari setiap buku besar pembantu. Daftar saldo ini disusun dengan tujuan agar memudahkan perusahaan melihat gambaran saldo-saldo setiap buku besar pembantu. Jumlah daftar saldo akan menunjukkan jumlah yang sama dengan buku besar utama.
4.2        MACAM-MACAM DAFTAR SALDO
               Buku besar pembantu yang lazim digunakan dalam perusahaan dagang terdiri dari buku pembantu; utang, piutang dan persediaan. Sehingga daftar saldonya juga terdiri dari; daftar saldo utang, daftar saldo piutang dan daftar saldo persediaan.
4.3        SUMBER PENCATATAN DAFTAR SALDO
               Apabila perusahaan ingin mengetahui jumlah piutang dagang cukup membuka buku besar piutang dagang saja. apabila ingin melihat rinciannya maka perlu di buka buku besar pembantu satu demi satu. Atau setidaknya melihat daftar saldo piutang.
               Jadi sumber pencatatan daftar saldo piutang itu adalah dari buku besar pembantu piutang, yaitu saldo-saldo akhir dalam setiap buku besar pembantu dicatat dalam suatu daftar secara sistematis. Sedangkan untuk sumber pencatatan daftar saldo hutang itu adalah dari buku besar pembantu hutang, yaitu saldo-saldo akhir dalam setiap buku besar pembantu dicatat dalam suatu daftar secara sistematis.

Kasus 1. Rekonsiliasi bank

Pada tanggal 1 mei 2010, PT Rahadian membuka rekening giro di bank Muamalat dengan setoran mula-mula sebesar Rp.4.000.000. Saldo menurut pembukuan perusahaan pada akhir mei sebesar Rp. 50.500.000, sedangkan menurut laporan
dalam rekening Koran pihak bank sebesar Rp. 52.900.000. Setelah dilakukan prosedur rekonsiliasi diketahui bahwa perbedaan tersebut disebabkan karena berikut dibawah ini:
1.      setoran dalam perjalanan Rp. 8.600.000
2.      Cek yang masih beredar sejumlah Rp. 8.700.000 dengan perincian sebagai
berikut :           cek nomer 021 sebesar Rp. 4.700.000
Cek nomer 025 sebesar Rp. 2.600.000
Cek nomer 031 sebesar Rp. 1.400.000
3.      Bank memberikan jasa giro sebesar Rp. 500.000 dan biaya bank yang dibebankan kepada perusahaan sebesar Rp. 1.200.000.
4.      Cek sebesar Rp. 1.800.000 yang diterima perusahaan dari PT IDAMAN dinyatakan kosong oleh pihak bank.
5.      Bank berhasil menagihkan wesel dengan nilai nominal Rp. 5.000.000. Terhadap jumlah tersebut bank membebankan biaya tagih atau biaya inkaso sebesar Rp. 200.000 sehingga nilai bersih yang diakui oleh bank sebesar Rp.4.800.000.
Berdasarkan data diatas buatlah laporan rekonsiliasi dan jurnal penyesuaian yang
diperlukan.
PT RAHADIAN
Laporan Rekonsiliasi Bank
Per 31 Mei 2012

Saldo perusahaan            Rp. 50.500.000
Tambah :
Penagihan wesel   Rp. 4.800.000
/pendapatan wesel
(5.000.000-200.000)

Jasa giro              Rp.     500.000
                                   Rp. 5.300.000
Rp.  55. 800.000

Kurang :
·  Cek kosong         Rp. 1.800.000
          ·  Biaya bank     Rp. 1.200.000
     Rp. 3000.000
Saldo perusahaan       Rp. 52.000.000
Saldo per bank :Rp. 52.900.000
Tambah :
·      DIT  Rp.  8.600.000
Rp. 61.000.000

Kurang :
·      Cek yang beredar
Nomer 021 Rp. 4.700.000
Nomer 025 Rp. 2.600.000
Nomer 031 Rp. 1.400.000
 Rp.   8.700.000

Saldo Bank :  Rp. 52.800.000



Kasus 2. Jurnal penyesuaian dan neraca lajur

PERUSAHAAN DAGANG MUTIARA
NERACA SALDO
31 DESEMBER  2002 (dalam ribuan rupiah)
Rekening
Saldo
Debet
Kredit
Kas
Rp 9.500

Piutang dagang
16.100

Persediaan barang dagangan
36.000

Asurasni Dibayar dimuka
3.800

Gedung
80.000

Akumulasi Depresiasi Gedung

Rp 16.000
Utang Dagang

20.400
Modal, Mutiara

83.000
Prive, Mutiara
15.000

Penjualan

480.000
Retur dan Potongan penjualan
12.000

Potongan tunai penjualan
8.000

Pembelian
325.000

Retur dan potongan pembelian

10.400
Potongan tunai pembelian

6.800
Biaya angkut pembelian
12.200

Biaya angkut penjualan
7.000

Biaya iklan
16.000

Biaya sewa
19.000

Biaya gaji
40.000

Biaya rupa-rupa
17.000

Total
616.600
616.600

Data-data untuk penyesuaian pembukuan Perusahaan Dagang MUTIARA  pada akhir bulan Desember  2002 (dalam ribuan ):
  1. Persediaan barang dagangan per 31 Desember 2002 Rp 40.000
  2. Asuransi Dibayar Dimuka Rp 1.800
  3. Depresiasi Gedung 10% pertahun
  4. Gaji Pegawai yang masih harus dibayar Rp 5.000
  5. Sewa yang masih harus dibayar Rp 4.000


Berdasarkan data diatas, jurnal penyesuaian yang harus dibuat Perusahaan Dagang MUTIARA pada tanggal 31 Desember 2002 adalah (dalam ribuan ) :

JURNAL PENYESUAIAN
Tanggal
Keterangan
Jumlah
D
K
02




Des
31
Harga Pokok Penjualan
Rp 36.000



              Persediaan Barang Dagangan

36.000






31
Harga Pokok Penjualan
325.000



              Pembelian

325.000






31
Harga Pokok Penjualan
12.200



              Biaya Angkut Pembelian

12.200






31
Retur dan Potongan Pembelian
10.400



              Harga Pokok Penjualan

10.400






31
Potongan tunai pembelian
6.800



              Harga Pokok Penjualan

6.800






31
Persediaan barang dagangan
40.000



              Harga Pokok Penjualan

40.000






31
Biaya Asuransi
2.000



              Asuransi dibayar dimuka

2.000






31
Biaya Depresiasi Gedung
8.000



             Akum. penyusutan gedung

8.000






31
Biaya Gaji
5.000



             Hutang gaji

5.000






31
Biaya sewa
4.000



            Hutang sewa

4.000



PERUSAHAAN DAGANG MUTIARA
NERACA LAJUR
PER 31 DESEMBER 2002

Rekening
Neraca Saldo
Penyesuaian
Neraca saldo setelah penyesuaian
Laba Rugi
Neraca

Debet
Kredit
Debet
Kredit
Debet
Kredit
Debet
Kredit
Debet
Kredit
Kas
 9.500



9.500



9.500

Piutang dagang
16.100



16.100



16.100

Persediaan barang dagangan
36.000

40.000
36.000
40.000



40.000

Asr. Dibayar dimuka
3.800


2.000
1.800



1.800

Gedung
80.000



80.000



80.000

Akum Dep. Gedung

16.000

8.000

24.000



24.000
Utang Dagang

20.400



20.400



20.400
Modal, Mutiara

83.000



83.000



83.000
Prive, Mutiara
15.000



15.000



15.000

Penjualan

480.000



480.000

480.000


Retur &  Pot. penjualan
12.000



12.000

12.000



Pot.  tunai penjualan
8.000



8.000

8.000



Pembelian
325.000


325.000






Retur & pot. pembelian

10.400
10.400







Pot.  tunai pembelian

6.800
6.800







Bi. angkut pembelian
12.200


12.200






Bi.  angkut penjualan
7.000



7.000

7.000



Biaya iklan
16.000



16.000

16.000



Biaya sewa
19.000

4.000

23.000

23.000



Biaya gaji
40.000

5.000

45.000

45.000



Biaya rupa-rupa
17.000



17.000

17.000



Total
616.600
616.600



















Harga Pokok Penjualan


36.000
325.000
12.200
10.400
6.800
40.000


316.000



316.000



Biaya Asuransi


2.000

2.000

2.000



Biaya Dep. gedung


8.000

8.000

8.000



Hutang gaji



5.000

5.000



5.000
Hutang sewa



4.000

4.000



4.000



449.400
449.400
616.400
616.400
454.000
480.000
162.400
136.400
Saldo Laba






26.000
-
-
26.000







480.000
480.000
162.400
162.400


Kasus 3. Daftar saldo utang

            BUKU BESAR
HUTANG                                                                                           No.221
Tgl
Keterangan
Ref
DEBET
KREDIT
SALDO
DEBET
KREDIT
2003
Juli 1
Saldo
-
-
-
-
8.500.000
Juli 31
Posting
JPb-1
-
9.000.000
-
17.500.000
Juli
31
Posting
JKK-1
7.500.000
-
-
10.000.000



SARI ADVERTISING
BUKU PEMBANTU HUTANG
Nama Kreditor : ANEKA SARANA, PD
Tgl
Keterangan
Ref
DEBET
KREDIT
SALDO
DEBET
KREDIT
2003
Juli 1
Saldo
-
-
-
-
2.600.000
Juli 18
Faktur No. K-716
JKK-1
1.600.000
-
-
1.000.000
Juli
25
Faktur No. AS-19
JPb-1
-
2.700.000
-
3.700.000

Nama Kreditor : KARYA MUDA, PD
Tgl
Keterangan
Ref
DEBET
KREDIT
SALDO
DEBET
KREDIT
2003
Juli 1
Saldo
-
-
-
-
2.700.000
Juli 10
Faktur No. K-702
JKK-1
2.700.000
-
-
-
Juli 14
Faktur No. K-012
JPb-1
-
2.500.000
-
2.500.000


Nama Kreditor : SUMBER WARNA, PD
Tgl
Keterangan
Ref
DEBET
KREDIT
SALDO
DEBET
KREDIT
2003
Juli 1
Saldo
-
-
-
-
3.200.000
Juli 4
Faktur No. K-701
JKK-1
2.200.000
-
-
1.000.000
Juli 6
Faktur No. SB-06
JPb-1
-
3.800.000
-
4.800.000
Juli 27
Bukti No. K-721
JKK-1
1.000.000
-
-
3.800.000

Penyusunan daftar saldo hutang
Dari data buku pembantu hutang di atas pada tanggal 31 Juli 2003 dibuat Daftar SaldoAdvertising
DAFTAR SALDO HUTANG
Tanggal 31 juli 2003

Nomor
Nama Kreditor
SALDO
1
PD ANEKA SARANA
Rp. 3.700.000,00
2
PD KARYA MUDA
Rp. 2.500.0000,00
3
PD SUMBER WARNA
Rp. 3.800.000,00
JUMLAH
Rp.10.000.000,00















DAFTAR PUSTAKA
http://basicakuntansi.blogspot.co.id/p/blog-page_9.html
http://dokumen.tips/documents/an-dagang-mutiara-contoh-soal-jawab.html

1 Response to "REKONSILIASI BANK, JURNAL PENYESUAIAN, NERACA LAJUR, DAN DAFTAR SALDO PIUTANG DAN UTANG"

  1. Rekonsiliasi Bank, Jurnal Penyesuaian, Neraca Lajur, Dan Daftar Saldo Piutang Dan Utang - Ignapblogz >>>>> Download Now

    >>>>> Download Full

    Rekonsiliasi Bank, Jurnal Penyesuaian, Neraca Lajur, Dan Daftar Saldo Piutang Dan Utang - Ignapblogz >>>>> Download LINK

    >>>>> Download Now

    Rekonsiliasi Bank, Jurnal Penyesuaian, Neraca Lajur, Dan Daftar Saldo Piutang Dan Utang - Ignapblogz >>>>> Download Full

    >>>>> Download LINK

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel