AKUNTANSI HOTEL SAP 13
PENDAHULUAN
ANALISIS INFORMASI KEUANGAN BERDASARKAN
USALI
Analisis laporan keuangan merupakan proses untuk
mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui
posisi keuangan, hasil operasi dan perkembangan suatu perusahaan dengan
cara mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungannya terdapat dalam
suatu laporan keuangan, sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan
dan juga dalam melakukan analisisnya tidak akan lepas dari peranan rasio-rasio
laporan keuangan, dengan melakukan analisis terhadap rasio-rasio keuangan akan
dapat menentukan suatu keputusan yang akan diambil Menurut Kasmir (2011:68),
tujuan dari analisis laporan keuangan adalah:
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu
periode tertentu, baik aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah
dicapai untuk beberapa periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang
menjadi kekurangan perusahaan.
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja
yang perlu dilakukan ke depan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat
ini.
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan
apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan
perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.
Analisis keuangan yang terkait dengan operasional
dapat dilakukan dengan menggunakan alat analisis berupa Laporan Keuangan
dan Laporan Operasional Harian.
1. Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Hotel terdiri dari 2 (dua) laporan
utama yaitu: Neraca dan Laporan Laba Rugi. Laporan
keuangan menyajikan informasi keuangan perusahaan pada waktu yang lalu sehingga
menggambarkan “apa yang telah terjadi”. Angka- angka yang disajikan dalam
laporan keuangan hanya akan merupakan data bagi manajemen untuk mengetahui
kondisi keuangan perusahaan antara lain: jumlah kas, jumlah piutang, jumlah
hutang , tingkat laba.
2. Laporan Operasional
Harian
Selain Laporan Keuangan, dalam operasional hotel
disusun pula laporan operasional harian, yang menyajikan tingkat pencapaian
operasional setiap harinya. Laporan ini khususnya menyajikan mengenai
tingkat penjualan dan statistik dari dua departemen mayor yaitu: Room dan Food
and Beverage. Karena disajikan setiap hari, maka manajemen dapat
segera mengetahui tingkat pencapaian rencana dan target usaha setiap
harinya.
Prosedur Analisis
Analisis yang dilakukan dari waktu ke waktu sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: ekonomi, pasar, persaingan,
kondisi umum dan sebagainya. Sehingga, hal-hal tersebut perlu
dipertimbangkan dalam melakukan analisis.
1. Memahami Latar Belakang Data
Keuangan
Analisis dilakukan perlu memahami terlebih dahulu
pedoman dalam penyusunan laporan keuangan. Kebijakan Akuntansi
yang digunakan misalnya: FIFO untuk pengelolaan persediaan bahan makanan, Metode
Garis Lurus dalam penghitungan Penyusutan Aktiva Tetap, Metode Rata – rata untuk
penghitungan harga perasediaan, Metode Prosentase Cost untuk penghitungan Harga Jual, dan sebagainya.
2. Kondisi Yang Mempengaruhi Usaha
Hotel
Dalam melakukan analisis, perlu mempertimbangkan
kondisi-kondisi yang mempengaruhi usaha suatu hotel. Kondisi tersebut
misalnya : Ekonomi, Pariwisata, Transportasi, Keamanan Negara, Politik, Kondisi
Alam, Persaingan/pasar dan sebagainya. Kondisi-kondisi tersebut
dapat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan diluar batas pengendalian
manajemen.
3. Mereview Penyusunan Laporan
Keuangan
Sebelum melakukan analisis terhadap laporan keuangan,
perlu mereview kembali penyusunan laporan keuangan dari tahun ke
tahun. Langkah ini sangat penting untuk memastikan apakah metode – metode
akuntansi di gunakan secara konsisten dari tahun- ketahun.
4. Menganalisa Laporan
Keuangan
Langkah terakhir yaitu melakukan analisis terhadap
laporan keuangan. Dalam melakukan analisis terdapat beberapa tehnik yang
dapat digunakan manajemen sesuai dengan
tujuannya.
