TOERI AKUNTANSI SAP 2
I. LEMBAGA-LEMBAGA PENYUSUN STANDAR AKUNTANSI
1.1 IAI dan Sejarahnya
IAI adalah organisasi profesi yang menaungi Akuntan Indonesia secara keseluruhan. IAI merupakan anggota International Federation of Accountants dan memiliki komitmen untuk melaksanakan semua standar internasional yang ditetapkan demi kualitas tinggi dan penguatan profesi akuntan di Indonesia. IAI juga menjadi anggota serta pendiri dari ASEAN Federation of Accountants (AFA). Saat ini IAI berposisi sebagai sekretariat permanen AFA.
Sejarah IAI
Pada waktu Indonesia merdeka, hanya ada satu orang akuntan pribumi, yaitu Prof. Dr. Abutari, sedangkan Prof. Soemardjo lulus pendidikan akuntan di negeri Belanda pada tahun 1956. Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan dalam negeri adalah Basuki Siddharta, Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tie Siem, mereka lulus pertengahan tahun 1957. Keempat akuntan ini bersama dengan Prof. Soemardjo mengambil prakarsa mendirikan perkumpulan akuntan untuk bangsa Indonesia saja. Alasannya, mereka tidak mungkin menjadi anggota NIVA (Nederlands Institute Van Accountants) atau VAGA (Vereniging Academisch Gevormde Accountants) karena mereka menyadari keindonesiaannya dan berpendapat bahwa tidak mungkin kedua lembaga itu akan memikirkan perkembangan dan pembinaan akuntan Indonesia.
Hari Kamis, 17 Oktober 1957, kelima akuntan tadi mengadakan pertemuan di aula Universitas Indonesia (UI) dan sepakat untuk mendirikan perkumpulan akuntan Indonesia. Karena pertemuan tersebut tidak dihadiri oleh semua akuntan yang ada maka diputuskan membentuk Panitia Persiapan Pendirian Perkumpulan Akuntan Indonesia. Panitia tersebut diminta menghubungi akuntan lainnya untuk menanyakan pendapat mereka. Dalam Panitia itu Prof. Soemardjo duduk sebagai ketua, Go Tie Siem sebagai penulis, Basuki Siddharta sebagai bendahara, sedangkan Hendra Darmawan dan Tan Tong Djoe sebagai komisaris. Surat yang dikirimkan Panitia kepada 6 akuntan lainnya memperoleh jawaban setuju.
Perkumpulan yang akhirnya diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) akhirnya berdiri pada 23 Desember 1957, yaitu pada pertemuan ketiga yang diadakan di aula UI pada pukul 19.30. Sejak didirikan hingga sekarang, IAI telah mengalami perkembangan yang sangat luas. Hal ini karena profesi akuntan tidak dapat dipisahkan dari dunia usaha yang mengalami perkembangan pesat.
1.2 FASB dan Sejarahnya
FASB atau Financial Accounting Standards Boards adalah badan atau lembaga non profit yang bertujuan untuk menetapkan atau membuat suatu system prinsip akuntansi yang bisa diterima secara umum (khususnya di Amerika Serikat). FASB merupakan bagian dari struktur independen atas semua organisasi bisnis dan profesi. Dimana FASB merupakan organisasi independen yang beranggotakan tujuh orang dan bekerja penuh di badan ini.
Fungsi dari FASB adalah untuk untuk menetapkan standar akuntansi keuangan yang mengatur penyusunan laporan keuangan oleh entitas nonpemerintah secara kredibel, akurat dan sesuai standar penyajian laporan keuangan. Misi FASB adalah untuk membangun dan meningkatkan standar akuntansi dan pelaporan keuangan yang mendorong pelaporan keuangan oleh badan non-pemerintah serta mampu menyediakan informasi bagi investor dan pengguna lain dari laporan keuangan untuk pengambilan keputusan.
Sejarah FASB
FASB sendiri terbentuk pada tahun 1973 yang menggantikan fungsi CAP dan APB pada AICPA. Dalam menyusun standar, FASB menggunakan pendekatan yang berbeda dari lembaga yang sebelumnya. Sejak berdiri FASB telah mengadopsi pendekatan deduktif dan kuasi polotis untuk merumuskan prinsip- prinsip akuntansi.
Struktur FASB mengalami perubahan pada tahun 1977 dan modifikasi perubahan ini sebagai hasil rekomendasi dari Structure Committee of the Financial Accounting Foundation (FAF) yang terdiri dari 6 organisasi sponsor.
FASB telah menjadi badan yang sangat produktif dengan menerbitkan lebih dari 135 sebagai tambahan 8 SFAC yang diterbitkan antara tahun 1978 – 2010. Eksistensi FASB sebagai lembaga pengatur standar akuntansi mendapatkan kontrol dari beberapa organisasi yang aktivitasnya seperti membatasi kekuasaan legislatif FASB. Adapun organisasi tersebut yaitu Accounting Standar Executive Commite (AcSEC), Emerging Issues Task Force (EITF), Government Accounting Standard Board (GASB).
1.3 IASB dan Sejarahnya
IASB (Internasional Accounting Standard Board) menerbitkan IFRS (internasional Financial reporting Standards). IASB sendiri merupakan merupakan badan lembaga independen yang menyusun standar akuntansi. Tujuan organisasi ini adalah untuk mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang memiliki kualitas tinggi. Dapat di pahami serta diperbandingkan.
Sejarah IASB
Pada tahun 1973, International Accounting Standard Committee (IASC) dibentuk secara resmi, dengan maksud dan pesan sponsor yang jelas, bahwa semua standard akuntansi internasional yang akan diterbitkan oleh badan ini harus memenuhi syarat yaitu “be capable of rapid acceptance and implementation world-wide”. Dalam 27 tahun umurnya, IASC menerbitkan 41 standar yang dikenal dengan IAS. Pada bulan April tahun 2001, IASC melakukan restrukturisasi dengan membentuk IASB (International Accounting Standard Board) yang akan menjadi pengganti IASC sebagai standard setter, sementara IASC menjadi foundation. Pada saat ini juga diputuskan bahwa IASB akan melanjutkan pengembangan IAS yang telah diterbitkan sebelumnya, dan memberi nama standard baru yang diterbitkannya dengan nama IFRS (International Financial Reporting Standards).
II. DUE PROCESS PENETAPAN STANDAR AKUNTANSI
Di Indonesia berlaku Prinsip Akuntansi Indonesia, kemudian diganti menjadi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Indonesia dan akhirnya menjadi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). SAK merupakan pedoman bagi siapa saja dalam menyusun laporan keuangan yang akan diterima oleh umum.
2.1 Due Process Prosedur penyusunan SAK sebagai berikut :
a. Identifikasi issue untuk dikembangkan menjadi standar
b. Konsultasikan issue dengan DKSAK
c. Membentuk tim kecil dalam DSAK
d. Melakukan riset terbatas
e. Melakukan penulisan awal draft
f. Pembahasan dalam komite khusus pengembangan standar yang dibentuk DSAK
g. Pembahasan dalam DSAK
h. Penyampaian Exposure Draft kepada DKSAK untuk meminta pendapat dan pertimbangan dampak penerapan standar
i. Peluncuran draft sebagai Exposure Draft dan pendistribusiannya
j. Public hearing
k. Pembahasan tanggapan atas Exposure Draft dan Masukan Public Hearing
l. Limited hearing
m. Persetujuan Exposure Draft PSAK menjadi PSAK
n. Pengecekan akhir
o. Sosialisasi standar
2.2 Due Process Procedure penyusunan Interpretasi SAK, Panduan Implementasi SAK dan Buletin Teknis tidak wajib megikuti keseluruhan tahapan due process yang diatur dalam ayat 1 di atas, misalnya proses public hearing.
2.3 Due Process Prosedure untuk pencabutan standar atau interpretasi standar yang sudah tidak relevan adalah sama dengan due process prosedures penyusunan standar yang diatur dalam ayat 1 di atas tanpa perlu mengikuti tahapan due process e, f, i, j, dan k sedangkan tahapan m dalam 1 ayat di atas diganti menjadi : Persetujuan pencabutan standar atau interpretasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/18317593/IASB_IFRS_PERBEDAAN_IFRS_DAN_US-GAAP?auto=download (diakses pada tanggal 20 September 2017)
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_Akuntan_Indonesia (diakses pada tanggal 20 September 2017)
https://www.coursehero.com/file/16249236/TEORI-AK-sap-2/ (diakses pada tanggal 20 September 2017)
http://documents.tips/documents/rmk-2-570e7b9f55a18.html (diakses pada tanggal 20 September 2017)
0 Response to "TOERI AKUNTANSI SAP 2"
Post a Comment