ANALISIS INFORMASI KEUANGAN SAP 7
Laba (earning) dan arus kas (cashflow)
merupakan dua konsep yang sangat berbeda. Earning
merupakan konsep akuntansi yang diciptakan oleh konvensi akuntansi,
pernyataan-pernyataan (misalnya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia), aturan-aturan lembaga (yang
diterbitkan oleh Bapepam), sedangkan cashflow merupakan konsep yang
didasarkan pada saat penerimaan dan pengeluaran
kas.
Meskipun
para investor menyatakan bahwa mereka menaruh perhatian earnings sesungguhnya
mereka hanya tertarik pada dividen yang akan diterima dan nilai tunai
investasinya. Selain itu peningkatan jumlah utang yang dimiliki banyak
perusahaan telah menyebabkan perubahan lingkungan pelaporan keuangan. Perubahan
ini telah mendorong terjadinya pergeseran menuju basis kas, dengan alasan
sebagai berikut:
1. Para investor dan analis menemukan bahwa akuntansi
berbasis akrual menjadi semakin jauh dari arus kas perusahaan sebagai akibat
banyak digunakannnya alat-alat alokasi yang arbitrer oleh para
akuntan.
2. Laporan keuangan tidak mengakui pengaruh inflasi,
sehingga banyak pihak mencari standar yang lebih konkrit untuk menilai
keberhasilan atau kegagalan operasi
perusahaan.
3. Konsep modal kerja tidak mampu memberikan informasi
mengenai likuiditas dan fleksibilitas keuangan
perusahaan.
2.2 FORMAT
LAPORAN
Arus kas
diklasifikasikan menjadi tiga klasifikasi aktivitas yang merupakan format umum
laporan arus kas. Pada bagian pertama laporan disajikan arus kas dari aktivitas
operasi, dan diikuti oleh arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan, dan
pada bagian akhir disajikan kenaikan atau penurunan bersih kas dan setara kas
selama suatu periode.
Arus kas
masuk (cash-inflow) dan arus kas
keluar (cash-outflow) baik dari
aktivitas investasi maupun pendanaan satu dengan lainnya disajikan terpisah,
yang berarti disajikan bruto. Sebagai contoh, arus kas keluar untuk pembelian
aktiva tetap dilaporkan terpisah dari arus kas masuk dari penjualan aktiva
tetap.
Kenaikan
atau penurunan bersih dari kas (dan juga setara kas) yang dilaporkan selama
suatu periode harus merekonsiliasikan antara saldo awal dan saldo akhir seperti
yang dilaporkan pada neraca.
2.3 TUJUAN
DAN KEGUNAAN LAPORAN ARUS KAS
Informasi
tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan
sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas, dan menilai kebutuhan
perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan
keputusan ekonomi, para pemakai laporan keuangan perlu melakukan evaluasi
terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkn kas dan setara kas secara
kapasitas perolehannya.
Arus kas
merupakan jiwa (lifeblood) bagi setiap perusahaan dan fundamental bagi
eksistensi sebuah perusahaan serta menunjukan dapat tidaknya sebuah perusahaan
membayar semua kewajibannya. Laporan arus kas disusun dengan tujuan utama untuk
memberikan periode tertentu, dan memberikan informasi tentang aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan dengan basis kas.
Laporan arus kas disusun dengan tujuan untuk memberikan
informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaaan,
dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan selama periode akuntansi tertentu. Dengan demikian, tujuan utama
laporan arus kas adalah untuk memberikan kepada pengguna, informasi tentang
mengapa posisi kas perusahaan berubah selama periode akuntansi. Selain itu
laporan juga menunjukan efek aktivitas investasi dan
pendanaan.
Apabila digunakan bersama dengan laporan keuangan
lainnya seperti neraca, laporan laba rugi, laporan saldo laba, laporan arus kas
mempunyai kegunaan memberikan informasi untuk:
1. Mengetahui perubahan aktiiva bersih, struktur keuangan
dan kemampuan mempengaruhi arus kas.
2. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas
3. Mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan
nilai sekarang arus kas masa depan dari berbagai
perusahaaan.
4. Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai
indikator jumlah waktu, dan kepastian, arus kas masa
depan.
5. Meneliti kemacetan taksiran arus kas masa depan dan
menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak
perubahan harga.
Laporan
arus kas melaporkan penerimaan kas, pengeluaran kas, dan perubahan bersih kas,
baik yang berasal dari aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan.informasi
tersebut dapat membantu menunjukan bagaimana mungkin sebuah perusahaan yang
melaporkan kerugian tetap dapat membeli aktiva tetap atau membayar dividen.
Pelaporan kenaikan dan penurunan bersih kas menjadi berguna karena para
investor, kreditor dan pihak lainnya ingin mengetahui apa yang sedang terjadi
dengan sumber dana perusahaan yang paling likuid yaitu
kas.
2.4 KAS DAN
SETARA KAS
Kas merupakan
konsep dana yang paling berguna, karena keputusan para investor, kreditor dan
pihak lainnya terfokus pada penilaian arus kas dimasa datang. Perusahaan akan
memanfaatkan kas menganggur dengan menanamkannya pada investasi jangka pendek
yang sangat likuid.
Dalam pengertian
kas ini tercakup pula pengertian setara kas. Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan kas yang
ada di bank dalam bentuk rekening koran atau giro (cash
in bank). Setara kas (cash
equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka
pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa
menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Sedangkan arus kas (cash
flow) adalah
arus masuk (inflow) dan arus keluar (outflow) kas dan setara kas. Arus kas
tidak mencakup mutasi diantara pos-pos yang termasuk dalam kas dan setara
kas.
Setara
kas biasanya dimiliki dengan tujuan untuk memenuhi komitmen jangka pendek dan
bukan untuk investasi atau tujuan lain. Suatu investasi baru dapat memenuhi
syarat sebagai setara kas jika segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan
atau kurang dari tanggal tanggal
perolehannya.
2.5 KLASIFIKASI ARUS
KAS
Laporan
arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan harus
mengklasifikasikan arus kas tersebut menurut aktivitas operasi (operating
activities), investasi (investing
activities), dan pendanaan (financing avtivities). Penyajian arus
kas menurut ketiga klasifikasi tersebut dilakukan dengan cara yang paling sesuai
dengan karakteristik bisnis suatu perusahaan.
Aktivitas
oprasi (operating activities) adalah
aktivitas penghasilan utama pendapatan perusahaan (principal
revenue producting activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan
aktivitas investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi mencakup
semua efek kas dari setiap transaksi atau kejadian yang merupakan komponen
penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dan penjualan barang dagangan,
pembayaran kas pembelian bahan kepada supplier, dan pembayaran gaji karyawan
perusahaan.
Aktivitas
investasi (investing activities)
aktivitas perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva tidak lancar)
dan investasi yang tidak termasuk dalam pengertian setara kas. Arus kas dari
aktivitas investasi antara lain mencakup penerimaan kas dari penjualan aktiva
tetap dan pengeluaran kas untuk pembelian mesin
produksi.
Aktivitas
pendanaan (financing activities)
adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi
kewajiban (utang) jangka panjang dan modal (ekuitas) perusahaan. Arus kas dari
aktivitas pendanaan antara lain mencakup penerimaan kas dari penerbitan saham
baru, dan pengeluaran kas untuk pembayaran utang jangka
panjang.
Arus kas
baik kas masuk (cash-inflow) maupun
kas keluar (cash-outflow) untuk
masing-masing klasifikasi tersebut disajikan pada tabel
berikut:
AKTIVITAS
OPERASI
|
Pos-pos
laba rugi
| |
Kas
Masuk
| ||
|
Penjualan
barang dagangan
| |
|
Pendapan
royalti, komisi, fee, dan imbalan lain
| |
|
Pendapatan
bungan dan deviden
| |
Kas
Keluar
| ||
|
Pembayaran
kepada pemasok barang dan jasa
| |
|
Pembayaran
gaji karyawan
| |
|
Pembayaran
bungan dan biaya-biaya lainnya
| |
INVESTASI
|
Pos-pos
aktiva tidak lancar
| |
Kas
Masuk
| ||
|
Penjualan
aktiva tetap
| |
|
Penjualan
investasi jangka panjang
| |
Kas
Keluar
| ||
|
Pembelian
aktiva tetap
| |
|
Pembelian
investasi jangka panjang
| |
PENDANAAN
|
Pos-pos
utang jangka panjang dan modal
| |
Kas
Masuk
| ||
|
Penerbitan
saham baru
| |
|
Penerbitan
jangka panjang (misal oligasi)
| |
Kas
Keluar
| ||
|
Pembayaran
deviden
| |
|
Penarikan
kembali saham (treasury stock)
| |
|
Pembayaran
utang jangka panjang
|
2.6 PELAPORAN
ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI
Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sebagai
bagian dari laporan keuangan tahunannya. Untuk menentukan dan menyajikan arus
kas yang bersal dari aktivitas operasi dapat digunakan salah satu dari dua
metode, yaitu metode langsung (direct
method) dan metode tak langsung (indirect
method).