Teknik analisis dapat menggunakan beberapa alat sebagai
berikut yaitu :
1. Analisis Trend
Untuk memperoleh gambaran usaha secara garis besar dari
tahun ke tahun lebih dari 2 tahun periode usaha, dapat digunakan analisa
trend. Teknik analisis trend/index menggambarkan kecenderungan perubahan
suatu rekening dari laporan keuangan dari tahun ke tahun. Analisa trend
yang disajikan cukup untuk memberikan gambaran/informasi secara garis
besar pertumbuhan perusahaan dari tahun ke tahun.Pada teknik ini data laporan
keuangan untuk beberapa periode dinyatakan dalam prosentase (%) atas dasar tahun
dasar.
2. Analisis Comparative
Langkah awal yang baik untuk menganalisis laporan
keuangan secara lebih terinci dengan cara membandingkan laporan keuangan
untuk jangka waktu 2 tahun. Tujuan penyajian untuk mengetahui
perubahan-perubahan pada setiap rekening dari tahun lalu. Perubahan-perubahan tersebut dapat menunjukkan perkembangan dari tahun
lalu. Petunjuk tersebut dapat digunakan memprediksi kondisi tahun yang
akan datang. Dalam menganalisis laporan keuangan komparative, dilakukan
evaluasi melalui langkah sebagai berikut :
· Menentukan asumsi jumlah perubahan yang signifikan (Rp.
Dan %)
· Menentukan rekening – rekening yang signifikan (faktor
kunci)
· Menginterpretasikan kejadian yang memungkinan terjadinya perubahan
3. Analisis Common Size
Analisis terhadap laporan keuangan dalam satu tahun
usaha yang lebih terinci dapat dilakukan dengan tehnik common size. Dalam
tehnik ini laporan keuangan diperhitungkan proporsi pada suatu kelompok
rekening. Laporan keuangan dalam prosentase per komponen (common size)
menyatakan masing-masing rekening atas dasar total kelompoknya. Teknik
analisis commond size termasuk metode analisis vertical. Pada
analisis ini dapat memberikan informasi
mengenai:
· Posisi relatif aktiva lancar terhadap aktiva
tetap.
· Posisi relatif hutang terhadap
modal
· Distribusi pendapatan (penjualan) untuk biaya dan
laba.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Vertikal dan
Horizontal
Analisis Vertikal yakni membandingkan masing-masing pos
dalam periode berjalan dengan jumlah total pada laporan yang sama dapat
bermanfaat untuk menyoroti hubungan yang signifikan dalam laporan keuangan.
Dalam analisis vertikal terhadap neraca, masing-masing pos aktiva dinyatakan
sebagai persen dari total aktiva. Masing-masing pos kewajiban dan ekuitas
pemilik dinyatakan sebagai persen dari total kewajiban dan ekuitas pemilik.
Dalam analisis vertikal terhadap laporan laba-rugi, masing-masing pos dinyatakan
sebagai persen dari total pendapatan atau penghasilan. Analisis vertikal juga
bisa diterapkan untuk beberapa periode guna menyoroti perubahan hubungan
sepanjang waktu.
Analisis Horizontal adalah analisis dengan mengadakan
perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat sehingga
akan diketahui perkembangannya. Dalam melakukan analisis horisontal, sutau
akun laporan keuangan tahun berjalan dibandingkan dengan akun yang sama pada
periode sebelumnya. Kenaikan atau penurunan jumlah pos tersebut dihitung sebagai
persentase kenaikan atau penurunan. Dalam membandingkan laporan dari dua
periode yang berbeda, laporan keuangan yang lebih awal selalu dijadikan dasar
perhitungan untuk analisis horizontal.
Perbedaan Analisis horizontal dan Vertikal
Pertama, analisis vertikal membandingkan pos yang satu
dengan yang lain dalam satu periode sedangkan pada analisis horizontal
membandingkan dengan pos yang sama pada periode yang berbeda. Kedua, total
angka pos-pos yang dibandingkan pada analisis vertikal bila dikumulatifkan
sbesar 100%, sedangkan pada analisis horozontal, periode pembanding
ditetapkan sebesar 100% sehingga angka pada periode yang dibandingkan bisa
diatas atau dibawah 100%. Ketiga, dari sisi tujuannya analisis vertikal
diaplikasikan untuk mengetahui kontribusi masing-masing pos terhadap angla
total, sedangkan pada analisis horizontal digunakan dengan tujuan untuk
mengetahui perubahan dan perkembangan masing-masing pos.
