-->

AKUNTANSI HOTEL SAP 12

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna (general purpose).

Dalam industri perhotelan, laporan keuangan dikelompokkan menjadi dua garis besar informasi yang dihasilkannya, yaitu informasi dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Tujuan penyusunan dan pengguna informasi akuntansi keuangan adalah pihak eksternal perusahaan, yaitu investor dan kreditor. Sedangkan, tujuan penyusunan dan pengguna informasi akuntansi manajemen adalah pihak internal perusahaan terutama manajemen perusahaan. Kedua sistem informasi ini saling terkait dan bermanfaat satu sama lain.
Pentingnya kedua jenis laporan tersebut khususnya bagi industri perhotelan sebagai bahan dalam pertanggungjawaban kinerjanya, menyebabkan laporan tersebut harus disusun dan didesain berdasarkan dengan pedoman dan aturan yang telah disepakati bersama dalam industri hotel, namun untuk laporan akuntansi manajemen bagi pihak internal hotel, penyusunan laporan tersebut disesuaikan kembali dengan kebutuhan dan kondisi dari hotel masing-masing.

1.2.      Rumusan Masalah
1)      Bagaimanakah membuat laporan akuntansi keuangan berdasarkan USALI pada industri hotel?
2)      Bagaimanakah membuat laporan akuntansi manajemen yang terdiri dari statistic dan departemental statement?

1.3.      Tujuan Penulisan
1)      Untuk mengetahui cara membuat laporan akuntansi keuangan berdasarkan USALI pada industri hotel.
2)      Untuk mengetahui cara membuat laporan akuntansi manajemen yang terdiri dari statistic dan departemental statement.

