AKUNTANSI HOTEL SAP 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Industri perhotelan terus berkembang seiring
perkembangan dunia usaha, ditandai dengan terus bertambahnya jumlah hotel yang
ada di Indonesia dengan berbagai klasifikasi baik regional maupun internasional.
Hotel merupakan suatu industry atau usaha jasa yang dikelola secara komersial.
Artinya dalam menyediakan jasa kepada calon konsumen dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
Dalam industri perhotelan saat ini sedang dihadapkan
pada persaingan yang ketat, maka sebuah hotel harus mampu memiliki service of
excellent atau harus mampu merebut hati konsumen karena hanya hotel yang
memiliki service of excellent yang akan mampu memenangkan persaingan. Industri
perhotelan pada dasarnya merupakan industri jasa penginapan yang memadukan
usahanya melalui penjualan produk nyata dan produk tidak nyata. Produk nyata
meliputi kamar tidur, restoran, bar, swimming pool, coffee shop, dll. Sedangkan
produk tidak nyata meliputi pelayanan jasa akan makanan dan minuman, kebersihan
kamar, dll.
Sebuah hotel hendaknya memiliki standar tersendiri yang
ditekankan kepada setiap karyawan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.
Untuk melaksanakan pemberian jasa yang demikian itu hotel menyediakan
fasilitas-fasilitas dan pelayanan berupa tempat untuk beristirahat dan kamar
tidur, restoran, bar, toilet dan kamar mandi, serta pelayanan umum untuk
memenuhi segala macam kebutuhan lain dari para
tamu.
Hotel sebagai suatu usaha jasa merupakan sarana
pendukung kegiatan pariwisata, dimana pengelolaannya dilakukan secara
professional dan didukung oleh tenaga yang memiliki keterampilan yang baik dalam
bidang perhotelan. Dengan keterlibatan hotel sebagai sarana pendukung pariwisata
ini diharapkan dapat membuka dan memperluas lapangan kerja dan meningkatkan
perekonomian bagi masyarakat.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
peran dari kas hotel ?
2.
bagian-bagian
apa saja yang terlibat dalam penerimaan kas hotel ?
3.
dokumen
apa yang erlibat dalam penerimaan kas hotel ?
4.
Bagaimana prosedur
penerimaan kas hotel ?
1.3. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk memahami prosedur penerimaan kas
2. Untuk memahami pengertian kas
3. Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan
hotel
4. Untuk mampu membuat informasi akuntansi dari prosedur
penerimaan kas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Peran Kas Hotel
Kas
merupakan akun yang penting dalam operasional suatu hotel, tanpa ditunjang
dengan kas yang memadai akan dapat mengganggu kelancaran aktivitas operasional
suatu hotel, karena kas juga sebagai modal kerja yang sangat menunjang
kelangsungan aktivitas keseharian suatu hotel. Suatu hotel dalam operasionalnya
memerlukan dana yang tidak sedikit, dimana dana tersebut akan digunakan untuk
membiayai semua pengeluaran yang disediakan sebagai fasilitas tamu selama
menginap, dan dana tersebut baru bisa diperoleh kembali oleh perusahaan setelah
tamu yang menginap atau menggunakan fasilitas hotel sudah melakukan pembayaran.
Hampir sebagian besar tamu yang menggunakan agen akan menunda pembayaran sampai
mereka selesai menggunakan fasilitas yang ada, kecuali tamu yang datang secara
individu biasanya memberikan pembayaran di muka sebagai uang muka. Penerimaan
kas bisa berupa penerimaan hasil penjualan tunai dari outlet, hasil penjualan
yang diterima Front Office saat tamu check out dan hasil pengumpula piutang dari
agen.