B. Analisis Rasio
Seorang manajer perusahaan jasa pelayanan (hospitality
industry) seperti hotel, secara rutin sangat membutuhkan informasi yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja dan kondisi bisnis yang sedang
dijalankan. Melakukan interpretasi terhadap neraca dan laporan laba
rugi akan sangat bermanfaat untuk mengetahui perkembangan keuangan
perusahaan. Interpretasi tersebut dapat disusun berdasarkan ukuran yang
berupa rasio – rasio yang dapat digunakan untuk memprediksi usaha dan
pengambilan keputusan untuk masa yang akan
datang.
Balance
Sheet
Star
Hotel
December
31, 2007 and 2008
Assets
|
2007
|
2008
|
CCurrent Assets
| ||
Cash
|
503.000
|
520.000
|
Account
Receivable (net)
|
190.000
|
160.000
|
Inventories
|
120.000
|
150.000
|
Prepaid
Expenses
|
48.000
|
40.000
|
Total
Current Assets
|
861.000
|
870.000
|
Invesment
|
50.000
|
50.000
|
Property
and Equipment (net)
|
7.483.000
|
7.490.000
|
Total
Assets
|
8.394.000
|
8.410.000
|
Liabilities
and Owners’ Equity
| ||
Current
Liabilities
| ||
Account
Payable
|
192.000
|
225.000
|
Notes
Payable
|
40.000
|
25.000
|
Taxes
Payable
|
20.000
|
15.000
|
Advance
deposit
|
30.000
|
50.000
|
Accrued
Expenses
|
6.000
|
5.000
|
Current
portion of mortgage
|
120.000
|
124.000
|
Total
Current Liabilities
|
408.000
|
444.000
|
Long
Term Debt – Mortgage Payable
|
4.120.000
|
4.000.000
|
Total
Liabilities
|
4.528.000
|
4.444.000
|
Owners’
Equity
| ||
Commond
Stock
|
3.312.000
|
3.312.000
|
Retained
Earnings
|
554.000
|
654.000
|
Total
Owners’ Equity
|
3.866.000
|
3.966.000
|
Total
Liabilities and Owners’ Equity
|
8.394.000
|
8.410.000
|
Income
Statement
Star
Hotel
For
Years Ended December 31, 2007 and 2008
Description
|
2007
|
2008
|
Total
Revenue
|
1.430.500
|
2.062.000
|
Rooms:
| ||
Revenue
|
906.500
|
1.220.000
|
Payroll
and related expenses
|
(175.500)
|
(295.000)
|
Other
Direct Expenses
|
(95.000)
|
(215.000)
|
Departmental
Income
|
636.000
|
710.000
|
Food
and Beverage :
| ||
Revenue
|
512.000
|
817.000
|
Cost
of Sales
|
(180.000)
|
(310.000)
|
Payroll
and Related Expenses
|
(169.000)
|
(245.000)
|
Others
Direct Expenses
|
(55.000)
|
(90.000)
|
Departmental
Income
|
108.000
|
172.000
|
Rental
and Other Income Revenue
|
12.000
|
25.000
|
Gross
Operating Profit
|
756.000
|
907.000
|
Undistributed
Operating Expenses
| ||
Administrative
and General
|
100.000
|
90.000
|
Marketing
|
65.000
|
64.000
|
Property
Operation and Maintenance
|
80.000
|
70.000
|
Energy
Cost
|
105.000
|
80.000
|
Total
Undistributed Operating Expenses
|
350.000
|
304.000
|
Income
Before Fixed Charge
|
406.000
|
603.000
|
Fixed
Charge:
| ||
Rent
|
0
|
0
|
Insurance
|
75.000
|
95.000
|
Interest
|
25.000
|
25.000
|
Depreciation
|
245.000
|
295.000
|
Total Fixed Charge
|
345.000
|
415.000
|
Income
Before Taxes
|
61.000
|
188.000
|
Income
Taxes
|
(0)
|
(0)
|
Net
Income
|
61.000
|
188.000
|
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan untuk melunasi atau menjamin hutang jangka pendeknya dengan
aktiva lancar.
