PEREKONOMIAN TERBUKA DAN TERTUTUP 2 SEKTOR
A.
Sirkulasi
Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka
Perekonomian terbuka adalah suatu
sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara – negara
lain didunia ini. Kegiatan ekspor dan impor merupakan bagian yang penting dalam
kegiatan perekonomian. Namun secara relatif jika dilihat dari sudut pandang
kepentingannya, setiap negara memiliki kepentingan masing – masing.
Sirkulasi
aliran pendapatan merupakan perputaran kegiatan sistem perekonomian yang mempengaruhi
pada pendapatan. Dari gambar diatas akan dijelaskan sebagai berikut :
i. Aliran 1: perusahaan yang menggunakan faktor –
faktor produksi dari rumah tangga tersebut akan mewujudka aliran pendapatan ke
sector rumah tangga. Aliran pendapatan tersebut berupa gaji, upah, sewa, bunga,
keuntungan, dsb.
ii. Aliran 2: Perusahaan membayar pajak kepada
pemerintah, pembayaran pajak ini mempengaruhi aliran pendapatan yang tadi
sebab, aliran pendapatan yang mengalir pada rumah tangga telah dikurang oleh
pajak keuntungan perusahaan.
iii. Aliran 3: Rumah tangga yang menerima pendapatan
tersebut membayar pajak individu kepada pemerintah dan pendapatan yang diterima
setelah pajak disebut pendapatan disposebel (Yd).
iv. Aliran 4: Pendapatan disposebel rumah tangga akan
digunakan untuk membeli barang dan jasa yang diproduksikan didalam negeri.
Pengeluaran ini digolongkan sebagai pengeluaran konsumen keatas barang – barang
yang diproduksi didalam negeri, secara ringkas disebut (Cdn).
v. Aliran 5: Rumah tangga mengimpor barang – barang
yang diproduksikan oleh luar negeri. Jika pengeluaran dari aliran 4 digabungkan
dengan aliran 5 atau meliputi keseluruhan pembelanjaan
rumah tangga disebut (C).
vi. Aliran 6: Sisa pendapatan yang tidak digunakan
oleh rumah tangga akan ditabung kedalam institusi keuangan atau badan keuangan
seperti bank perdagangan, bank tabungan dan sebagainya.
Sebagaimana dari penjelasan
sebelumnya, bahwa ekspor dan impor mempengaruhi kegiatan dalam suatu
perekonomian dan sirkulasi pendapatan yang berlaku. Penggunaan faktor-faktor
produksi oleh sector perusahaan akan mewujudkan aliran pendapatan ke sector
rumah tangga. Aliran pendapatan ini meliputi gaji dan upah, sewa, bunga dan
keuntungan lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa dalam perekonomian terbuka
pengeluaran agregat meliputi lima jenis pengeluaran, yaitu :
1. Pengeluaran konsumsi rumah
tangga ke atas barang barang yang dihasilkan didalam negeri. (Cdn)
2. Investasi perusahaan (I)
untuk menambah kapasitas sector perusahaan menghasilkan barang dan jasa.
3. Pengeluaran pemerintah ke
atas barang dan jasa yang diperoleh didalam negeri. (G)
4. Ekspor, yaitu pembelian
Negara lain ke atas barang buatan perusahaan-perusahaan didalam negeri. (X)
5. Barang impor, yaitu barang
yang dibeli dari luar negeri. (M)
Dengan demikian komponen pengeluaran agregat dalam
perekonomian terbuka adalah pengeluaran rumah tangga ke atas barang buatan
dalam negeri, investasi, pengeluaran pemerintah, pengeluaran ke atas barang
buatan dalam negeri (ekspor).
Pengeluaran agregat ini tersebut (AE) dapat
dinyatakan dengan menggunakan rumus :
AE = Cdn + I + G + X + M
Faktor-faktor Penentu Ekspor dan Impor
A. Faktor-faktor yang Menentukan Ekspor
Suatu Negara dapat mengekspor barang produksinya ke
Negara lain apabila barang tersebut diperlukan Negara lain dan mereka tidak
dapat memproduksi barang tersebut atau produksinya tidak dapat memenuhi
keperluan dalam negeri. Ada faktor terpenting yang menentukan ekspor suatu
Negara yaitu kemampuan dari Negara tersebut untuk mengeluarkan barang-barang
yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri, baik dalam mutu, harga barang
yang diekspor paling tidak sedikit sama baiknya dengan yang diperjual-belikan
dalam pasaran luar negeri, serta cita rasa masyarakat luar negeri terhadap
barang yang diekspor.
Ada beberapa hal yang menyebabkan kemerosotan
pada ekspor, yaitu bias terjadinya perubahan cita rasa penduduk luar negeri,
merosotnya keupayaan bersaing di pasar luar negeri serta terjadi permasalahan
ekonomi yang sedang dialami diluar negeri.
B. Faktor-faktor yang Menentukan Impor
Impor suatu Negara dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan masyarakat. Semakin tinggi pendapatan, semakin .banyak impor yang
akan dilakukan.
Inflasi juga dapat menyebabkan secara keseluruhan
barang buatan dalam negeri menjadi lebih mahal. Serta kemampuan suatu Negara
menghasilkan barang yang lebih baik mutunya merupakan salah satu faktor yang
menimbulkan perubahan impor terhadap tingkat pendapatan nasional.
Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Syarat keseimbangan dalam perekonomian terbuka :
1. Efek perubahan ekspor dan
impor terhadap keseimbangan pendapatan.
2. Suatu contoh angka untuk
menunjukan keseimbangan dalam perekonomian terbuka dan perubahan keseimbangan
tersebut.
Keseimbangan pendaparan nasional akan dicapai apa
keadaan dimana :
1. Penawaran agregat sama
dengan pengerluaran agregat.
Dalam perekonomian terbuka barang dan jasa yang
diperjual-belikan di dalam negeri terdiri dari dua golongan barang,
yaitu :
a. Yang di produksi di dalam
negeri dan meliputi pendapatan nasional (Y)
b. Yang di impor dari luar
negeri.
Dengan demikian dalam perekonomian terbuka penawaran
agregat (AS) terdiri dari pendapatan nasional (Y) dam impor (M), dalam rumus :
AS = Y + M
Sirkulasi aliran pendapatan dalam perekonomian
terbuka telah menunjukkan bahwa pengeluaran agregat (AE( meliputi lima komponen
berikut : pengeluaran rumah tangga ke atas barang produksi dalam negeri (Cdn),
investasi swasta (I), pengeluaran pemerintah (G), ekspor (X), dan pengeluaran k
eats impor (M), dalam rumus :
AE = Cdn + I + G + X + M
Pengeluaran rumah tangga terdiri dari pengeluaran ke
atas barang dalam negeri (C) dan pengeluaran ke atas barang impor. Maka dalam
perekonomian terbuka berlaku persamaan berikut :
C = Cdn + M atau AE
= C + I + G + X
Dalam setiap perekonomian keseimbangan pendapatan
nasional dicapai apabila penawaran agregat (AE). Dengan demikian, dlam
perekonomian terbuka keseimbangan pendapatan nasional akan tercapai apabila :
Y + M = C + I + G + X atau Y = C + I + G + ( X – M )
2. Suntikan dan bocoran dalam
perekonomian terbuka
Dalam pendekatan suntikan bocoran, keseimbangan
pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka dicapai dalam keadaan berikut :
I + G + X = S + T + M
Untuk menentukan keseimbangan pendapatan nasional
dalam perekonomian terbuka diperlukan pencapaian dalam kesamaan, yaitu
pendapata nasional (Y) yang telah dikurangi oleh pajak pendapatan perusahaan
serta pendapatan nasional yang mengalir ke sector rumah tangga dikurangi pula
oleh pajak pendapatan individu. Sisa yang diperoleh merupakan pendapatan
disposebel (Yd). maka dengan rumus :
Yd = Y – Pajak perusahaan – Pajak Individu Atau Yd = Y – T
Pendapatan disposebel tersebut digunakan untuk
tujuan-tujuan :
a. Untuk membeli barang
buatan dalam negeri dan barang impor, dengan rumus : C = Cdn + M
b. Untuk di tabung (S)
Maka dari pernyataan tersebut, yaitu Yd = C
+ S. Oleh karena Yd = Y – T, maka dalam ekonomi terbuka
berlaku persamaan :
Y – Y = C + S atau Y = C + S + T
Dimana C adalah pengeluaran rumah tangga untuk
membeli barang dalam negeri dan barang impor.
Mengenai keseimbangan mengikut pendekatan penawaran
agregat-pengeluaran agregat menunjukan bahwa keseimbangan di capai apabila :
Y = C + I + G + ( X – M )
Dengan demikian dalam perekonomian terbuka yang
mencapai keseimbangan pendapatan nasional berlaku kesamaan :
C + I + G + ( X – M ) = C + S + T
Atau
I + G + X = S + T + M
Keseimbangan Dalam Perekonomian Terbuka
Ada pernyataan mengenai keseimbangan pendapat
nasional dalam perekonomian terbuka, yaitu apabila dimisalkan perekonomian
tersebut terdiri dari tiga sector, keseimbangan pendapat nasional akan dicapai
pada keadaan Y = C + I + G. Dan apabila perekonomian ini berubah menjadi
ekonomi terbuka, akan timbul dua aliran pengeluaran baru, yaitu ekspor dan
impor. Ekspor akan menambah pengeluaran agregat manakala impor akan mengurangi
pengeluaran agregat.
Dengan demikian, apabila perekonomian berubah dari
ekonomi tertutup ke ekonomi terbuka, pengeluaran agregat akan bertambah semakin
banyak Ekspor Neto, yaitu sebanyak ( X – M ). Nilai Ekspor Neto ini perlu
ditambahkan kepada fungsi pengeluaran agregat untuk perekonomian tertutup ( AE
= C + I + G ). Dan akan diperoleh fungsi pengeluaran agregat untuk
ekomoni empat sector, yaitu AE = C + I + G + ( X – M ).
Akibat dari perubahan keseimbangan pendapatan
nasional ini menyebabkan pendapatan nasional meningkat (pendapatan nasional
dalam perekonomian tertutup) menjadi pendapatan nasional untuk perekonomian
terbuka. Dan bahwa fungsi AE = C + I + G + ( X – M ) tidak sejajar dengan AE =
C + I + G dan dengan konsumsi (C). Keadaan demikian berlaku karena impor (M)
nilainya sebanding dengan pendapatan nasional, maka fungsi dari AE = C + I + G
+ ( X – M ) lebih landai.
Misalkan keseimbangan pendapatan nasional menurut
pendekatan bocoran yaitu, jika apabila ekonomi terdiri dari tiga sector maka
perubahan dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian terbuka, menyebabkan
:
a. Suntikan bertambah
sebanyak X, dari I + G menjadi I + G + X. perubahan sejajar karena ekspor
adalah pengeluaran otonomi.
b. Bocoran bertambah sebanyak
M, dari S + T dan semakin menjauhi S + T karena M adalah pengeluaran
terpengaruh (sebanding dengan pendapatan nasional).
Perubahan-perubahan Keseimbangan
Perubahan yang terjadi pada pengeluaran
rumah tangga,perubahan komponen-komponen suntikan (I, G, dan X) dan perubahan
komponen-komponen bocoran (S,T, atau M) akan menimbulkan perubahan ke atas
keseimbangan pendapatan nasional. Kenaikan dalam pengeluaran rumah tangga,
investasi, pengeluaran pemerintah atau ekspor akan menaikkan pendapatan
nasional. Kenaikan pengeluaran agregat juga akan menimbulkan proses multiplier
sehingga pada akhirnya menyebabkan pertambahan pendapatan nasional adalah lebih
besar dari pertambahan pengeluaran agregat yang berlaku. Dalam ekonomi empat
sector nilai multiplier adalah lebih kecil dari dalam ekonomi tiga
sector.sebabnya adalaha karena dalam perekonomian terbuka misalkan impor adalah
sebanding dengan pendapatan nasional, yaitu persamaan impor adalah M = m Y. Nilai
m menyebabkan tingkat ‘kebocoran’ (presentasi dari pertambahan pendapatan
nasional yang tidak dibelanjakan kembali untuk menimbulkan proses multiplier
selanjutnya) menjdi bertambah.
Perubahan komponen yang meliputi
bocoran (S, T, atau M) akan menimbulkan akibat yang sebaliknya dari yang
ditimbulkan oleh komponen pengeluaran agregat. Kenaikan tabungan, atau pajak
atau impor akan mengurangi pendapatan nasional. Proses multiplier akan
menyebabkan pendapatan nasional berkurang lebih besar dari kenaikan kebocoran.
B.
Konsumsi Tabungan Dan Pendapatan Dalam Perekonomian
Tertutup Sederhana
Perekonomian
tertutup yaitu arus perekonomian yang tidak melibatkan luar negeri sehingga
tidak mengenal ekspor dan impor. Sedangkan perekonomian sederhana yaitu tidak
mengenal keterlibatan pemerintah dalam kegiatan perekonomian. Kesimpulannya,
perekonomian tertutup sederhana yaitu sistem perekonomian yang hanya melibatkan
dua pelaku, yaitu rumah tangga dan perusahaan.
1. Pengertian Konsumsi Tabungan dan Pendapatan
a. Konsumsi
Konsumsi (Consumption) adalah Kegiatan mengurangi
nilai guna barang dan jasa, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Alat untuk
melakukan konsumsi adalah dengan menggunakan pendapatan, maka kosumsi juga
sering dartikan bagian pendapatan masyarakat yang digunakan untuk membeli
barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan. Konsumsi merupakan tindakan
pelaku ekonomi, baik individu maupun kelompok, dalam menggunakan komoditas
berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya.Secara agregat, konsumsi
merupakan penjumlahan dari pengel;uaran seluruh rumah tangga yang ada dalam
suatu perekonomian. Dengan mengetahui total pengeluaran suatu perekonomian,
maka akan dapat diketahui beberapa masalah penting yang muncul dalam
perekonomian, seperti pemerataan pendapatan, efisiensi penggunaan sumber daya
dalam suatu perekonomian , masalah-masalah lainnya. Dengan demikian, kita dapat
menganalisis dan menentukan kebijakan ekonomi guna memperbaiki atau
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Secara umum, pengeluaran konsumsi terbagi menjadi
konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga memiliki
porsi yang lebih besar dalam pengeluaran agregat jika dibandingkan dengan
konsumsi pemerintah
Konsumsi rumah tangga bersifat endogen, dalam arti besarnya
konsumsi rumah tangga berkaitan erat dengan faktor-faktor lain yang
mempengaruhinya. Keterkaitan ini akan menghasilkan teori dan model ekonomi
sendiri untuk konsumsi.
Perkembangan masyarakat begitu cepat menyebabkan
perilaku konsumsi juga berubah cepat sehingga pembahasan tentang konsumsi rumah
tangga akan tetap relevan
Jika dirumuskan : Y = C
Y = Yield (pendapatan)
C = Consumption( konsumsi)
Faktor yang mempengaruhi konsumsi ; pendapatan,
komposisi keluarga, lingkungan, kepribadian, motivasi, sikap,budaya dan
perkiraan masa depan.
b. Tabungan
Tabungan (saving) adalah bagian pendapatan
masyarakat yang tidak digunakan untuk konsumsi. Masyarakat yang mempunyai
penghasilan lebih besar dari kebutuhan konsumsi akan mempunyai kesempatan untuk
menabung Fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang
menggambarkan hubungan antara tingkat tabungan rumah tangga dengan pendapatan
nasional dalam perekonomian
S = -a + (1 – b) Y
S = -a + (1 – b) Y
Keterangan
:
S = besarnya tabungan (save)
S = besarnya tabungan (save)
A
= konnsumsi yang harus dipenuhi pada saat pendapatan nol
1-b
= marginal prospensity to save
Y
= pendapatan nasional
c. Pendapatan
Merupakan penghasilan yang timbul
dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda
seperti penjualan, penjualan jasa (fees), bunga, dividen, royalti, dan sewa.
Pendapatan dapat diartikan sebagai penghasilan yang diperoleh dari suatu
pekerjaan, atau menurut FASB, pengertian pendapatan (Stice, Skousen, 2004,
230), didefinisikan sebagai berikut :“Pendapatan adalah sebagai arus masuk atau
kenaikan-kenaikan lainnya dari nilai harta suatu satuan usaha atau penghentian
hutang- hutangnya atau kombinasi dari keduanya dalam suatu periode akibat dari
penyerahan atau produksi barang-barang, penyerahan jasa-jasa, atau pelaksanaan
aktivitas-aktivitas lainnya yang membentuk operasi-operasi utama atau sentral
yang berlanjut terus dari satuan usaha tersebut.”
Pendapatan umum dirumuskan sebagai berikut :
Y = S + C / Y = I + C
Keterangan : Y=pendapatan
S=tabungan
C=konsumsi
I= investasi
d. Hubungan Konsumsi, Tabungan dan Pendapatan
Seorang ahli ilmu ekonomi JM. Keynes,
mengatakan bahwa pengeluaran seseorang untuk konsumsi dan tabungan
dipengaruhi oleh pendapatannya. Semakin besar pendapatan seseorang maka
akan semakin banyak tingkat konsumsinya pula, dan tingkat tabungannya pun akan
semakin bertambah, dan sebaliknya apabila tingkat pendapatan seseorang semakin
kecil, maka seluruh pendapatannya digunakan untuk konsumsi sehingga tingkat
tabungannya nol.
(1). Pendapatan Perseorangan ( Y=C+S) dan
(2). Pendapatan Perusahaan (Y=C+I).
2. Fungsi Konsumsi, APC dan MPC
Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang
menggambarkan hubungan antara tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan
nasional dalam suatu perekonomian.
Persamaannya
C = a + bY
Keterangan :
C = tingkat konsumsi
a = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat
pendapatan nasional 0
b = kecondongan konsumsi marginal
Y = tingkat pendapatan nasional
b. Kecenderungan Mengkonsumsi (Propensity to
Consume)
Kecenderungan mengonsumsi dibedakan menjadi dua
yaitu :
– Kecenderungan mengonsumsi marginal
– Kecenderungan mengonsumsi rata-rata
Kecenderungan mengonsumsi marginal yaitu
perbandingan antara pertambagan (AC) yang dilakukan dengan pertambahan
pendapatan disporsabel (AY).
MPC= ∆C/∆Yd
Keterangan
MPC = Marginal Propensity to concume (kecondongan
mengosumsi marginal)
∆C = pertambahan konsumsi
∆Yd = pertambahan pendapatan
Kecenderungan Mengonsumsi Rata-rata (Average
Propensity to Consume)
Kecenderungan mengonsumsi rata-rata yaitu
perbandingan antara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan diposabel
serta konsumsi itu dilakukan (Yd).
APC= C/Yd Keterangan
APC = konsumsi rata-rata
C = tingkat konsumsi
Yd = besarnya pendapatan disposabel
Untuk lebih jelasnya lihat tabel APC dan MPC di
bawah ini :
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
Kita telah mempelajari faktor yang dapat
mempengaruhi konsumsi individu, antara lain pendapatan yang diterima, tingkat
harga, selera. Kali ini, kita akan mencoba membahasnya dari segi ekonomi makro.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keseluruhan konsumsi rumah tangga
diklasigikasikan ke dalam tiga bagian, antara lain faktor ekonomi, demografi,
dan faktor nonekonomi, ada juaga yang membedakan faktor obyektif dan subyektif
Daftar pustaka
http://bangkusekolah.com/2015/08/23/perekonomian-tertutup-sederhana/
0 Response to "PEREKONOMIAN TERBUKA DAN TERTUTUP 2 SEKTOR"
Post a Comment