2.6.1 Metode
langsung
Metode
langsung adalah metode yang sederhana, yang hanya terdiri atas arus kas
operasi yang dikelompokkan menjadi
dua kategori, yaitu penerimaan kas dan pengeluaran kas. Dengan metode ini ,
kelompok utama penerimaan bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan. Metode
langsung pada dasarnya merupakan laporan laba-rugi, berbasis tunai atau kas (cash basis income statement), dengan
format umum sebagai berikut:
ARUS KAS
OPERASI METODE LANGSUNG
Untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2001
(-) Penerimaan kas penjualan barang dagangan Rp 1.000.000
Kas di
bayarkan untuk biaya-biaya
Harga
pokok penjualan Rp. 50.000.000,-
Royalti,
fee, dan imbalan lain Rp. 30. 000.000,-
Biaya
operasi lainnya Rp.
10.000.000,-
Rp.
90.000.000,-
Arus kas
bersih dari aktivitas operasi Rp. 10.000.000,-
Pada
metode langsung, rekening penghasilan dan biaya yang dilaporkan dengan basis
akrual dikonveksikan menjadi penghasilan dan biaya dengan basis kas. Arus kas
dari aktivitas operasi ini dihitung dari jumlah pendapatan (penghasilan) dan beban (biaya), disesuaikan dengan perubahan rekening aktiva atau utang lancar yang
berkaitan.
Sebagai
contoh, penerimaan kas dari pelanggan dihitung dengan perubahan piutang dagang
(usaha). Perhitungan konvensi tersebut dilakukan dengan menggunakan formula
sebagai berikut :
Rekening
pendapatan
(+ )
Penurunan aktiva lancar atau kenaikan utang
lancar
(-)
Kenaikan aktiva lancar atau penurunan utang
lancar
|
Rp.
XXXXX
Rp.
XXXXX
(Rp.
XXXXX)
|
Arus Kas
Masuk (cash
–inflow)
|
Rp
XXXXX
|
Rekening
Biaya
(+)
Kenaikan aktiva lancar atau penurunan utang
lancar
(-)
Penurunan aktiva lancar atau kenaikan utang
lancar
|
Rp.
XXXXX
Rp.XXXXX
Rp.
XXXXX
|
Arus Kas
Keluar (cash-outflow)
|
Rp.
XXXXX
|
Perusahaan yang melaporkan arus kas dengan menggunakan
metode ini, minimum melaporkan secara terpisah klasifikasi penerimaan dan
pengeluaran operasi sebagai berikut :
- Kas diterima dari pelanggan, termasuk pendapatan sewa,lisensi , dan semacamnya
- Bunga dan dividen yang diterima
- Penerimaan kas lainnya (bila ada)
- Kas dibayarkan untuk pegawai dan pemasok barang dan jasa , termasuk pemasok jasa asuransi, jasa iklan dan semacamnya
- Bunga yang dibayarkan
- Pajak yang dibayarkan
- Pengeluaran kas operasi lainnya (bila ada)
2.6.2 Metode
tak langsung
Dengan
metode ini, untuk menentukan dan menyajikan jumlah atau kas bersih yang sama
dengan aktivitas operasi dapat dilakukan dengan menyesuaikan laba bersih
berbasis akrual dengan perubahan aktiva atau utang lancar yang
berkaitan.
Metode
ini tidak menentukan kategori utama dari arus kas operasi seperti seperti halnya
pada metode langsung. Penyesuaian yang dilakukan pada metode ini di maksudkan
untuk mengeluarkan:
- Pengaruh transaksi bukan kas, seperti depresiasi, amortisasi , penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan atau kerugian valas yang belum direalisir.
- Pengaruh diferal arus kas masalalu (misalnya perubahan saldo persediaan ) dan akrual dan arus kas yang diharapkan dimasa datang (misalnya perubahan piutang atau utang )dan
- Pengaruh semua unsur pendapan dan biaya yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan, seperti laba atau rugi penjualan aktiva tetap.
Penyesuaian untuk perubahan-perubahan rekening aktiva
lancar atau utang lancar berlaku ketentuan sebagai berikut
:
Laba
(rugi) bersih (basis akrual ) Rp. XXXXX
Pos-pos tidak tunai : Rp. XXXXX
(+)
Biaya-biaya (misalnya depresiasi,amortisasi) RP. XXXXX
(-)
Penghasilan-penghasilan Rp. XXXXX
Rp. XXXXX
Perubahan
rekening lancar (Neraca)
(+)
Penurunan aktiva lancar atau kenaikan utang lancar Rp. XXXXX
(-)
Kenaikan aktiva lancar atau penurunan utang lancar Rp.
XXXXX
RP. XXXXX
Laba
(rugi) dari aktivitas investasi dan pendanaan
(+) Rugi
(loss) Rp. XXXXX
(-) Laba
(gain) Rp.
XXXXX
Arus Kas
Bersih dari Aktivitas Operasi Rp. XXXXX
Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari
aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Alasannya, metoe langsung
tersebut menghasilkan informasi yang bergunan dalam mengestimasi arus kas di
masa depan yang tidak dapat dihasilkan oleh metode tak langsung. Dengan metode
langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan dan pengeluaran kas
bruto dapat diperoleh dari :
- Catatan akuntansi
- Dengan menyesuaikan pendapapatan, harga pokok penjualan dan pos-pos lain dalam laporan laba- rugi dengan perubahan rekening lancar, pos bukan kas dan pos lain yang berkaitan dengan arus kas aktivitas investasi dengan pendanaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk
memenuhi kebutuhan informasi para pemakai laporan keuangan, khususnya informasi
tentang arus kas perusahaan selama periode tertentu, setiap perusahaan harus
menyusun laporan arus kas. Laporan arus kas merupakan bagian yang tak
terpisahkan (integral) dari laporan keuangan yang lengkap, untuk setiap periode
penyajian laporan keuangan.
Secara
rinci, paper ini telah membahas tujuan dan kegunaan informasi arus kas,
pengertian kas dan setara kas, serta arus kas termasuk klasifikasi arus
kas, serta pelaporan arus kas. Di
sini juga menjelaskan mengenai dua metode yang digunakan untuk menentukan arus
kas dari aktivitas operasi, yaitu metode langsung dan tidak
langsung.
Contoh Kasus:
PT. EMAK BAPAK
NERACA KOMPARATIF
31 DES 2012 & 2011
| |||
2012
|
2011
|
Perubahan
(naik/Turun)
| |
Aktiva
- Kas
- Piutang usaha
- Persediaan
- Beban dbyr Dmuka
- Tanah
- Gedung
- Akm Peny Gedung
- Peralatan
- Akm Peny. Peralatan
Total
Kewajiban dan Ekuitas Pemegang
Saham
Hutang Usaha
Hutang Obligasi
Saham Biasa
R/E
Total
|
20.000.000
17.000.000
10.000.000
5.000.000
50.000.000
65.000.000
(15.000.000)
35.000.000
(15.000.000)
172.000.000
82.000.000
44.000.000
26.000.000
20.000.000
172.000.000
|
10.000.000
15.000.000
8.000.000
6.000.000
60.000.000
65.000.000
(10.000.000)
25.000.000
(10.000.000)
169.000.000
85.000.000
42.000.000
20.000.000
22.000.000
169.000.000
|
10 jt/naik
2 jt/naik
2 juta/naik
1 juta/turun
10juta/turun
0
5juta/naik*a
10juta/naik
5juta/naik*a
3juta/turun
2juta/naik
6 juta/naik
2 juta/turun*b
|
PT. EMAK-BAPAK
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2012
(Dalam Rupiah)
| ||
Pendapatan
HPP
Beban Operasi
Beban Bunga
Laba dari operasi
Beban pajak
penghasilan
Laba Bersih
|
10.000.000
8.000.000
6.000.000
|
45.000.000
24.000.000
21.000.000
3.000.000
18.000.000*b
|
Jawab :
Metoda Langsung
Perhitungan :
- Untuk menghitung Penerimaan dari pelanggan = Pendapatan penjualan – Kenaikan Piutang Usaha ATAU Pendapatan Penjualan + Penurunan Piutang Usaha
Yaitu 45.000.000 – 2.000.000 =
43.000.000
- Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan = HPP + B. Operasi + (jumlah penyusutan – kenaikan persediaan + penurunan beban dbyr dmk – penurunan hutang usaha)
Jadi = 10.000.000+8.000.000
-(10.000.000-2.000.000+1.000.000-3.000.000) =
12.000.000
- Pembayaran deviden tunai = Kenaikan R/E – Laba Bersih ATAU Penurunan R/E + Laba Bersih
jadi 18.000.000 – (-2.000.000) =
20.000.000
PT. EMAK BAPAK (METODE LANGSUNG)
Laporan Arus Kas
Per 31 Des 2012
Kenaikan (penurunan) Kas
| ||
- Penerimaan Kas dr
pelanggan
- Pembayaran kas pd
pemasok&karywn
- Pembayaran bunga
- Pembayaran pajak
penghasilan
Kas Bersih yg ditrima dr keg.
Oprasi
- Penjualan tanah
- Pembelian perlatan
Kas bersih yang digunakan o/ keg.
Investasi
- Penebusan obligasi
- Penjualan saham
biasa
- Pembayaran deviden
tunai
Kas bersih yg ditrima dr keg.
Pembiayaan
Kenaikan bersih Kas
Saldo kas, 1 Jan 2012
Saldo kas, 31 des 2012
|
43.000.000*c
(12.000.000)*d
(6.000.000)
(3.000.000)
10.000.000
(10.000.000)
2.000.000
6.000.000
(20.000.000)*e
|
22.000.000
0
(12.000.000)
10.000.000
10.000.000
0
|
Metoda Tidak Langsung (Metoda
Rekonsiliasi)
Perhitungan :
- Pembayaran deviden tunai = Kenaikan R/E – Laba Bersih ATAU Penurunan R/E + Laba Bersih
jadi 18.000.000 – (-2.000.000) =
20.000.000
- Beban Penyusutan 10.000.000 *a berasal dari kenaikan akumulasi gedung dan peralatan
Yi 5.000.000 + 5.000.000 =
10.000.000
PT. EMAK BAPAK (METODE TDK
LANGSUNG)
Laporan Arus Kas
Per 31 Des 2012
Kenaikan (penurunan) Kas
| ||
Laba Bersih
Peny. Untuk merekonsiliasi laba bersih thd kas bersih
yg diterima dr keg. Operasi :
- Beban Penyusutan
- Kenaikan piutang usaha
- Kenaikan persediaan
- Penurunan beban dbyr dmk
- Penurunan hutang usaha
Kas Bersih yg ditrima dr keg.
Oprasi
- Penjualan tanah
- Pembelian perlatan
Kas bersih yang digunakan o/ keg.
Investasi
- Penebusan obligasi
- Penjualan saham biasa
- Pembayaran deviden tunai
Kas bersih yg ditrima dr keg.
Pembiayaan
Kenaikan (Penurunan) bersih
Kas
Saldo kas, 1 Jan 2012
Saldo kas, 31 des 2012
|
10.000.000 *a
(2.000.000)
(2.000.000)
1.000.000
(3.000.000)
10.000.000
(10.000.000)
2.000.000
6.000.000
(20.000.000)*b
|
18.000.000
4.000.000
22.000.000
0
0
(12.000.000)
10.000.000
10.000.000
0
|
DAFTAR PUSTAKA
Prastowo
D, Dwi dan Juliaty, Rifka. 2005. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 2.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN
http://akuntan-si.blogspot.co.id/2013/04/laporan-arus-kas.html?m=1 (Diakses
pada tanggal 16 Oktober 2017)
http://anwar-akuntansi-unsulbar.blogspot.co.id/2012/10/makalah-arus-kas.html (Diakses
pada tanggal 16 Oktober 2017)
0 Response to "ANALISIS INFORMASI KEUANGAN SAP 7"
Post a Comment