Rasio Lancar (Current Ratio)
Current
Ratio
|
=
|
Current
Assets
| |
Current
Liabilities
|
Pada hotel, meskipun memiliki current ratio yang
relatif lebih besar akan tetapi komposisi persediaannya cukup besar , justru
akan menyebabkan ketidak efisienan operasional. Jenis persediaan di hotel
( bahan makanan, minuman dan supplies) , tidak mudah di jual/dicairkan untuk
membayar hutang.
Rasio Cepat (Accid Test Ratio)
Rasio cepat mengukur likuiditas berdasarkan aktiva
lancar yang dapat secara cepat dicairkan menjadi alat pembayaran saja, yaitu
Kas, Surat Berharga dan Piutang. Dalam operasional hotel, persediaan,
meskipun termasuk sebagai aktiva lancar akan tetapi membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk mencairkannya menjadi kas.
Acid
Test Ratio
|
=
|
Cash
+ Marketable Securities + Account
Receicvable
| |||
Current
Liabilities
|
2. Rasio Solvabilitas (Solvability)
Rasio Solvabilitas mengukur tingkat keuangan hotel yang
dibiayai dengan hutang dan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi
seluruh hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Secara umum,
perusahaan dapat membayar atau menjamin seluruh hutangnya apabila hartanya lebih
besar dibandingkan dengan seluruh hutangnya
Assets To Liabilities
Ratio
Assets to total liabilities ratio merupakan rasio
perbandingan antara total harta dengan total hutang. Rasio ini
bermanfaat untuk melihat seberapa besar harta yang dimiliki untuk menjamin
seluruh hutangnya.
Assets
to Liabilities Ratio
|
=
|
Total
Assets
|
Total
Liabilities
|
Debt To Equity Ratio
Debt to Equity Ratio merupakan ratio total hutang
terhadap modal sendiri. Total aktiva yang dimiliki oleh hotel dapat
didanai dari sumber hutang (creditor) maupun dari modal sendiri
(investor/owner). Rasio ini menggambarkan hubungan antara kedua sumber
pendanaan tersebut. Rasio ini memberikan informasi seberapa besar
pembelian aktiva yang dibiayai hutang dibandingkan dengan modal
sendiri.
Debt
to Equity Ratio
|
=
|
Total
Liabilities
| ||
Total
Equity
|
3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
Rasio aktivitas mengukur efektivitas manajemen dalam
menggunakan sumber – sumber daya perusahaan. Efektifitas manajemen dalam
penggunaan sumber – sumber tersebut misalnya mempercepat pengumpulan piutang
yang dapat segera digunakan untuk membiayai operasional dan pemakaian persediaan
untuk menghasilkan pendapatan dari penjualan.
Tingkat Perputaran Piutang (Account Receivable
Turnover)
Transaksi penjualan yang dilakukan hotel sebagian besar
merupakan penjualan secara kredit, sehingga piutang dalam usaha hotel merupakan
aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar jika dibandingkan dengan
lainnya. Seperti yang telah dibahas dimuka mengenai likuiditas, maka
kualitas piutang harus selalu dipertimbangkan. Piutang dari penjualan secara kredit kepada tamu diharapkan dapat segera
dicairkan menjadi kas. (diasumsikan bahwa seluruh penjualan merupakan
penjualan kredit,) maka Tingkat Perputaran Piutang dapat dihitung sebagai
berikut :
Account
Receivable Turnover
|
=
|
Total
Credit Sales
| ||
Average
A. Receivable
|
Average
Account Receivable
|
=
|
Beginning
+ Ending
|
2
|
Rata – rata Periode Penagihan (Average Collection
Periode)
Average Collection Periode merupakan waktu rata –
rata suatu piutang dapat dicairkan menjadi kas.
Average
Collection Period
|
=
|
365
days
| |
A/R
Turnover
|
Inventory Turnover (Perputaran
Persediaan)
Tingkat perputaran persediaan atau inventory turnover ,
mengukur seberapa cepat persediaan berputar dalam operasional. Secara
umum, semakin cepat persediaan berputar akan semakin baik pengaruhnya terhadap
operasional. Hal tesebut dapat berarti bahwa persediaan banyak diambil
untuk dijual dan biaya penyimpanan dan pemeliharaan dapat dikurangi. Biaya
– biaya pemeliharaan dan penyimpanan persediaan antara lain yaitu : sewa gudang,
asuransi, listrik, alat pendingin / refrigerator, karyawan dan dana yang
digunakan untuk membeli persediaan.
Food
and Beverage Department Income Statement
Star
Hotel
For
the Years Ended December ,31 , 2008
Food
|
Beverage
| |
Sales
|
665.000
|
152.000
|
Cost
of Sales :
| ||
Beginning
Inventory
|
10.000
|
4.000
|
Purchase
|
275.000
|
66.000
|
Less
: Ending Inventory
|
(30.000)
|
(10.000)
|
Cost
Of Goods Used
|
255.000
|
60.000
|
Less
: Employee Meals
|
(5.000)
|
(0)
|
Cost
Of Goods Sold
|
250.000
|
60.000
|
Gross
Profit
|
415.000
|
92.000
|
Expenses:
| ||
Payroll
and Realated Expenses
|
200.000
|
45.000
|
Other
Direct Expenses
|
60.000
|
30.000
|
Total
Expenses
|
260.000
|
70.000
|
Departmental
Income
|
155.000
|
22.000
|
Food
Inventory Turnover
|
=
|
Cost
of Food Used
| |
Average
Food Inventory
|
Average
Account Receivable
|
=
|
Beginning
+ Ending
| |
2
|
Rasio
Profitabilitas
Rasio
Profitabilitas atau Profitability Ratio menggambarkan prestasi dan
pertanggungjawaban manajemen dalam mengelola
hotel.
Margin Laba (Profit Margin)
Manajemen
sering mengevaluasi kemampuan mereka dalam menghasilkan laba (
keuntungan) dari seluruh pendapatan dari penjualan yang
dilakukan. Margin laba dihitung dengan cara laba bersih ( net
income) dibagi dengan total pendapatan ( Total
revenue).
Profit
Margin
|
=
|
Net
Income
|
x
|
100%
|
Total
Revenue
|
Rasio Efisiensi Operasional (Operating Efficiency Ratio)
Operating Efficiency Ratio disebut juga Gross Operating
Profit Ratio. Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen
sesungguhnya tanpa dipengaruhi oleh biaya – biaya yang timbul akibat keputusan
pemilik atau investor, seperti : penyusutan, bunga pinjaman bank dan
asuransi. Sedangkan, pendapatan dan biaya yang terjadi dalam operasional
dari revenue center maupun support center sepenuhnya dapat dikendalikan
manajemen. Sehingga, pengukuran operating efficiency ratio merupakan pengukuran
kemampuan manajemen dalam menghasilkan keutungan tanpa dipengaruhi keputusan
pemilik.
Operating
Efficiency Ratio
|
=
|
Income
Before Fixed Charge
|
x
|
100%
|
Total
Revenue
|
Return On Assets (ROA)
Return On Assets merupakan ratio yang mengukur seberapa
besar keuntungan yang dihasilkan dari penggunaan assets hotel. ROA
diperoleh dengan cara net income dibagi dengan total assets. Rreturn on assets
Star Hotel dapat dihitung sebagai berikut :
ROA
|
=
|
Net
Income
|
x
|
100%
|
Average
Total Assets
|
C. Analisis Informasi Keuangan Berdasarkan
USALI
Uniform System of Accounts for Lodging Industries
merupakan penetapan format standar dan klasifikasi perkiraan yang mengarah pada
kepemilikan individu dalam penyiapan dan penyajian laporan keuangan pada
bidang perhotelan. Standarisasi tersebut membantu pemakai laporan keuangan
internal dan eksternal untuk membandingkan posisi keuangan dan kinerja operasi
pada jenis kepemilikan yang sama dalam industri hotel. Ada beberapa konsep
penting dari Uniform System of Accounts for Lodging Industries,
yaitu:
1. Membagi departemen fungsional menjadi 3 jenis yaitu :
· Departemen operasi, merupakan departemen yang
memberikan kontribusi pendapatan seperti room, F & B, telephone,
laundry dan lain-lain.
· Departemen overhead, merupakan departemen pendukung,
seperti administration & general, marketing.
· Departemen alokasi, merupakan departemen yang berfungsi
mengalokasikan beban pada masing-masing departemen, seperti
departemen personalia mengalokasikan beban gaji karyawan.
2. Setiap departemen dalam organisasi akan dibebani oleh
gaji karyawan dan pengeluaran departemennya.
3. Memberikan keseragaman dalam departemen dan dalam
klasifikasi aktiva, hutang, penghasilan dan biaya.
4. Memberi kemampuan untuk membandingkan hasil operasi.
5. Memberikan kemampuan untuk melatih pengendalian
anggaran yang kuat dimana pengendalian anggaran merupakan alat untuk
mengendalikan hasil departemen.
Salah
satu kegiatan yang perlu dilakukan dalam pengelolaan keuangan usaha perhotelan yaitu perlunya analisis terhadap laporan keuangan dan
operasional.
Analisis
keuangan yang terkait dengan operasional bertujuan untuk menyajikan informasi
secara terstruktur mengenai keadaan keuangan perusahaan. Analisis terhadap
laporan keuangan perusahaan pada dasarnya untuk mengetahui tingkat
profitabilitas (keuntungan ) dan tingkat risiko aatau tingkat kesehatan
perusahaan. Analisis keuangan mencakup analisis rasio keuangan, analisis
kelemahan dan kekuatan bidang financial dan operasional,yang sangat membantu dalam menilai kinerja
manajemen masa lalu dan prospeknya dimasa datang. Analisis antara lain
menyajikan informasi mengenai: tingkat pencapaian target operasional yang telah
direncanakan, tingkat pencapaian laba, efisiensi biaya, efektifitas pengolaan kas dan piutang, efektifitas pengelolaan persediaan dan
sebagainya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Analisis Vertikal yakni
membandingkan masing-masing pos dalam periode berjalan dengan jumlah total pada
laporan yang sama dapat bermanfaat untuk menyoroti hubungan yang signifikan
dalam laporan keuangan.
Analisis Horizontal adalah analisis dengan mengadakan
perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat sehingga
akan diketahui perkembangannya.
Melakukan interpretasi terhadap neraca dan laporan laba
rugi akan sangat bermanfaat untuk mengetahui perkembangan keuangan
perusahaan. Interpretasi tersebut dapat disusun berdasarkan ukuran yang
berupa rasio – rasio yang dapat digunakan untuk memprediksi usaha dan
pengambilan keputusan untuk masa yang akan datang.
Analisis
terhadap laporan keuangan perusahaan pada dasarnya untuk mengetahui
tingkat profitabilitas (keuntungan ) dan tingkat risiko aatau tingkat kesehatan
perusahaan. Analisis keuangan mencakup analisis rasio keuangan, analisis
kelemahan dan kekuatan bidang financial dan operasional,
yang sangat membantu dalam menilai kinerja manajemen
masa lalu dan prospeknya dimasa datang. Analisis antara lain menyajikan
informasi mengenai: tingkat pencapaian target operasional yang telah
direncanakan, tingkat pencapaian laba, efisiensi biaya, efektifitas pengolaan kas dan piutang, efektifitas pengelolaan persediaan dan
sebagainya.
REFERENSI
Widanaputra,A.A G.P, Suprasto, Herkulanus Bambang,
Aryanyo, Dodik, Sari, MM. Ratna.2009. AKUNTANSI PERHOTELAN (Pendekatan Sistem
Informasi). Denpasar : Graha Mulia.
http://budiampta2.blogspot.co.id/2013/02/analisis-rasio-seorang-manajer.html ( diakses tanggal 13Mei 2018
).
http://budiampta2.blogspot.co.id/2012/06/analisis-operasional-hotel-menjalankan.html ( diakses tanggal 13 Mei 2018
).
AJO_QQ poker
ReplyDeletekami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
di sini kami menyediakan 8 permainan dalam 1 aplikasi
- play aduQ
- bandar poker
- play bandarQ
- capsa sunsun
- play domino
- play poker
- sakong
-bandar 66 (new game )
Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
PROMO MENARIK
di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
Permanent (acak) |
Whatshapp : +855969190856