AKUNTANSI HOTEL SAP 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Hotel
merupakan bagian penting dari dunia pariwisata. Dimana hotel digunakan sebagai
tempat untuk menginap selama ada di tempat berwisata. Hotel merupakan bisnis
jasa akomodasi yang didalamnya terdapat unsur pelayanan, kenyamanan, serta
fasilitas penginapan yang dibutuhkan bagi mereka yang menghendaki sarana
penginapan untuk kepentingan keluarga maupun
liburan.
Departemen
produk Food and beverage adalah salah satu departemen yang sangat penting
di sebuah hotel, karena Food and beverage bertanggung jawab terhadap
pengolahan makanan dan minuman
yang dihidangkan kepada tamu yang menginap di hotel ataupun tamu yang hanya
berkunjung di outlet Food and Beverage yang ada di hotel. Food and beverage
adalah suatu sumber pendapatan hotel. Hal ini membuat Food and
beverage harus dihitung dengan cermat dan benar. Potensial kos merupakan pengembangan dari system
point of sale dalam mengkalkulasi penjualan makan dan minuman. Potensial kos
dapat diartikan sebagai acuan kos sementara yang didasarkan pada perhitungan
recipe suatu produk.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dari
paper ini adalah:
1. Bagaimana mendesain dan membuat
pola rekonsiliasi cost of foods sebagai laporan akhir yang
dihasilkan?
2. Bagaimana mendesain dan membuat
pola rekonsiliasi cost of baverage
sebagai laporan akhir yang
dihasilkan?
3. Bagaimana mendesain dan membuat
pola kos potensial foods dan beverage?
4. Bagaimana mendesain dan membuat
pola daily flashcost foods dan beverage?
1.3 MANFAAT
Adapun manfaat dari paper ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui, mendesain dan membuat pola rekonsiliasi cost of
foods sebagai laporan akhir yang dihasilkan.
2. Untuk mengetahui, mendesain dan membuat pola rekonsiliasi cost of
baverage sebagai laporan akhir yang
dihasilkan.
3. Untuk mengetahui, mendesain dan membuat pola kos potensial foods
dan beverage.
4. Untuk mengetahui, mendesain dan membuat pola daily flashcost foods
dan beverage.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MENDESAIN DAN MEMBUAT POLA REKONSILIASI COST OF FOODS SEBAGAI LAPORAN AKHIR YANG DIHASILKAN
Akuntansi food & beverage
merupakan cara penghitungan pada makanan dan minuman yang terdapat di dunia
industri. Akuntansi food & beverage ini biasanya digunakan untuk
menentukan harga pokok produksi makanan dan minuman yang ada di hotel. Selain
itu, akuntansi food & beverage digunakan juga sebagai pencatatan
laporan keungan departemen makanan dan minuman yang ada di hotel.
Standard food cost adalah 28 – 31%,
sementara untuk beverage adalah 18 –
25%. Hal yang menyebabkan standard food
cost lebih tinggi jika dibandingkan dengan beverage
cost diantaranya:
a) Di
dalam food element terdapat lebih banyak perishable item.
b) Persentase cost yang lebih tinggi akan berdampak
pada tingkat harga jual yang lebih wajar.
c) Tingkat harga yang wajar akan membantu meningkatkan
penjualan.
d) Tingkat penjualan yang tinggi akan membantu mengurangi
tingkat kerusakan bahan dasar atau bahan baku.
Pengendalian atas biaya yang
dikeluarkan dalam suatu operasional usaha sangat penting. Dalam usaha
perhotelan, pengeluaran biaya khususnya untuk makanan dan minuman sangat besar,
hal tersebut dikarenakan adanya fasilitas penjualan makanan dan minuman, serta
adanya beban atas makanan dan minuman yang dikeluarkan yang tidak menghasilkan
pendapatan, seperti : Makanan karyawan, pemberian komplimen untuk menjamu rekan
usaha atau pihak-pihak yang akan memberikan manfaat kelangsungan usaha dan
lain-lain. Pengendalian atas makanan dan minuman dilakukan dengan menghitung kos
atau penjualan makanan dan minuman, hal tersebut bisa dilakukan setiap hari atau
pada tiap akhir periode, yaitu dengan membuat rekonsiliasi kos untuk makanan dan
minuman. Rekonsiliasi kos untuk makanan dan minuman dibuat untuk mendapatkan
besarnya kos yang dikeluarkan untuk makanan dan minuman pada suatu waktu, yang
nantinya dibandingkan 2 dengan besarnya penjualan untuk periode tersebut,
tentunya setelah disesuaikan dengan pengeluaran-pengeluaran lain untuk makanan
dan minuman yang tidak menghasilkan pendapatan. Rekonsiliasi kos yang dibuat
terdiri dari:
1) Rekonsiliasi kos makanan
2) Rekonsiliasi kos minuman
Rekonsiliasi kos ini disamping untuk
mengetahui besarnya harga pokok makanan dan minuman, juga untuk membantu dalam
pencatatan khususnya jika ada transfer barang antar outlet yang terkait dengan
makanan dan minuman, misalnya transfer makanan ke bar, transfer minuman ke
restoran, dan lain-lain. Kos untuk akhir periode biasanya memerlukan hasil yang
diperoleh dari stock opname persediaan.
