TEORI AKUNTANSI SAP 4
I. SFAC 1 DAN 2
1.1 SFAC No.1
(The Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises)
Tujuan Pelaporan Keuangan oleh Entitas Bisnis
SFAC ini merujuk pada tujuan pelaporan keuangan perusahaan dan sasaran akuntansi bagaimana perusahaan menyediakan informasi yang dapat berguna dalam proses pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi, untuk membantu investor yang ada dan potensial, kreditor yang ada dan investor potensial, serta pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan, tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan didalamnya. Tujuan pelaporan keuangan tidak berubah, itu dipengaruhi oleh ekonomi,lingkungan hukum, politik, dan sosial di mana pelaporan keuangan terjadi. Pelaporan keuangan harus memberikan informasi yang berguna untuk menyajikan potensi investor dan kreditor dan pengguna lainnya dalam membuat investasi rasional, kredit, dalam membuat keputusan dengan menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian penerimaan kas dari deviden atau bunga dan hasil dari penjualan, penebusan, atau jatuh tempo surat berharga atau pinjaman. Dalam SFAC 1 ini juga menyatakan pentingnya stewardship untuk menaksir seberapa baik manajemen menjalankan tugas dan kewajibannya serta obligasi kepada pemilik dan pihak lain yang berkepentingan. Berikut ini merupakan beberapa judgment penilaian penting yang dibuat melalui laporan:
1) Manfaat informasi harus lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.
2) Laporan akuntansi bukan satu- satunya sumber informasi mengenai perusahaan.
3) Akuntansi akrual sangat berguna dalam menaksir dan memprediksi earning power dan arus kas perusahaan.
4) Informasi yang disediakan harus bermanfaat, tapi pengguna membuat keputusan mereka sendiri-sendiri
Dalam SFAC 1 tidak dijelaskan bagaimana format laporan dan hanya menyebutkan pelaporan keuangan seharusnya relatif menyediakan informasi sumberdaya ekonomi perusahaan, obligasi dan ekuitas pemilik dan bagaimana kinerja perusahaan disajikan dengan mengukur pendapatan dan komponennya serta bagaimana kas diperoleh dan dibayarkan.
1.2 SFAC No.2
(Qualitative Characteristics of Accounting Information )
Karakteristik Kualitatif dari Informasi Keuangan
FSAB dalam SFAC No. 2 menyebutkan bahwa karakteristik kualitatif dimaksudkan untuk memberikan kriteria dasar (karakteristik kualitas) yang harus dimiliki oleh informasi akuntansi sehingga tersebut menjadi lebih bermanfaat dalam memilih : alternatif metoda akuntansi dan pelaporan keuangan dan persyaratan pengungkapan (disclosure). Karakteristik Kualitatif Dari Informasi keuangan adalah sebagai berikut :
1) Relevan
Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut memiliki manfaat, sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan oleh pemakai laporan keuangan. Relevan merupakan kemampuan dari suatu informasi untuk mempengaruhi keputusan manajer atau pemakai laporan keuangan lainnya sehingga keberadaan informasi tersebut mampu mengubah atau mendukung harapan mereka tentang hasil-hasil atau konsekuensi dari tindakan yang diambil.
2) Ketepatan waktu (timeliness)
Timeliness adalah aspek pendukung relevansi. Ketika informasi tidak tersedia saat dibutuhkan atau tersedia setelah sekian waktu setelah pelaporan maka informasi tersebut tidak memiliki nilai untuk tindakan masa depan. Informasi tersebut memiliki relevansi dan manfaat yang rendah. Timeliness berarti tersedianya informasi dalam pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas pengaruhnya dalam mempengaruhi keputusan.
3) Keandalan (reliablelity) dan Representational Faithfulness
Keandalan merupakan kualitas informasi yang menyebabkan pemakaian informasi akuntansi sangat tergantung pada kebenaran informasi yang dihasilkan. Keandalan bertujuan untuk menggambarkan, memberikan jaminan kepada pemakai melalui verifikasi bahwa hal tersebut menggambarkan kualitas informasi. Jadi penting untuk memahami mengenai sifat dari klaim yang harus dibuat untuk angka akuntansi sehingga dapat di deskripsikan secara Andal. Keandalan suatu informasi sangat tergantung pada kemampuan suatu informasi untuk menggambarkan secara wajar keadaan/peristiwa yang digambarkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya (representational faithfulness).
4) Materialitas
Materialitas merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam mengakui suatu informasi akuntansi. Pertimbngan utama dalam konsep ini adalah apakah penyajian informasi tertentu akan mempengaruhi secara signifikan terhadap keputusan yang diambil. Masalah yang timbul dalam menentukan tingkat materialitas suatu informasi adalah tidak adanya aturan terhadap konsep tersebut. Sampai saat ini tidak ada konsep umum terhadap materialitas. Penentuan tingkat materialitas suatu informasi akhirnya diserahkan pada pertimbangan profesional.
II. SFAC 8
(Conseptual Framework for Financial Reporting)
Kerangka Kerja untuk Pelaporan Keuangan
SFAC No.8 dimaksudkan untuk menetapkan tujuan-tujuan dan konsep-konsep fundamental yang akan menjadi dasar untuk pengembangan akuntansi keuangan dan pedoman pelaporan. SFAC ini menggantikan SFAC No 1 dan No 2. SFAC No.8 secara umum merumuskan tiga tujuan pelaporan keuangan, yaitu :
1) Menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas yang bermanfaat bagi investor atau kreditor yang sudah ada maupun yang potensial dalam membuat keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada entitas pelapor seperti membeli, menjual, atau menahan instrument ekuitas dan hutang serta menyediakan pinjaman dan kredit dalam bentuk lain.
2) Menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas dan seberapa efisien dan efektif manajemen entitas melakukan pengelolaan dan komisaris yang telah menyelesaikan tanggung jawab mereka untuk menggunakan sumber daya entitas.
3) Menyediakan informasi tentang posisi keuangan dari pelaporan suatu entitas, yaitu informasi tentang sumber daya ekonomi dan klaim terhadap sumber daya ekonomi tersebut dalam pelaporan entitas.
SFAC No.8 menetapkan unsur karakteristik Kualitatif Fundamental,yaitu
1) Relevan (Relevance)
Informasi menjadi relevan jika informasi tersebut memiliki kriteria unsure kualitas sebagai berikut:
· Nilai Prediksi(Predictive Value) ; Informasi keuangan dikatakan memiliki nilai prediktif jika dapat digunakan sebagai masukan bagi proses yang digunakan oleh pengguna untuk mempreiksi hasil masa depan.
· Nilai Konfirmatori (Konfirmatory Value) ; informasi keuangan dikatakan memiliki nilai konfirmasi jika itu memberikan umpan balik (menegaskan atau perubahan) tentang evaluasi sebelumnya atau keduanya.
2) Representasi yang tepat (Faithful Representation).
Terdapat 3 karakteristik untuk menjadi nilai informasi yang representasi sempurna, yaitu:
- Lengkap ; Lengkap mencakup semua informasi yang diperlukan bagi pengguna untuk memahami fenomena yang sedang digambarkan, termasuk semua deskripsi yang diperlukan dan penjelasannya.
- Netral ; Netral akan menggambarkan seleksi atau penyajian informasi keuangan yang tanpa bias. Sebuah penggambaran netral tidak miring, tertimbang, menekankan, memakai perlombaan, atau dimanipulasi untuk meningkatkan probabilitas bahwa informasi keuangan akan diterima baik atau tidak baik oleh pengguna informasi.
- Bebas dari kesalahan ; Yang dimaksudkan bebas dari kesalahan berarti tidak ada kesalahan atau kelalaian dalam deskripsi fenomena, dan proses yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang dilaporkan telah dipilih dan diterapkan dengan tidak ada kesalahan dalam proses.
DAFTAR PUSTAKA
https://indahwulan776.wordpress.com/materi-kuliah/standar-akuntansi/https://cintokowati.wordpress.com/2010/11/14/teori-akuntansi-conceptual-framework-sfac-1-7-dan-iai/
https://www.scribd.com/document/252613692/SFAC-1-DAN-2
https://www.scribd.com/document/258361973/Resume-SFAC-1-2-7-8
0 Response to "TEORI AKUNTANSI SAP 4"
Post a Comment