-->

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI


Sejarah dan Perkembangan Akuntansi
            Akuntansi adalah suatu ilmu yang sangat diperlukan dalam menjalankan suatu usaha. Tanpa ilmu akuntansi sebuah usaha tidak akan berjalan dengan lancar. Menurut penyelidikan para ahli, semenjak manusia mengenal uang sebagai alat pembayaran, orang sudah menemukan berbagai cara untuk keluar masuknya uang, timbulnya utang-piutang dan sebagainya. Pencatatan itu mula-mula dilakukan di atas lempengan tanah liat, yang kemudian berkembang dengan menggunakan daun lontar. Naskah-naskah yang menggunakan daun lontar itu berasal dari Mesir. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 SM. Pada tahun 1494 (abad ke 15) sebuah buku yang merupakan tonggak sejarah dalam bidang akuntansi berjudul “ Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita“ yang dikarang oleh seorang ahli matematika dari Italia bernama Luca Pacioli. Dimana dalam suatu bab berjudul Tractatus de Computies et Scriptoris, memperkenalkan dan mengajarkan system pembukuan berpasangan yang disebut juga dengan system continental. System berpasangan adalah system pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan kredit. Kemudian kedua bagian tersebut diatur sedemikian rupa sehingga selalu seimbang. Cara seperti ini menghasilkan pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang terpadu, karena perusahaan mendapatkan gambaran tentang laba rugi usaha, kekayaan perusahaan serta hak pemilik. Karena gagasannya tersebut kemudian Lucas Paciolo diangkat sebagai bapak Akuntansi. Cara-cara pembukuan yang beliau tuang dalam bukunya sampai kini masih banyak dianut.
            Tapi menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting system telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.
            Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan “Orang yang pertama-tama “menulis” (bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka pertentangan sebenarnya tidak ada.”
            Peranan romawi sebagai gelanggang percaturan politik dunia surut pada akhir abad 15. Ditambah dengan penemuan belahan dunia dan jalur perdagangan baru, pusat perdagangan berpindah ke Spanyol dan Portugal, kemudian ke Belanda. Sejalan dengan perpindahan pusat perdagangan tersebut sistem akuntansi Romawi, yang telah dikembangkan sebelumnya, juga ikut pindah ke negara-negara ini. Kemajuan mencolok dalam bidang akuntansi sejak perpindahan tersebut adalah mulai dibuatnya perhitungan rugi laba tahunan. Hal ini kemudian mendorong dikembangkannya penyusunan neraca pada setiap saat setelah jangka waktu tertentu.  Pada 1673 Perancis mengharuskan kepada setiap pengusaha di negaranya untuk membuat neraca perdagangan paling tidak sekali dalam 2 tahun.
            Pada abad 19 ditandai dengan kejadian-kejadian ekonomi penting, yang akibatnya juga terasa di bidang akuntasi. Dalam abad ini revolusi industri berkecamuk di daratan Eropa. Dampak langsung dari perubahan teknologi industri tersebut adalah berkembangnya bidang akuntansi biaya dan munculnya konsep penyusutan. Di abad 20 perkembangan besar terjadi pada 1930. Pada saat itu untuk pertama kalinya diadakan pembahasan antara New York Stock Exchange dengan American Institute of Certified Public Accountant guna menetapkan prinsi-prinsip akuntansi yang harus diikuti oleh perusahaan yang saham-sahamnya terdaftar di bursa. Sebelumnya, pada 1925 Inggris telah mengeluarkan undang-undang yang mengatur sistem pelaporan keuangan. Sejak saat ini perkembangan banyak berkisar praktek-praktek akuntansi, termasuk digunakannya computer setelah perang dunia ke 2.
Dalam artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai berikut.
Tahun 1775  : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entrymaupun double entry.
Tahun 1800   : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam perusahaan.
Tahun 1825   : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
Tahun 1850   : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih penting.
Tahun 1900   : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
Tahun 1925   : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
  1. Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;
  2. Laporan keuangan mulai diseragamkan;
  3. Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
  4. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya“punch card record”.
 Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut.
  1. Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.
  2. Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
  3. Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
  4. Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi akuntan.
  5. Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
  6. Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.
  7. Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.
Tahun 1975   : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
  1. Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;
  2. Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit;
  3. Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;
  4. Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan
  5. Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
            Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphioen Sociteyt yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mengenai tanam paksa dihapuskan,1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha swasta Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Dunia usaha berkembang demikian pula kebutuhan akan akuntansi. Sistem  pembukuan yang dianut oleh para pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan Luca Pacioli.