Contoh desain pola rekonsiliasi cost
of foods (rekonsiliasi kos makanan) yaitu:
Persediaan
Awal
Store 10,000,000
Outlet
5,000,000
15,000,000
Pembelian 20,000,000
Makanan yang tersedia untuk dijual 35,000,000
Persediaan
Akhir
Store 7,500,000
Outlet 3,500,000
(11,000,000)
Jumlah bruto konsumsi makanan 24,000,000
Penyesuaian
:
Transfer ke bar (1,000,000)
Transfer dari bar
2,000,000
Makanan karyawan (3,000,000)
Sales – entertainment
(1,000,000)
(3,000,000)
Harga pokok penjualan makanan 21,000,000
Penjualan makanan 42,000,000
Persentase (%) harga pokok makanan 50%
2.2 MENDESAIN DAN MEMBUAT POLA REKONSILIASI COST OF BEVERAGE SEBAGAI LAPORAN AKHIR YANG DIHASILKAN
Persediaan
Awal
Store 8,000,000
Outlet 4,000,000
12,000,000
Pembelian 15,000,000
Minuman yang tersedia untuk dijual 27,000,000
Persediaan
Akhir
Store 6,500,000
Outlet 2,000,000
(8,500,000)
Jumlah bruto konsumsi minuman 18,500,000
Penyesuaian
:
Transfer ke bar (500,000)
Transfer dari bar
1,500,000
Minuman karyawan (2,000,000)
Sales – entertainment (750,000)
(1,750,000)
Harga pokok penjualan minuman 16,750,000
Penjualan minuman 25,000,000
Persentase (%) harga pokok minuman 67%
2.3 MENDESAIN DAN MEMBUAT POLA KOS POTENSIAL FOODS DAN BEVERAGE
Potensial kos merupakan pengembangan
dari system point of sale dalam mengkalkulasi penjualan makan dan
minuman. Potensial kos dapat diartikan sebagai acuan kos sementara yang
didasarkan pada perhitungan recipe suatu produk. Perhitungan potential
cost akan menentukan harga jual suatu produk tetapi tidak menentukan
gambaran kos secara umum. Potensial kos ini merupakan konsep tertua dalam
prosedur pengendalian makan dan minuman. Potensial kos menghitung potensi atau
kemampuan antara penjualan dan kos yang dikelurakan. Potensial kos dibagi
menjadi 2, yaitu:
1) Beverage potentials, dikalkulasi berdasarkan penjualan
(sales basis), karena kos minuman sudah bisa dipastikan, akan bisa
mendatangkan penjualan yang diharapkan.
2) Food potentials, dikalkulasi berdasarkan kos (cost basis) kos
makan per hari belum bisa diketahui sampai penjualan terjadi, sehingga potensial
kos makan baru bisa dihitung setelah terjadi penjualan atas menu makan yang
disediakan.
Potensial kos minuman bisa dihitung
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Kuantitas minuman yang dikonsumsi (dijual) dikalikan
dengan kos persatuan, diperoleh potensial kos
2) Kuantitas minuman yang dikonsumsi (dijual) dikalikan
dengan harga jual persatuan, (potential
sales).
3) Bandingkan antara total kos dengan penjualan potensial,
dikalikan 100%, maka akan diperoleh persentase potensial kos minuman per item.
Perhitungan potensial kos makanan lebih
kompleks dari pada penghitungan kos minuman, dimana kos yang digunakan harus
dipilah untuk masing-masing itrm menu dan harus disesuaikan dengan konsumsi
makanan untuk keperluan lain yang tidak terkait dengan penjualan potensial,
seperti makanan karyawan, transfer makanan antar outlet, dan penyesuaian
lainnya. Menu yang dibuatkan resep, besarnya kos bisa ditentukan berdasarkan kos
standar. Yang perlu diperhatikan dalam menentukan harga jual, yaitu :
1) Kualitas dan nilai produk yang ditawarkan (value for
money).
2) Volume penjualan yang ingin
dicapai.
3) Harga
yang ditawarkan oleh pesaing untuk jenis produk yang sama.
Perbedaan antara potensial kos dan
rekonsiliasi kos
1) Potensial kos menghitung potensi atau kemampuan antara
penjualan dan kos yang dikeluarkan sedangkan rekonsiliasi kos menghitung
besarnya kos yang dikeluarkan untuk makanan dan minuman pada suatu waktu yang
nantinya dibandingkan dengan besarnya penjualan untuk periode tersebut.
2) Perhitungan potential cost akan menentukan harga
jual suatu produk sedangkan rekonsiliasi kos akan menentukan harga pokok dari
makanan dan minuman.
Cara menghitung potential cost :
Recipe ‘Coca Cola’ :
1 botol Coca Cola Rp. 1.500 + 1 sliced lemon Rp. 100 + ice cube Rp. 50 = Rp. 1.650
Jika harga jualnya diketahui sebesar
Rp. 20.000, maka potential cost-nya adalah,
Potential cost = (Total cost
: harga jual) x 100%
= (Rp. 1.650 : Rp. 20.000) x 100% =
8,25%
Cara menghitung harga jual :
Recipe ‘Coca Cola’ :
1 botol Coca Cola Rp. 1.500 + 1 sliced lemon Rp. 100 + Ice
cube Rp. 50 = Rp. 1.650
Jika potential cost-nya
ditentukan sebesar 8,25%, maka harga jualnya adalah,
Harga jual = (100 : potential
cost) x total cost
= (100 : 8,25 ) x Rp. 1.650 = Rp.
20.000
Contoh desain pola kos potensial foods
& beverage :
Penjualan minuman vodka dan scotch pada
20 November 2004 masing-masing 10 dan 20 gelas, dimana kos masing-masing per
gelasnya adalah Rp 25.000 dan Rp 30.000. Harga jual per gelas adalah Rp 50.000
dan Rp 45.000. Hitung potensial kos dari masing-masing minuman pada tanggal
tersebut.
a) Vodka
Total kos = 10 x 25.000 = 250.000
Penjualan potensial = 10 x 50.000 =
500.000
Potensial kos = 250.000/500.000 x 100%
= 50%
b) Scotch
Total kos = 20 x 30.000 = 600.000
Penjualan potensial = 20 x 45.000 =
900.000
Potensial kos = 600.000/900.000 x 100%
= 66,67%
2.4 MENDESAIN DAN MEMBUAT POLA DAILY FLASHCOST FOODS DAN BEVERAGE
Daily flash cost
dikeluarkan
oleh bagian Cost Control sebagai alat kontrol harian dari performa
F&B cost. Daily flash cost berfungsi juga sebagai tolak ukur
atau cerminan rekonsiliasi cost yang akan dikeluarkan pada setiap akhir
tutup buku di setiap bulannya. Rekonsiliasi cost adalah laporan resmi
dari F&B cost performance sebagai hasil dari pelaksanaan kegiatan
penjualan makanan dan minuman yang berlangsung selama 1 bulan. Daily flash
cost sangat dipengaruhi oleh:
1) Pendapatan dari penjualan makanan dan minuman.
2) Harga jual dan potential cost.
3) Pembelian barang secara langsung (direct
purchase)
4) Permintaan barang kepada gudang (store
requisition)
5) Penggunaan bahan dasar pada proses produksi.
6) Pencatatan konsumsi di luar yang dijual kepada tamu
(OC, ENT & Comp)
7) Pencatatan transfer barang kepada bagian lain.
8) Pencatatan transfer barang dari bagian lain.
9) Pencatatan laporan barang-barang yang rusak / hilang
10) Hasil inventory sisa barang dari bulan
sebelumnya.
11) Hasil inventory sisa barang pada akhir bulan.
Perbedaan Daily Flash Cost Dengan
Rekonsiliasi Kos
1) Daily flash cost dikeluarkan oleh bagian Cost Control
sebagai alat control harian dari performa F&B
cost.
2) Rekonsiliasi cost adalah laporan resmi dari
F&B cost performance sebagai hasil dari pelaksanaan kegiatan
penjualan makanan dan minuman yang berlangsung selama 1
bulan.
3) Jadi,
Daily flash cost merupakan tolak ukur dari rekonsiliasi kos yang akan
dikeluarkan pada saat tutup buku setiap bulannya.