BAB II
PEMBAHASAN

Sistem pelaporan keuangan hotel didasarkan pada pendekatan perilaku (behavioral approach), yaitu dengan memperhatikan tujuan dan motivasi penggunaan laporan (Hotel Indonesia). Dengan demikian sistem pelaporan dibedakan menjadi dua, yaitu:
1)      Laporan Akuntansi Keuangan
2)      Laporan Akuntansi Manajemen
Laporan akuntansi keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dalam rangka meningkatkan kualitas dan transparansi informasi keuangan, maka perlu disusun suatu pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan tersebut dimaksudkan untuk memberikan suatu panduan penyajian dan pengungkapan yang terstandarisasi dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip pengungkapan penuh (full disclosure).
 Bagaimanapun, dalam pelaksanaannya terdapat kaitan yang sangat erat antara akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan terutama yang menyangkut masalah sistem akuntansi keuangan, bagan perkiraan serta prosedur akuntansi keuangan. Laporan akuntansi manajemen dapat pula berbentuk analisa keuangan atas laporan akuntansi keuangan, khususnya yang berkaitan dengan neraca dan laporan laba rugi. Analisa keuangan merupakan salah satu metode yang dapat menunjukkan kekuatan dan kelemahan perusahaan dari berbagai aspek keuangan. Hasil analisa ini diperlukan oleh berbagai pihak, baik eksternal maupun internal untuk mengevaluasi kondisi perusahaan serta untuk dapat memprediksi kemampuan perusahaan di masa yang akan datang.
2.1.   Laporan Akuntansi Keuangan berdasarkan USALI pada Industri Hotel
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan ekuitas, dan arus kas perusahaan dengan disertai pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan sesuai dengan standar yang berlaku.
Proses penyajian dan pengungkapan laporan akuntansi hotel secara garis besar tidak berbeda dengan laporan akuntansi keuangan pada industri lain. Uniform System Of Account For The Lodging Industri (USALI) merupakan suatu standar yang menetapkan format standard dan klasifikasi penyajian laporan keuangan.
a)      Penyajian aktiva lancar terpisah dari aktiva tidak lancar dan kewajiban lancar terpisah dari kewajiban tidak lancar. Aktiva lancar disajikan menurut urutan likuiditas, sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh temponya.
b)      Saldo transaksi sehubungan dengan kegiatan operasi normal perusahaan, disajikan pada neraca secara terpisah antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan pihak ketiga pada masing-masing akun.
c)      Laporan laba rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai undur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Perusahaan menyajikan di laporan laba rugi, rincian beban dengan menggunakan klasifikasi yang didasarkan pada fungsi beban di dalam perusahaan, sedangkan pada Catatan atas Laporan Keuangan, beban tersebut dirinci menurut sifatnya.
d)      Setiap komponen laporan keuangan harus diidentifikasi secara jelas. Di samping itu, informasi berikut ini disjaikan dan diulangi pada setiap halaman laporan keuangan:
(1)   Nama perusahaan pelapor atau identitas lain
(2)   Cakupan laporan keuangan, apakah mencakup hanya satu entitas atau konsolidasi
(3)   Tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan, mana yang lebih tepat bagi setiap komponen laporan keuangan
(4)   Mata uang pelaporan
(5)   Satuan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan
e)      Laporan Arus Kas harus disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method).
f)       Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan, yang sifatnya memberikan penjelasan baik yang bersifat kualitataif dan kuantitatif terhadap laporan keuangan, sehingga menghasilkan penyajian yang wajar.
g)      Catatan atas Laporan Keuangan harus disajikan secara sistematis dengan urutan penyajian sesuai dengan komponen utamanya. Setiap pos dalam Neraca, laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas harus direferensi silang (cross – reference) dengan informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan jika dilakukan pengungkapan.
h)      Pengungkapan dengan menggunakan kata “sebagian” tidak diperkenankan untuk menjelaskan adanya bagian dari suatu jumlah. Pengungkapan hal tersebut harus dilakukan dengan mencantumkan jumlah atau persentase.
i)       Perubahan Akuntansi dan Kesalahan Mendasar harus diperlakukan sebagai berikut:
(1)   Perubahan Estimasi Akuntansi
Suatu estimasi direvisi jika ada perubahan kondisi yang mendasari estimasi tersebut, atau karen adanya informasi baru, bertambahnya pengalaman atau perkembangan lebih lanjut. Dampak perubahan ini harus diperlakukan secara prospektif.
(2)   Perubahan Kebijakan Akuntansi
Perubahan kebijakan akuntansi dilakukan hanya jika penerapan suatu kebijakan akuntansi yang berbeda diwajibkan oleh pertauran perundang-undangan atau standar akuntansi keuangan yang berlaku, atau jika diperkirakan bahwa perubahan tersebut akan mneghasilkan penyajian kejadian atau transaksi yang lebih sesau dengan laporan keuangan suatu perusahaan.
(3)   Kesalahan Mendasar
Kesalahan mendasar mungkin timbul dari kesalahan perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta atau kecurangan atau kelalaian.
Dampak dari perubahan kebijakan akuntansi atau koreksi atas kesalahan mendasar harus diperlakukan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali (restatement) untuk periode yang telah disajikan sebelumnya dan melaporkan dampaknya terhadap masa sebelum periode penyajian sevagai suatu penyesuaian pada saldo laab awal periode. Pengecualian dilakukan apabila dianggap tidak praktis atau secara khusus diatur lain dalam ketentuan masa transisi penerapan standar akuntansi keuangan baru.
(4)   Bila perusahaan melakukan penyajian kembali (restatement) laporan keuangan yang telah diterbitkan sebelumnya, maka penyajian kembali tersebut berikut nomor catatan atas laporan keuangan yang mengungkapkannya harus disebutkan pada neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas yang mengalami perubahan.
(5)   Pada setiap halaman neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, harus diberi pernyataan bahwa “catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan”.
Berikut contoh laporan akuntansi keuangan pada Hotel:
·         Neraca:
image
image
image

·         Laporan Laba Rugi:
image

·         Laporan Perubahan Ekuitas:
image



·         Laporan Arus Kas
image
image

2.2.      Laporan Akuntansi Manajemen yang Terdiri dari Statistic dan Depatemental Statement
Manajemen perusahaan bertanggungjawab penuh terhadap penggunaan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Manajemen perusahaan merupakan gabungan dari para pengelola perusahaan yang terdiri dari komisaris, direktur, manajer, dan karyawan kunci dari suatu perusahaan. Tanggungjawab utama manajemen perusahaan adalah: 1) menjamin operasi perusahaan telah berjalan secara efektif dan efisien, 2) manajemen telah patuh terhadap peraturan dan oerundang-undangan yang terkait perusahaan, dan 3) manajemen bertanggungjawab atas penyajian laporan keuangan yang handal.
Pertanggungjawaban dan penggunaan sumber daya perusahaan dapat tercapai melalui fungsi atau proses manajemen yang dilakukan melalui aktivitas-aktivitas:
a)      Perencanaan (planning). Manajemen hotel harus bisa membuat perencanaan, mengidentifikasi strategi, dan metode untuk mencapai tujuan perusahaan.
b)      Pengorganisasian (organizing). Manajemen hotel harus bisa mengatur sumber daya yang dimiliki, mengembangkan struktur, tugas, wewenang, dan tanggungjawab masing-masing bagian untuk mencapai tujuan perusahaan.
c)      Pengarahan dan motivasi (directing/leading). Peran ini terkait dengan aktivitas operasional dari hari ke hari, minggu ke minggu, dan bulan ke bulan demi kelancaran aktivitas perusahaan. Aktivitas ini dapat berupa penugasan secara tepat kepada karyawan, proses penyelesaian masalah rutin, penyelesaian konflik, dan komunikasi karyawan antar bagian.
d)      Pengendalian (controlling). Proses ini terkait aktivitas manajerial untuk memonitor implementasi pernecanaan dan melakukan tindakan koreksi yang diperlukan. Pengendalian tercapai jika ada umpan balik antara informasi yang digunakan untuk mengevaluasi atau memperbaiki langkah-langkah yang dilakukan untuk melkasankan rencana.
Manajemen atau pengelola perusahaan dapat menjalankan perannya secara baik jika dibantu oleh informasi akuntansi manajemen. Informasi akuntansi manajemen membantu para manajer menjalankan perannya dalam melakukan aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Manajer dan karyawan memanfaatkan informasi akuntansi manajemen untuk mengidentifikasi masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja.
Akuntansi manajemen dikelola dalam suatu sistem yang biasa disebut sistem informasi akuntansi manajemen. Sistem informasi akuntansi manajemen merupakan suatu sistem informais yang memproses input menjadi output yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan atau melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Karena begitu banyaknya fungsi-fungsi manajemen maka tidak ada suatu kriteria formasi dan tunggal yang menjelaskan tentang output informasi maupun input dan proses sistem informasi akuntansi manajemen. Kriteria bersifat fleksibel dan bergantung pada tujuan tertentu yang ingin dicapai manajemen.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yang berkaitan dengan penyusunan laporan akuntansi manajemen seperti:
a)      Laporan akuntansi manajemen tidak terikat pada kaidah yang ditentukan dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
b)      Laporan akuntansi manajemen lebih menekankan pada relevansi informasi yang dihasilkan sebagai dasar pengambilan keputusan.
c)      Laporan akuntansi manajemen tidak hanya didasarkan pada data historis tapi juga meliputi penafsiran serta prediksi di masa yang akan datang.
d)      Laporan akuntansi manajemen tidak semata-mata melaporkan informasi dalam satuan unit uang, tetapi juga meliputi satuan ukur yang lain.
Adapun yang menjadi tujuan dari pelaporan akuntansi manajemen meliputi hal-hal sebagai berikut:
a.       Mengukur dan menilai kinerja suatu unit, departemen atau organisasi secara keseluruhan.
b.      Memberikan informasi kepada manajemen secara cepat dan akurat dalam rangka pengambilan keputusan.
c.       Membantu manajemen dalam menentukan atau menyusun perencanaan.
Laporan akuntansi manajemen pada dasarnya menunjukkan perbandingan antara anggaran dan realisasi. Dengan bentuk seperti ini, pemakai diharapkan mampu memantau secara lebih dini adanya penyimpangan yang terjadi untuk segera mengambil keputusan serta tindakan perbaikan. Dengan demikian, laporan akuntansi manajemen memerlukan data proyeksi yang obyektif sehingga keputusan yang dihasilkan tidak bersifat bias. Perencanaan dan penganggaran yang dibuat merupakan salah satu tolok ukur dalam melakukan penilaian dan pengendalian.
Proses pengendalian umumnya terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut:
a)      Penentuan pedoman pelaksanaan pekerjaan serta tolok ukur keberhasilan suatu pusat pertanggungjawaban.
b)      Pendelegasian wewenang.
c)      Supervisi pelaksanaan.
d)      Pengukuran kinerja.
e)      Perbandingan antara anggaran dan realisasi. Sellisih antara anggaran dan realisasi diidentifikasi dan diuraikan lebih jauh dengan berbagai metode yang dapat memberikan jalan keluar.
Tahap pengendalian di atas relatif sama dengan pengendalian di setiap industri. Hal yang spesifik terletak pada unit organisasi, sifat pertanggungjawaban, serta tolok ukur keberhasilan yang sesuai dengan struktur organisasi yang ada di hotel. Laporan yang disusun berdasarkan responsibility centre dapat dipakai untuk mengevaluasi pencapaian target bagi setiap responsibility centre, serta mendorong terjadinya peningkatan prestasi. Pihak manajemen juga memerlukan laporan hasil aktivitas dalam suatu periode, dimana laporan ini digunakan sebagai dasar untuk membuat perencanaan strategi dan sebagai tolok ukur dalam pengambilan keputusan.

2.2.1.      Laporan Statistik Hotel
Laporan statistik pada hotel yaitu laporan yang memberikan informasi tentang jumlah kamar yang tersedia dijual (room available), jumlah tingkat hunian (room occupied), persentase tingkat hunian (% of occupancy), harga jual kamar rata-rata (average room rate), jumlah tamu yang menginap (number of guest), dan informasi lainnya. Informasi tentang laporan statistik hotel dapat dilihat pada Daily of Sales, dimana Dailiy of Sales ini disiapkan oleh income auditor yang dihasilkan dari prosedur penjualan hotel secara keseluruhan.
Contoh laporan statistik yaitu  Daily of Sales pada Hotel:
image

2.2.2.      Laporan Departemental Hotel
Pada usaha hotel, pendapatan dapat diperoleh dari beberapa departemen. Contohnya pendapatan dari penjualan kamar, makanan, minuman, dan pendapatan dari minor departemen lainnya. Sebagai bentuk pertanggungjawaban dari masing-masing kepala departemen, maka dibuatkanlah laporan per departemen. Laporan departemental menjelaskan tentang hasil aktivitas dalam suatu periode untuk masing-masing departemen operasi dan departemen pendukung (overhead). Laporan ini digunakan sebagai informasi pendukung untuk laporan keuangan. Laporan per departemen difungsikan sebagai bentuk pertanggungjawaban manajer departemen atas operasi departemennya, dan ini merupakan salah satu bentuk akuntansi pertanggungjawaban.
Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan pada prinsip bahwa kepala departemen atau manajer harus bertanggungjawab atas kinerjanya, kinerja bawahannya, atau karyawan di departemen mereka. Ada dua tujuan untuk mendirikan pusat tanggungjawab:
a)      Bentuk pendelegasian wewenang dan tanggung jawab manajemen tingkat atas kepada kepala departemen, sehingga kepala departemen dapat mencapai tujuan operasi departemen dan sesuai tujuan perusahaan secara kseluruhan.
b)      Menyediakan alat dan informasi bagi manajemen tingkat atas (umumnya informasi akuntansi) untuk mengukur kinerja setiap depatrtemen dalam mencapai tujuannya.