2.2 Bagian
Yang Tterlibat Dalam Prosedurpenerimaan Kas
Htel
Fungsi-fungsi
yang berkaitan pada prosedur penerimaan kas pada sebuah hotel adalh sebagai
berikut :
1. Penjualan kamar.
a. Front Office ( FO ) dan FO cashier, dimana bagian ini
bisa dirangkap oleh bagian FO yang bertugas menerima dan melaporkan setiap
pembayaran tamu.
b. Night
Audit bertanggung jawab
atas kebenaran dan ketelitian pemasukan data penjualan tunai kamar dalam satu
hari dari masing!masing outlet.
c. Income Audit mempunyai tugas untuk mencocokkan semua
hasil penjualan tunai hotel dan mengkoreksi kembali pekerjaan night
auditor.
d. General
Cashier mempunyai tanggung jawab penuh atas semua penerimaan penjualan
kamar.
2. Penjualan Makanan Dan
Minuman
a. Cashier
outlet bertanggung jawab atas penerimaan pada masing-masing outlet (outlet
restaurant)
b. Night audit brtanggung jawabatas kebenaran dan
ketelitian pemasukan data penjualan makanan dan minuman dalm satu
hari.
c. Income
audit mempunyai tugas untuk mencocokan semua hasil penjualan tunaia makanan dan
minuman dan mengkoreksi kembali pekerjaan night
audit.
d. General cashier mempunyai tanggug jawab penuh atas
semua penerimaan penjualanmakanan dan minuman dalam satu
hari.
3. Pengumpulan Piuitang Dari Travel
Agen
a. Account receivable
bertanggung
jawab atas penyiapan tagihan dan penagihan kepada tamu yang melakukan resevasi
melalui agent.
b. Collector bertanggung jawab atas penagihan piutang ke
travel agent.
c. General casier mempunya tanggung jawab penuh atas semua
penerimaan hasil penagihan yang dilakukan oleh collector dalm 1
hari.
4. Penerimaan Uang Muka
a. Reservation
menerima reservasidari tamu yang datang langsung atau melalui travel
agent.
b. Front office cashier bertugas menerima dan melaporkan
setiap pembayaran tamu.
c. Night
audit bertanggugn jawab atas kebenaran dan ketelitian pemasukan data
uang
d. Income audit mempunya tugas untuk mencocokkan semua
hasil penerimaan uang muka dalam satu hari.
e. General
cashier mempunyai tangungg jawab penuh atas semua penerimaan uang muka dari
tamu dalam 1 hari.
2.3 Dokumen
Yang Digunakan Prosedur Penerimaan Kas
- penujualan kamar
a. Guest bill
b. Room
Sales Recapitulation
c. Remittance of Fund
2. Penjualan makanan dan
minuman
a. Restoring and bar
bill
b. Restoran ang bar summary of
sales
c. Remitance of fund
3. Pengumpulan piutang dari
agen
a. Guest bill
b. Reservation form
c. Agent voucher invoice
d. Cash receipt
4. Penerimaan uang muka
a. Cash receipt
b. Reservation form
2.4
Prosedur Penerimaan Kas Hasil Penjualan Kamar, Makanan
Dan Minuman, Dan Outlet
Pengolahan dan pecatatan penerimaan kas meliputi
penerimaan uang tunai, penyetoran uang tunai ke bank, dan pencatatan kas. Kas
meliputi uang kestas dan uang logam, check dan transfer dan secara elektronik.
Hal penting dalam penanganan kas adalah mencegah terjadinya pencurian dan
penyalahgunaan uang kas. Pencurian dan penyalahgunaan uang kas bisa terjadi
sebelum penerimaan dicatat atau sesudahnya. Hal penting lainnya adalah
memastikan bahwa semua penerimaan kasharian harus segera disetor ke bank dalam
jumlah yang benar, tepat waktu, dan dicatat dalam file penerimaan kas hotel.
Adapun prosedur yang digunkan untuk penerimaan kas adalah :
a. Pada
akhir hari, semua kasir outlet memasukkan hasil penjualan beserta bukti
pendukung dan pelaporannya ke dalam ROF, kemudian menitipkan ROF pada front
office yang selanjutnya akan di cek oleh night audit.
b. keesokan
harinya, semua ROF diserahkan ke income
audit yang akan melakukan pengecekan ulang, kemudian akan menyerahkan hasil
penjualan yang berupa tunai, seperti uang, slip kartu kredit, bank
note traveler chequ pada general cashier.
c. General Cashier akan mengecek kembali sesuai dengan laporan
masing-masing outlet, kemudian mencatat dalam buku kas, mengarsipkan laporan
masing-masing outlet sebagai bukti penerimaan kas, dan menyimpan atau menyetor
uang ke bank.
2.5
Prosedur Penerimaan Kas Hasil Pengumpulan Piutang Dari
Agen.
- Account Receivable akan memantau umur piutang dari agen sesuai waktu jatuh temponya, saat tiba waktunya untuk melakukan penagihan, account receivable akan menyiap kan daftar penagihan piutang beserta bukti pendukungnya (invoice, guest bill, dan agent voucher), dan menyiapkan cash receipt.
- Account receivable akan menerima persetujuan dari head departemen, kemudian memberikan data tersebut pada collector untuk melakukan penagihan pada agen.
- Hasil penagihan piutang akan diserahkan oleh collector pada general cashier, yang akan mencatat padapenerimaan cash besar dan menyetorkan ke bank. Collector akan menginformasikan pada account receivable yang mencatat pada kartu piutang travel agen.
2.6
Prosedur Penerimaan Kas Untung Pembayaran Uang Muka
- Travel agent membayar uang muka untuk tamu-tamunya pada saat reservasi. Pembayaran uang muka tersebut akan diterima oleh front office cashier, dengan membuat cash receipt dengan melampiri reservation form, kemudian melaporkan pada room sales recapitulation dan memasukan dalam ROF bersama dengan dokumen hasil penjuala kamar lainnya.
- Travel agent akan menerima cash receipt asli, yang nantinya akan dipakai untuk memperhitungkan kekurangan pembayaran setelah tamu dari travel agent tersebut menggunakan fasilitas hotel (check out).
- Pada keesokan harinya general cashier akan menerima uang muka tersebut dan mencatatnya sebagai penerimaan kas besar. Kemudian general cashier akan menginformasikan pada account receivale akan adanya pembayaran uang muka tersebut dan kemudian menyetorkan ke bank.
2.7
Laporan Yang Dihasilkan Penerimaan
Kas
Hasil akhir dari prosedur akuntasni adalah informasi
akuntasni. Informasi yang dihasilkan dari prosedur penerimaan kas
adalah:
- Geral cashier summary
- Daftar account receivable dan aging schedule
- Rekonsiliasi catatan kas perusahaan ke kas bank
- Data pelanggan baik perseorangan maupun travel agnet
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Hotel
adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa dan di dalamnya terdapat
beberapa unsur pokok yang terkandung dalam pengertian hotel, yaitu: Suatu jenis
akomodasi, menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada, Menyediakan
fasilitas pelayanan jasa penginapan, Menyediakan makan dan minuman serta jasa
lainnya, Fasilitas dan pelayanan tersebut disediakan untuk para tamu, dan
masyarakat umum yang menginap, Berfungsi sebagai tempat sementara, dan Dikelola
secara komersial. Klasifikasi
atau penggolongan hotel adalah suatu sistem pengelompokkan hotel ke dalam
berbagai kelas atau tingkatan, dan berdasarkan ukuran penilaian tertentu.
Perkembangan
hotel di
Indonesia dimulai sejak zaman penjajahan Belanda dan pada masa sebelum
kemerdekaan di tahun 1945. Dimana telah banyak didirikan hotel besar berskala
internasional, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bali, Bandung,
Surabaya, Medan, Semarang, Yogyakarta, dan di
kota lainnya. Dalam operasional dan kegiatannya, hotel memiliki
struktur organisasi yang bermanfaat dalam segi informasi bagi pihak internal
maupun eksternal, serta membantu dalam efisiensi kerja serta alur koordinasi
antara karyawan hotel. Pola struktur organisasi pada hotel bergantung pada
besar-kecilnya hotel.
DAFTAR PUSTAKA
Widanaputra, A.A G.P., Suprasto, Herkulanus Bambang.,
Ariyanto, Dodik., Sari, M.M. Ratna. 2009. Akuntansi Perhotelan Pendekatan Sistem
Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Great article.
ReplyDelete