Contoh
penghitungan food cost setelah rekonsiliasi, yaitu :
Opening inventory including
kitchen Rp 8,116,679
Plus : Total purchasing including
direct Rp16,483,238
Plus : Petty cash
purchasing Rp 751,970
Total osn hand Rp25,351,887
Less : Closing inventory
including kitchen (Rp 6.206.131)
Sub
– total Rp19,145,756
Debits
of cost
Beverage for
cooking/flaming contra Rp 112,500
Gross
cost of food consumed Rp19,258,256
Credits
of cost
Storeroom
:
§ Manager's apartement Rp 230,550
§ Employee's relation Rp 841,620
§ Food to bar - mixing contra Rp 39,964
§
Food to bar – free Rp 3,000
Total storeroom
credits (Rp 1.115.134)
Kitchen
:
§ Manager's apartement Rp 155,950
§ Employee's relation Rp 464,100
§ Ent. Guest room :
§ Complimentary beverage Rp 950
§ Fruit basket's Rp 239,000
§ Entertainment checks Rp 675,000
§ Food to bar - mixing contra Rp 160,575
§ Breakage or spoilage Rp 149,500
§ Employee's meals :
§
Approval officer checks Rp 1,285,380
Total kitchen
credits (Rp3.130.455)
Net
cost of food sold Rp15,012,667
Total Sales Rp48,530,140
Less : Approval Checks (Rp3.213.450)
Less : Entertainment Checks (Rp1.687.500)
Gross
Sales Rp43,629,190
Less : Allowance (Rp 99.550)
Net
Sales Rp43,529,640
Food Cost Percentage
=(Rp 15.012.667)/(Rp 43.529.640) x 100%=34,48%
Contoh
penghitungan beverage cost setelah rekonsiliasi, yaitu :
Opening inventory including Bars Rp 6.839.181
Plus
: Total purchasing including direct Rp 4.285.780
Total on hand Rp 11.124.961
Less
: Closing inventory including Bars (Rp 7.305.420)
Sub
- total Rp
3.819.541
Debits
to cost
Food
to Bar - Mixing Contra Rp 322.559
Gross
cost of beverage consumed Rp 4.142.100
Credits
to cost
Wine Celler :
§ Manager's apartement Rp 107.435
§ Beverage for cooking/flaning contra Rp 35.350
Total Wine Celler Credits
(Rp 142.785)
Sars :
§ Manager's apartement Rp 57.750
§ Fnt. Guest room :
§ Complimentary beverage Rp 5.468
§
Breakage or spoilage Rp 10.901
Total or Spoilage (Rp
74.119)
Net cost of beverage sold Rp 3.925.196
Net Sales Rp 12.944.440
Beverage Cost
Percentage =(Rp 3.925.196)/(Rp 12.944.440) x 100%=30,32%
BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
1. Akuntansi food & beverage merupakan cara
penghitungan pada makanan dan minuman yang terdapat di dunia industri. Akuntansi
food & beverage ini biasanya digunakan untuk menentukan harga pokok
produksi makanan dan minuman yang ada di hotel. Selain itu, akuntansi food
& beverage digunakan juga sebagai pencatatan laporan keungan departemen
makanan dan minuman yang ada di hotel.
2. Perhitungan potential cost akan menentukan harga
jual suatu produk tetapi tidak menentukan gambaran kos secara umum. Potensial
kos ini merupakan konsep tertua dalam prosedur pengendalian makan dan
minuman.
3. Daily flash cost dikeluarkan oleh bagian Cost Control
sebagai alat kontrol harian dari performa F&B cost. Daily
flash cost berfungsi juga sebagai tolak ukur atau cerminan rekonsiliasi
cost yang akan dikeluarkan pada setiap akhir tutup buku di setiap
bulannya. Rekonsiliasi cost adalah laporan resmi dari F&B cost
performance sebagai hasil dari pelaksanaan kegiatan penjualan makanan dan
minuman yang berlangsung selama 1 bulan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ariyanto, Dodik dan
Widanaputra, dkk. 2018. Akuntansi
Perhotelan Pendekatan Sistem Informasi Berbasis USALI. Denpasar
Wulansari, Agustina.,
Darmawan, Eka., Apriliani, Vini., Indrayani, Suci. Akuntansi Perhotelan:
Rekonsiliasi Cost of Food & Cost of
Beverage.
Numpang promo ya Admin^^
ReplyDeleteajoqq^^com
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajoqq^^com...
segera di add Whatshapp : +855969190856