            Dalam tahun 1850 orang Belanda menemukan metode pembukuan baru yang lebih efisien. Selama periode 1850-1900 terjadi semacam dualisme antara yang menggunakan metode lama dengan yang menggunakan metode baru. Baru pada awal abad 20, metode pembukuan lama hilang dari sejarah akuntansi Belanda. Perkembangan ini juga di bawa ke Indonesia. Sementara bidang-bidang usaha yang besar dikuasai Belanda, bidang-bidang usaha yang kecil dibiaran dikuasai oeh kelompok timur asing, seperti Cina, Arab, India dan lain-lain. Sebagai daya tarik, Pemerintahan kolonial Belanda tidak mencampuri sistem pembukuan yang mereka gunakan. Dalam hubungan ini muncul system pembukuan Cina (sistem Hokian, Canton, Hakha, Tio Tjoe), Arab,India dan lain-lain.
            Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia sejak 1907, yaitu dengan dikirimnya Van Schagen, seorang anggota NIVA. Tugas pokoknya adalah menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan. Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara ( Government Accountant Dienst = GAD ) yang resmi didirikan pada 1915. Akuntan publik pertama adalah Frese&Hogeweg, yang mendirikan kantonya di Indonesia, 1918. Pada 1920 berdiri kantor akuntan H.Y.Voerens. Dalam tahun 1921 didirikan Jawatan Akuntan Pajak  (Belasting Accountant Dienst = BAD). Akuntan intern pertama kali datang ke Indonesia adalah J.W. Labrijn yang sudah ada di Indonesia dalam 1896. Pada jaman penjajahan Belanda tidak banyak orang Indonesia yang terjun dalam bidang akuntansi. Kalaupun ada, mereka hanya merupakan tenaga-tenaga pelaksana. Orang Indonesia pertama yang bekerja dalam bidang akuntasi tercatat JD. Massie, yang diangkat sebagai pemegang buku untuk Jawatan Akuntan Pajak pada 21 September 1929.
            Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan di Jawatan Keuangan yang 90% dipegang bangsa Belada menjadi kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kursus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatan tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada masa itu dikenal Kursus A, B, C dan D. Para pengikut kursus-kursus inilah yang nantinya merupakan cikal bakal tenaga-tenaga akuntan di Indonesia. Mengenai sistem akuntansinya, tidak banyak tejadi perubahan selama jaman Jepang ini.
            Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, 17 Agustus 1945, kekurangan tenaga akuntan sangat terasa. Pada tahun 1947, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari. Dalam masa perang kemerdekaan (1945-1950), kursus-kursus untuk mendidik tenaga-tenaga di bidang akuntansi dilanjutkan. Setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda, Pemerintah RI baru mempunyai kesempatan untuk mengirim putra-putranya ke luar negeri untuk belajar akuntansi. Di dalam negeri sendiri, pendidikan akuntan mulai di rintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1952. Pembukaan ini kemudian diikuti oleh fakultas-fakultas ekonomi di Universitas Padjadjaran (1961). Universitas Sumatera Utara (1962), Universitas Airlangga (1962) dan Universitas Gajah Mada (1964).
            Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) membuka jurusan akuntansi dalam tahun 1960. Dewasa ini Universitas Andalas mengadakan afiliasi dengan Universitas Indonesia untuk membuka jurusan akuntansi. Afiliasi yang sama juga dilakukan antara Universitas Hasanuddin, Universitas Diponegoro, dan Universitas Sebelas Maret dengan Universitas Gajah Mada. Universitas Syiah Kuala dan Universitas Riau mengadakan afiliasi dengan Universitas Sumatera Utara. Universitas Udayana dan Universitas Sam Ratulangi berafiliasi dengan Universitas Airlangga., sedang Universitas Lambung Mangkurat dengan Universitas Brawijaya. Universitas Jenderal Sudirman dengan Universitas Padjadjaran.
Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia di Indonesia berdiri 23 Desember 1957. Organisasi ini, yang diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), didirikan oleh lima akuntan Indonesia. Anggotanya pada waktu itu baru sebelas orang. Dalam tahun 1978, berdiri Ikatan Akuntan Indonesia Seksi Akuntan Publik. Tahun 1986, berdiri Ikatan Akuntan Indonesia Seksi Akuntan Manajemen dan Seksi Akuntan Pendidik.
            Profesi akuntansi mulai berkembang dengan pesat sejak 1967. Dikeluarkannya Undang-Undang Penanaman Modal Asing dalam tahun itu, yang kemudian disusul dengan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri, 1968, merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Tumbuhnya perusahaan-perusahaan baru, baik yang didirikan dalam rangka ke dua undang-undang tersebut maupun yang bukan, sebagai akibat makin baiknya iklim investasi di Indonesia, telah meningkatkan kebutuhan akan tenaga akuntansi. Sementara itu, di sektor Pemerintah, bertambahnya proyek-proyek pembangunan yang harus dikelola, baik melalui dana APBN maupun non APBN di satu pihak, dan makin disadarinya sistem pertanggungjawaban yang auditable dan accountable, di pihak lain, telah mendorong lajunya perkembangan profesi akuntansi. Pemerintah sangat berperan dalam mendorong perkembangan profesi ini. Diantaranya dengan membentuk Tim Koordinasi Pengembangan Akuntansi dalam tahun 1985.














DAFTAR PUSTAKA

Endang Mulyadi.2011.Akuntansi  1 SMA Kelas XI.Jakarta:Yudhistira
Hery, S.E.,M.Si.2014.Akuntansi untuk Pemula.Yogyakarta:Gava Media





0 Response to "SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel