AKUNTANSI HOTEL SAP 4
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Meningkatnya dunia pariwisata saat ini di Indonesia menunjukkan arti pentingnya sebuah hotel. Semakin banyaknya hotel yang berdiri menunjukkan bahwa dunia industri perhotelan semakin strategis untuk menarik karyawan-karyawan baru di berbagai tempat, sekaligus mengurangi tingkat pengangguran. Pengurangan tingkat pengangguran tentunya membantu pemerintah dalam meminimalisasi tingkat kemiskinan. Di samping itu, arti pentingnya industri perhotelan dapat juga dilihat dari sisi pendapatan pajak yang diberikan hotel terhadap pemerintah.
Industri perhotelan merupakan bagian dari indusrti pariwisata yang memiliki arti penting, terutama bila dikaji dari aspek ekonomi. Perkembangan industri perhotelan dapat dikatakan dimulai pada tahun 1962 pada saat Hotel Indonesia di Jakarta disiapkan untuk menerima duta bangsa-bangsa mancanegara dalam rangka pesta olah raga bangsa-bangsa yang berkembang (Games of the New Emerging Forces atau Ganefo). Hotel Indonesia saat itu dikelola oleh jaringan Hotel Intercontinental. Sebelumnya memang telah ada beberapa hotel kecil dengan sebutan losmen atau penginapan. Hotel Indonesia dengan demikian merupakan hotel bertaraf internasional yang pertama di Indonesia. Setelah itu, dibangun pula Hotel Samudra Beach di Pelabuhan Ratu, Ambarukmo Palace Hotel di Yogyakarta, dan The Grand Bali Beach di Bali. Keberadaaan suatu hotel memberikan dampak ekonomis yang berarti bagi masyarakat di sekitarnya. Dengan adanya hotel tersebut, penduduk dapat bekerja langsung sebagai karyawan hotel yang bersangkutan, dapat pula sebagai penunjang operasional hotel dengan berperan sebagai rekanan hotel. Dampak sosial juga meningkat karena keberadaan hotel tersebut. Hal ini terjadi karena peningkatan penghasilan penduduk meningkatkan taraf hidup sehingga sekaligus meningkatkan kondisi sosial mereka. Sebelum hotel tersebut dibangun, penduduk setempat dapat berpartisipasi dalam kegiatan proyek hotel. Dari sisi penerimaan pemerintah, hotel memberikan pemasukan bagi pemerintah terutama untuk pajak pembangunan I, pajak bumi dan bangunan, dan pajak penghasilan. Dapat disimpulkan bahwa secara ekonomi dan sosial kontribusi hotel pada suatu kawasan cukup berarti. Di sisi lain, harus dicermati pula bahwa hotel berpotensi untuk memberikan tekanan fisik dan nonfisik pada lingkungan sekitarnya. Tekanan pada lingkungan fisik diakibatkan antara lain oleh limbah cair dan padat yang dihasilkan oleh hotel dari kegiatan operasionalnya. Untuk itu, manajemen hotel hendaknya sadar lingkungan sehingga tekanan yang diberikan oleh hotel dapat dikendalikan sampai pada tingkat yang paling minimal.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana konsep uniform system of accounts for the lodging industry?
1.2.2 Bagaimana sejarah perkembangan uniform system of accounts for the lodging industry?
1.2.3 Bagaimana chart of accounts dan contoh uniform system of accounts for the lodging industry?
1.2.4 Bagaimana perbedaan chart of accounts pada industri hotel dan perusahaan manufaktur dan dagang?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui konsep uniform system of accounts for the lodging industry.
1.3.2 Untuk mengetahui sejarah perkembangan uniform system of accounts for the lodging industry.
1.3.3 Untuk mengetahui chart of accounts dan contoh uniform system of accounts for the lodging industry.
1.3.4 Untuk mengetahui perbedaan chart of accounts pada industri hotel dan perusahaan manufaktur dan dagang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Uniform System of Accounts for The Lodging Industry
Pengertian
Uniform System of Accounts for Lodging Industries merupakan penetapan format standar dan klasifikasi perkiraan yang mengarah pada kepemilikan individu dalam penyiapan dan penyajian laporan keuangan pada bidang perhotelan. Standarisasi tersebut membantu pemakai laporan keuangan internal dan eksternal untuk membandingkan posisi keuangan dan kinerja operasi pada jenis kepemilikan yang sama dalam industri hotel.
Ada beberapa konsep penting dari Uniform System of Accounts for Lodging Industries, yaitu :
a. Membagi departemen fungsional menjadi 3 jenis yaitu :
o Departemen operasi, merupakan departemen yang memberikan kontribusi pendapatan, seperti room, F & B, telephone, laundry dan lain-lain.
o Departemen overhead, merupakan departemen pendukung, seperti administration & general, marketing.
o Departemen alokasi, merupakan departemen yang berfungsi mengalokasikan beban pada masing-masing departemen, seperti departemen personalia mengalokasikan beban gaji karyawan.
b. Setiap departemen dalam organisasi akan dibebani oleh gaji karyawan dan
pengeluaran departemennya.
c. Memberikan keseragaman dalam departemen dan dalam klasifikasi aktiva, hutang,
penghasilan dan biaya.
d. Memberi kemampuan untuk membandingkan hasil operasi.
e. Memberikan kemampuan untuk melatih pengendalian anggaran yang kuat dimana
pengendalian anggaran merupakan alat untuk mengendalikan hasil departemen.
2.2 Sejarah Uniform System of Account
Edisi pertama dari Uniform System of Account diterbitkan oleh Asosiasi Hotel New York pada tahun 1925/1926. Tahun 1961, The American Hotel & Motel Association menetapkan The National Association of Accountants untuk mengembangkan Uniform System of Account untuk hotel dan motel kecil. Tahun 1979, The Committee on Financial Management of the American Hotel & Motel Association merevisi Uniform System of Accounts Original, guna untuk merefleksikan perubahan dalam penggunaan terminologi untuk industri penginapan ( lodging industry ). Tahun 1986 dilakukan revisi lagi yang merupakan edisi ke delapan, dengan perubahan spesifik pada distribusi pengeluaran, meningkatkan fungsi marketing, pemrosesan data, sumber daya manusia dan transportasi. Edisi ini diterbitkan oleh The Hotel Association of New York City. Tahun 1996 dikeluarkan lagi edisi ke sembilan yang dterbitkan oleh The Education Institute of The American Hotel & Motel Association, dengan sebutan baru yaitu Uniform System of Accounts for the Lodging Industry dan Chart of Accounts. Disamping itu hal lain yang dibahas dalam edisi adalah penjelasan dan rumus analisa rasio, informasi statistik departemental, pengendalian anggaran operasi serta analisa breakeven.
2.3 Chart of Account dan Contoh Uniform System of Accounts For The Lodging Industry
Adapun hal-hal yang dibahas dalam Uniform System of Accounts yang diterbitkan oleh Hotel Association of New York (1996), meliputi :
Bagian I: Financial Statements
Seksi 1 : Balance Sheet
Seksi 2 : Statement of Income
Seksi 3 : Statement of Owners Equity
Seksi 4 : Statement of Cash Flows
Seksi 5 : Notes To The Fnancial Statements
Seksi 6 : Departemental Statements
Skedul 1 : Rooms
Skedul 2 : Food
Skedul 3 : Beverage
Skedul 4 : Telecomunications
Skedul 5 : Garage and Parking
Skedul 6 : Golf Course
Skedul 7 : Golf Pro Shop
Skedul 8 : Guest Laundry
Skedul 9 : Health Centre
Skedul 10 : Swimming Pool
Skedul 11 : Tennis
Skedul 12 : Tennis Pro Shop
Skedul 13 : Other Operated Departements
Skedul 14 : Tentals and Other Income
Skedul 15 : Administrative and General
Skedul 16 : Human Resources
Skedul 17 : Information System
Skedul 18 : Security
Skedul 19 : Marketing
Skedul 20 : Franchise Fees
Skedul 21 : Tranportation
Skedul 22 : Property Operation and Maintenance
Skedul 23 : Utility Costs
Skedul 24 : Management Fees
Skedul 25 : Rent, Property Taxes and Insurance
Skedul 26 : Interest expense
Skedul 27 : Depreciation and Amortization
Skedul 28 : Income Taxes
Skedul 29 : House Laundry
Skedul 30 : Salaries and Wages
Seksi 7 : Statement For Gaming Operations
Seksi 8 : Statement for Properties Operated by a Management Company
Bagian II : Financial Analysis
Seksi 9 : Financial Statement Formats
Seksi 10 : Rasio Analysis and Statistics
Seksi 11 : Breakeven Analysis
Seksi 12 : Operation Budgeting and Budgetary Control
Seksi13 : Guidelines for Allocating Expenses to Operated Departements (Responsibility Accounting )
Bagian III : Recording Financial Information
Seksi 14 : Sample Chart of Accounts
Seksi 15 : Simplified Bookkeeping for Limited Services Properties
Bagian IV : Expense Dictionary
Bagian V : Sample Set of Uniform System Statement
Uniform System of Accounts for the Lodging Industry berisi lima bagian yang terbagi lagi dalam 15 seksi. Adapun yang dibahas meliputi penyusunan laporan keuangan industri perhotelan, analisa keuangan, format laporan keuangan, petunjuk dalam mengalokasikan biaya -biaya operasional, penyusunan dan pengendalian anggaran operasional. Contohnya penyusunan bagan arus, contoh pencatatan sederhana pada industri perhotelan, dan kamus pengeluaran/biaya, serta contoh laporan yang dihasilkan dari penerapan Uniform System of Accounts.
Chart of Account
Bagan akun (chart of account) digunakan dalam sistem akuntansi untuk pencatatan transaksi usaha. Bagan akun disusun berdasarkan pada standar pelaporan yang diinginkan oleh manajemen. Adapun penyusunan bagan akun biasanya memperhatikan beberapa spesifikasi atas akun itu sendiri. Adapun susunan Chart of Accounts yang baik menurut AICPA (American Institute of Sertified Accountants) adalah :
· Membantu mempermudah penyusunan laporan keuangan dan laporan lainnya secara ekonomis
· Mencakup rekening-rekening yang diperlukan untuk menggambarkan dengan baik dan teliti harta, hutang, modal, pendapatan, harga pokok, dan biaya secara terperinci sehingga memuaskan dan berguna bagi manajemen didalam melakukan pengawasan operasi perusahaan.
· Menguraikan dengan teliti dan singkat apa yang harus dimuat didalam setiap rekening.
· Memberikan batasan sejelas-jelasnya antara pos, aktiva, hutang, modal, pendapatan, dan biaya.
· Membuat rekening-rekening kontrol jika diperlukan.
Urutan langkah dalam menyusun klasifikasi rekening berdasarkan susunan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
· Rekening-rekening buku besar dibagi menjadi dua kelompok yaitu rekening neraca (rekening riel) dan rekening laba rugi (rekening nominal).
· Rekening neraca dibagi menjadi kelompok yang sifatnya berbeda seperti: aktiva, hutang, dan modal.
· Masing-masing kelompok yang ada di nomor 2 di atas dibagi lagi menjadi golongan-golongan sebagai berikut:
Aktiva
Aktiva Lancar
Investasi jangka panjang
Aktiva tetap berwujud
Aktiva tetap tidak berwujud
Aktiva lain-lain
Hutang
Hutang jangka pendek
Hutang jangka panjang
Modal
Modal disetor
Modal lain
· Golongan-golongan yang ada dirinci lagi mungkin dalam bentuk sub golongan atau langsung ke rekeningnya
· Rekening laba rugi dibagi menjadi kelompok yang sejenis seperti: Penjualan, Harga pokok penjualan, Biaya pokok produksi, biaya penjualan, biaya administrasi & umum, pendapatan dan biaya diluar usaha.
· Golongan-golongan yang ada dirinci lagi mungkin dalam bentuk sub golongan atau langsung ke rekeningnya.
· Memberikan nomor kode kepada masing-masing rekening dalam klasifikasi.
Pemberian kode rekening umumnya didasarkan pada rerangka pemberian kodetertentu, sehingga memudahkan pemakai untuk menggunakannya. Ada lima metode pemberian kode rekening, yaitu:
a. Kode angka atau alfabet urut ( numerical or alphabetic sequence code)
b. Kode angka Blok (block numerical code)
c. Kode angka kelompok (group numerical code)
d. Kode angka desimal (decimal code)
e. Kode angka urut didahului dengan huruf (numerical sequence preceded by an alphabetic reference), seperti:
XXX - XXX - XXX – XXX
Sub akun dengan kegunakan untuk analisa dan pengendalian
Akun utama pada neraca atau laba rugi
Departemen pendapatan atau biaya
Nomor properti
Contoh penyusunan 3 digit kedua dari bagian akun :
Rooms department
Front office
140 Reservations
160 Housekeeping
Food department
Coffee Shop
Banquet department
240 Room Service dan seterusnya
Contoh penyusunan 3 digit ke tiga dari bagan akun :
100 – 199 Assets
200 – 279 Liabilities
280 – 299 Equity
300 – 399 Revenue
400 – 499 Cost of Sales
500 – 599 Payroll
600 – 699 Other expenses
700 – 799 Fixed charges
Berikut adalah contoh kode rekening, uniform system of acconts for the lodging industry ( AH & MA, 1996):
Assets
100 Cash
101 House Funds
102 Petty Cash
110 Short term investment
120 Account Receivable
121 City Ledger
122 Guest Ledger
123 Credit card accounts
124 Other Account Receivable
130 Inventory
131 Food
132 Beverage
133 Operating supplies
134 Cleaning supplies
135 China, glassware, silver, linen, uniform
136 Other
140 Prepaids
141 Prepaid insurance
142 Prepaid taxes
143 Other prepaid
160 Property & Equipment
161 Land
162 Buildings
166 Furniture & Fixtures
168 Machinery & Equipment
174 Construction in progress
175 Chinaware
176 Glassware
177 Silver
178 Linen
179 Uniforms
190 Other charges
191 Deferred charges
192 Goodwill
193 Miscellaneous
Liabilities
200 Payables
201 Account payable
202 Dividends payable
210 Employer Payroll Taxes
220 Taxes
221 Income Tax
222 Sales Tax
230 Advance Deposits
240 Accruals
241 Accrued payables
242 Accrued taxes
243 Accrued expenses – other
250 Other Current Liabilities
260 Long Term Debt
270 Other Long Term Debt
Equity
280 Capital stock
289 Retained Earnings
Revenue
300 Rooms Revenue
301 Transient regular
302 Tranasient corporate
303 Transient package
304 Day Use
305 Group convention
306 Group tour
307 Other Room Revenue
302 Food Revenue
330 Beverage Revenue
340 Telephone Revenue
380 Other Income
381 Interest income
Cost of Sales
420 Cost of Food Sales
430 Cost of Beverage Sales
440 Cost of Telephone Calls
441 Local calls
442 Long – distance calls Payroll
510 Salaries & Wages
511 – 519 Departemental Management & Supervisiory Staff
520 – 539 Departemental Line Employees
550 Payroll Taxes
560 Employee Benefits
561 Vacation, holiday, sick pay
562 Medical insurance
563 Life insurance
564 Employee meals
Other Expenses
600 Operating Supplies
601 Cleaning supplies
602 Guest supplies
603 Paper supplies
604 Postage & Telegrams
605 Printing & Stationary
610 Linen, China, Glassware, etc
611 Linen
612 China
613 Glassware
614 Silver
615 Uniforms
621 Contract Cleaning Expenses
623 Laundry & Dry Cleaning Expenses
624 Laundry Supplies
627 Kitchen fuel
628 Music & Entertainment Expenses
629 Reservations Expenses
630 Information Systems Expenses
631 Hardware maintenance
632 Software maintenance
640 Human Resource Expenses
641 Employee housing
642 Recruitment
643 Training
644 Transportation
650 Administrative Expenses
651 Credit Crad Commissions
652 Donations
653 Credit & Collections Expenses
654 Profesional Fees
655 Losses & Damages
656 Cash Over/Short
660 Marketing Expenses
661 Commissions
662 Direct Mail Expenses
663 Outdoor Advertising
664 Print materials
665 Radio & Television Expenses
680 Utility Costs
681 Electrical Cost
682 Fuel Cost
683 Steam Cost
684 Water Cost
685 Other Utility Cost
690 Guest Transportation
691 Fuel & Oil
692 Insurance
693 Repairs & Maintenance
694 Other Expenses
700 Management Fees
730 Building & Contents Insurance
740 Interest Expenses
741 Interest on Compital Leases
750 Depreciation & Amortization
751 Buliding & Improvements
752 Furniture & Fixtures
753 Machinery & Equipment
754 Preopening Expenses
770 Gain Or Loss On Sale of Property
Catatan atas laporan keuangan (notes to the financial statements)
Agar suatu laporan keuangan menjadi lengkap, laporan keuangan harus dilengkapi dengan catatan-catatan penjelasan. Catatan atas laporan keuangan harus menggambarkan semua kebijakan akuntansi yang diikuti dengan organisasinya. Catatan yang diperlukan biasanya meliputi kebijakan-kebijakan akuntansi, tetapi tidak terbatas pada yang dicantumkan disini saja, antara lain meliputi:
a. Dasar konsolidasi
b. Penggunaan prakiraan
c. Kas dan investasi kas sementara
d. Metode inventori dan penilaian
e. Akuntansi untuk investasi, termasuk penilaian sekuritas yang bisa dijual.
f. Kebijakan-kebijakan depresiasi dan amortisasi
g. Akuntansi untuk deferred charges
h. Cost untuk iklan
i. Akuntansi untuk pensiun
j. Pengakuan income dari operasi franchise dan kerja sama kontrak
k. Akuntansi untuk income tax
l. Penghitungan net income (loss) per saham (untuk perusahaan publik)
Kejadian atau kondisi yang perlu dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan, meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Perubahan-perubahan dalam metode akuntansi
b. Perjanjian hutang jangka panjang
c. Program pensiun dan atau pembagian keuntungan (profit sharing)
d. Benefit lain setelah masa pensiun dan setelah kekaryawanan berakhir
e. Income taxes
f. Kerja sama jangka panjang
g. Program opsi saham
h. Item-item yang menyangkut income dan expenses diluar usaha
i. Komitmen jangka panjang yang penting, seperti perjanjian sewa menyewa
j. Operasi oleh pihak asing
k. Transaksi-transaksi yang menyangkut afiliasi
l. Liabilitas yang menggantung, termasuk ligitasi yang tertunda
m. Peristiwa-peristiwa setelah tanggal neraca
n. Transaksi equitas pemegang saham
o. Alat-alat pembiayaan
Laporan Perdepartemen (departmental statement)
Laporan perdepartemen menggambarkan hasil operasi dalam suatu perode tertentu. Laporan ini menyediakan sumber-sumber informasi internal yang penting bagi manajemen perusahaan. Laporan ini dilengkapi dengan daftar pendukung revenue dan expenses untuk setiap departemen atau kegiatan-kegiatan dalam perusahaan.
2.4 Perbedaan Chart Of Account Industri Hotel dan Perusahaan Manufaktur dan Dagang
Perbedaan bagan akun industi perhotelan dan perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang yaitu :
a. Industri perhotelan terdiri atas beberapa department yang berhubungan dengan aktivitas operasional hotel, seperti food, asset, inventory, equity, dll. Sedangkan pada perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang tidak terdapat pembagian departemen, karena pada perusahaan dagang dan manufaktur pembagian akun-akun tersebut lebih terinci, seperti beban/biaya, modal, aset, dll.
b. Jumlah akun pada industri hotel cenderung lebih banyak daripada jumlah akun yang dimiliki oleh perusahaan dagang dan manufaktur.
c. Terdapat beberapa akun unik yang dimiliki oleh industri hotel dan perusahaan manufaktur. Beberapa akun yang menjadi ciri perusahaan manufaktur :
· Persediaan bahan baku
· Persediaan barang dalam proses
· Persediaan barang jadi
Beberapa akun yang menjadi ciri industri perhotelan :
· Room & revenue
· Service harga
· Guest Ledger
· City ledger
Ketiga perbedaan ini muncul disebabkan oleh adanya perbedaan jenis transaksi akibat dari perbedaan aktivitas operasi yang dilakukan oleh ketiga jenis entitas bisnis tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Uniform System of Accounts for Lodging Industries merupakan penetapan format standar dan klasifikasi perkiraan yang mengarah pada kepemilikan individu dalam penyiapan dan penyajian laporan keuangan pada bidang perhotelan. Standarisasi tersebut membantu pemakai laporan keuangan internal dan eksternal untuk membandingkan posisi keuangan dan kinerja operasi pada jenis kepemilikan yang sama dalam industri hotel. Bagan akun (chart of account) digunakan dalam sistem akuntansi untuk pencatatan transaksi usaha. Bagan akun disusun berdasarkan pada standar pelaporan yang diinginkan oleh manajemen. Agar suatu laporan keuangan menjadi lengkap, laporan keuangan harus dilengkapi dengan catatan-catatan penjelasan. Catatan atas laporan keuangan harus menggambarkan semua kebijakan akuntansi yang diikuti dengan organisasinya. Catatan yang diperlukan biasanya meliputi kebijakan-kebijakan akuntansi.
Agar suatu laporan keuangan menjadi lengkap, laporan keuangan harus dilengkapi dengan catatan-catatan penjelasan. Catatan atas laporan keuangan harus menggambarkan semua kebijakan akuntansi yang diikuti dengan organisasinya. Catatan yang diperlukan biasanya meliputi kebijakan-kebijakan akuntansi. Industri perhotelan terdiri atas beberapa department yang berhubungan dengan aktivitas operasional hotel, jumlah akun pada industri hotel cenderung lebih banyak daripada jumlah akun yang dimiliki oleh perusahaan dagang dan manufaktur, terdapat beberapa akun unik yang dimiliki oleh industri hotel dan perusahaan manufaktur.
DAFTAR PUSTAKA
Widanaputra, A.A G.P., Suprasto, Herkulanus Bambang., Ariyanto, Dodik., Sari, M.M. Ratna. 2009. Akuntansi Perhotelan Pendekatan Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Numpang promo ya Admin^^
ReplyDeleteajoqq^^com
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajoqq^^com...
segera di add Whatshapp : +855969190856