Usaha hotel yang menerapkan akuntansi pertanggungjawaban akan mengidentifikasi dapartemen-departemen sebagai pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, atau bahkan sebagai pusat investasi. Departemen pusat biaya (administrasi and general, marketing, property operational and maintance, dan energy cost) adalah departemen yang tidak menghasilkan pendapatan. Jadi, departemen ini bertanggungjawab atas biaya yang ada di departemennya saja. Departemen pendapatan adalah departemen yang menerima pendpatan tetapi memiliki biaya langsung yang sedikit. Contohnya sebuah resort hotel yang menyewakan sebagian besar lantai ruangnya untuk pedagang retail. Pendapatan sewa adalah pendapatan bagi departemen tersebut dan hampir semuanya adalah laba.
Departemen pusat laba adalah departemen yang menghasilkan pendapatan dan juga mengeluarkan biaya langsung terkait dengan pendapatnnya. Contohnya adalah departemen kamar, makanan, dan minuman. Dengan demikian, manajer departemen pusat laba bertanggungjawab atas pendapatan dan biaya yang dikeluarkan di departemen tersebut.



Contoh laporan departemental pada Hotel:
image
 
image
BAB III
PENUTUP

3.1.      Kesimpulan
1)      Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas laporan Keuangan. Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan ekuitas, dan arus kas perusahaan dengan disertai pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan sesuai dengan standar yang berlaku. Proses penyajian dan pengungkapan laporan akuntansi hotel secara garis besar tidak berbeda dengan laoran akuntansi keuangan pada industri lain. Hal tersebut disebabkan secara garis besar dilihat dari proses penyajian dan pengungkapan perusahaannya dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu perusahaan dagang, perusahaan jasa, dan perusahaan manufaktur. Namun, dalam industri hotel terdapat pedoman yang menyeragamkan proses pembuatan laporan akuntansi keuangannya yaitu pedoman USALI.
2)      Laporan akuntansi manajemen pada dasarnya menunjukkan perbandingan antara anggaran dan realisasi. Dengan bentuk seperti ini, pemakai diharapkan mampu memantau secara lebih dini adanya penyimpangan yang terjadi untuk segera mengambil keputusan serta tindakan perbaikan. Dimana dalam laporan akuntansi manajemen hotel terdiri dari laporan statistik dan laporan departemental hotel.


DAFTAR RUJUKAN

Widanaputra, A.A. GP., dkk. 2009. Akuntansi Perhotelan Pendekatan Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ariyanto, Dodik, dkk. 2018. Akuntansi Perhotelan Pendekatan Sistem Informasi Berbasis USALI. Denpasar: Graha Ilmu.

2 Responses to "AKUNTANSI HOTEL SAP 12"

  1. AJO_QQ poker
    kami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
    Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
    di sini kami menyediakan 8 permainan dalam 1 aplikasi
    - play aduQ
    - bandar poker
    - play bandarQ
    - capsa sunsun
    - play domino
    - play poker
    - sakong
    -bandar 66 (new game )
    Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
    PROMO MENARIK
    di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
    Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
    withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
    menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
    Permanent (acak) |
    Whatshapp : +855969190856

    ReplyDelete
  2. Water Hack Burns 2 lb of Fat OVERNIGHT

    Over 160000 men and women are using a easy and SECRET "liquid hack" to burn 2lbs each night in their sleep.

    It's effective and it works on anybody.

    Just follow these easy step:

    1) Go grab a clear glass and fill it with water half the way

    2) And now do this crazy hack

    and be 2lbs thinner in the morning!

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel