MATERI TAHAP – TAHAP MENGEMBANGKAN USAHA
1. IDE DAN KONSEP USAHA
Pada tahap ini, orang yang membuat
usaha diharuskan untuk melakukan kegiatan menemukan ide/gagasan usaha yang layak untuk diwujudkan.
Ide/gagasan usaha biasanya dapat timbul melalui serangkaian kegiatan berikut :
·
Melalui Bacaan
Bacaan yang banyak kontribusinya
adalah bacaan yang berkaitan langsung dengan bidang yang diminati. Dengan cara ini akan dapat diketahui sudah
seberapa jauh perkembangan bidang usaha tersebut saat ini, apa saja yang harus
dilakukan, teknologi yang sudah digunakan sampai saat ini. Setelah itu akan
muncul pertanyaan untuk melihat apakah masih ada peluang, jika ada, kira-kira
bagaimana caranya untuk merealisasikan peluang tersebut.
·
Melalui
Survei
Orang sengaja merancang suatu
survei secara umum dalam salah satu bidang usaha. Misalnya melakukan survei ke salah satu
pabrik mengamati apa saja yang dikerjakan oleh pabrik tersebut, kegiatan yang
belum dapat dilakukan oleh pabrik tersebut dengan baik atau adakah limbah
pabrik yang terbuang begiru saja, dan pada saat itu muncul ide/gagasan untuk
memanfaatkan limbah tersebut dan masih banyak lagi ide/gagasan yang muncul
untuk mendirikan dan mengembangkan usaha.
·
Melalui
Pengalaman Kerja
Ide/gagasan muncul setelah orang
mengalami sendiri kegiatan apa saja yang harus dilakukan jika suatu usaha akan
menghasilkan produk atau jasa. Dalam
konteks ini proses penciptaan produk/jasa sudah dikuasai dengan baik, sehingga
akan dapat menganalisis apakah masih ada peluang dan apakah mudah/mungkin
baginya untuk memulai usaha sendiri seperti yang dilakukannya sekarang. Ide/gagasan yang muncul akan terealisasi jika
didukung oleh keinginan atas dasar
pengalaman yang sudah dimiliki saat ini.
2. STUDI KELAYAKAN BISNIS
Studi kelayakan bisnis adalah
penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial
ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi
sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk
dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil
keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan
bahkan tidak dijalankan.
Studi kelayakan biasanya
digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan
oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah
studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi
tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan
suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai
atau keuntungan ekonomis.
·
Aspek
Hukum
Menyangkut
semua legalitas rencana bisnis yang akan kita laksanakan yang meliputi
ketentuan hukum yang berlaku diantaranya :
a. Izin
lokasi, akte pendirian
perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya.
b. NPWP
(Nomor Pokok Wajib Pajak)
c. Surat
tanda daftar perusahaan
d. Surat
izin tempat usaha dari pemda setempat
e. Surat
tanda rekanan dari pemda setempat
f.
SIUP setempat
·
Aspek
Sosial Ekonomi dan Budaya
Menyangkut dampak yang diberikan
kepada masyarakat sekitar karena adanya suatu kegiatan usaha tersebut,
diantaranya:
a. Dari
sisi budaya, apa dampak keberadaan bisnis kita terhadap kehidupan masyarakat,
kebiasaan adat setempat, dan lain-lain.
b. Dari
sudut ekonomi, seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk,
apakah proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income per capita penduduk
setempat, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau
UMR.
c. Dari segi sosial, apakah
dengan adanya bisnis kita, menjadi semakin ramai, lalu lintas semakin lancar,
adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat
setempat dan untuk mendapatkan itu semua adalah dengan wawancara, kuesioner,
dokumen, dan lain-lain. Untuk melihat apakah suatu proyek layak atau tidak
dilakukan dengan membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait
dengan sumber data yang terkumpul.
·
Aspek
Pasar dan Pemasaran
Menyangkut apakah ada peluang pasar
untuk produk yang akan dihasilkan oleh kegiatan usaha kita, dengan melihat
hal-hal berikut :
a. Potensi
pasar
b. Jumlah
konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk membeli.
c. Tentang
perkembangan/pertumbuhan penduduk
d. Daya
beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang perilaku,
kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan masa lalu, dll.
e. Pemasaran,
menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk meraih sebagian pasar
potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi tersebut
dalam meraih besarnya market share.
·
Aspek
Teknis dan Teknologi
Menyangkut pemilihan lokasi,
alat-alat, yang sesuai dengan hasil yang diinginkan, lay out, dan pemilihan
teknologi yang sesuai.
·
Aspek
Manajemen
Menyangkut pembangunan dan
operasional.
·
Aspek
Keuangan
Menyangkut sumber dana yang akan
diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber
dana yang bersangkutan.
3.
BUSINESS PLAN
Sebagai
salah satu bagian terpenting dalam berwirausaha, pemahaman akan pengertian
Business Plan yang benar bersifat sangat krusial. Agar perusahaan berjalan pada jalan
yang benar maka seorang wirausaha harus menyusun Business Plan. Menurut
Megginson Business plan adalah suatu rencana tertulis yang memuat misi dan
tujuan bisnis, cara kerja dan rincian keuangan atau permodalan, susunan para
pemilik dan manajemen serta bagaimana cara mencapai tujuan bisnisnya.
Kadangkala, banyak sekali perencanaan bisnis
tidak sesuai hasilnya dengan kenyataan setelah operasional. Hal itu sangat
mungkin terjadi dan tidak dapat disalahkan karena parameter ekonomi di real
market (pasar yang nyata) sangat sulit diduga dan selalu berubah-ubah. Ketika
suatu bisnis mendapatkan hasil yang menyimpang dengan perencanaannya, maka
diperlukan komitmen yang kuat dari wirausahanya agar bisnis tersebut tetap
berjalan. Secara ringkas, berikut ini adalah 5 alasan mengapa business plan
harus dibuat dengan baik, yaitu:
·
Busines merupakan
satu blueprint, yang akan diikuti dalam operasional bisnis. Ini menolong kita
tetap kreatif konsentrasi pada tujuan yang telah ditetapkan.
·
Business Plan merupakan alat untuk mencari dana, sehingga
dapat menunjang keberhasilan dalam berbisnis.
·
Business Plan adalah sarana komunikasi untuk menarik orang
lain, pemasok, konsumen, dan penyandang dana. Business plan akan membuat mereka
mengerti tujuan dan cara operasional suatu bisnis.
·
Rencana bisnis akan mempermudah kita menjalankan usaha dengan
mengetahui langkah-langkah praktis menghadapi persaingan, membuat promosi,
sehingga lebih efektif.
·
Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya, apakah
mengikuti atau sesuai dengan rencana atau tidak.
4.
START UP BUSINESS
Istilah "startup" sendiri adalah serapan dari
bahasa inggris yang menunjukan sebuah bisnis yang baru dirintis. Menurut sumber
informasi dari Wikipedia , startup adalah sebuah perusahaan
rintisan, umumnya merujuk pada semua perusahaan yang belum lama beroperasi.
Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru
didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan
pasar yang tepat. Istilah “startup” menjadi populer secara internasional pada
masa gelembung dot-com, di mana dalam periode tersebut banyak perusahaan
dot-com didirikan secara bersamaan.
Dari
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bisnis startup adalah suatu bisnis yang
baru berkembang. Namun, bisnis startup ini lebih identik bisnis yang berbau
teknologi, web, internet dan yang berhubungan dengan ranah tersebut. Bisnis
startup berkembang akhir tahun 90-an hingga saat ini.
Perkembangan Bisnis Startup Di Indonesia
Untuk di
Indonesia sendiri perkembangannya cukup bagus dan mengembirakan. Setiap tahun
banyak founder-founder (pemilik) Startup baru bermunculan di indonesia. Potensi
pengguna internet Indonesia yang semakin naik dari tahun ke tahun tentunya
merupakan suatu lahan basah untuk mendirikan sebuah Startup. Menurut Rama
Mamuaya, CEO dailysocial.net, Startup di Indonesia digolongkan dalam tiga
kelompok yaitu Startup pencipta game, Startup aplikasi edukasi serta Startup
perdagangan seperti e-commerce dan informasi. Menurutnya Startup game dan
aplikasi edukasi punya pasar yang potensial dan terbuka di Indonesia. Hal ini
dikarenakan proses pembuatan game dan aplikasi edukasi relatif mudah.
Di Indonesia, karena perkembangan dunia internet yang
sangat pesat membuat bisnis startup ini semakin banyak bermunculan, bahkan
startup lokal sudah mencapai ribuan dan akan terus berkembang dan bertambah.
Istilah bisnis startup ini sudah ada sejak akhir tahun 90-an, dan salah satu
contoh startup lokal yang sudah dikenal dan sukses salah satunya yaitu kaskus.
Selain kaskus, contoh lain dari startup local yang sekarang ini tengah populer
diantaranya adalah
· BukaLapak
Bukalapak saat
ini menjadi salah satu situs jual beli online terbesar di Indonesia, didirikan
oleh Achmad Zaky yang berasal dari Sragen Jawa Timur. Salah satu layanan yang
membuat startup ini disukai adalah adanya sistim pembayaran yang aman dalam
bertransaksi, dimana pembayaran dari pembeli tidak akan langsung diterima
penjual, melainkan ditampung sementara oleh pihak bukalapak, setelah barang di
terima dengan baik, barulah penjual bisa melakukan pencairan
· Gojek
Gojek adalah
salah satu startup Indonesia yang pertumbuhannya paling cepat dan paling
populer. Gojek merupakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek. Perusahaan ini didirikan
pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim Bidang utamanya bergerak di bisnis transportasi dan
jasa kurir. Visi gojek
yaitu membantu memperbaiki struktur
transportasi di Indonesia, memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam
melaksanakan pekerjaan sehari-hari seperti pengiriman dokumen, belanja harian
dengan menggunakan layanan fasilitas kurir, serta turut mensejahterakan
kehidupan tukang ojek di Indonesia kedepannya
· Tiket.com
Tiket.com adalah
sebuah startup yang menawarkan jasa pembelian tiket secara online dengan mudah.
Didirikan pada tahun 2011, kini tiket.com mulai berencana mengembangkan
bisnisnya hingga keluar Indonesia, diantaranya Hongkong, Australia, Malaysia
sampai China.
5. BUSINESS COACHING/MENTORING
Business coaching adalah suatu program pembimbingan bisnis dimana coachee atau klien seolah-olah sedang magang di bisnisnya sendiri dan secara bertahap belajar menerapkan langkah-langkah bisnis di bawah bimbingan coach bisnisnya agar ia mampu mencapai sasaran bisnis maupun pribadi yang ia tetapkan.
Business coaching ini didesain
untuk memberikan bimbingan jangka pendek (minimal 3 bulan) dan jangka panjang
(minimal 12 bulan) melalui pendekatan-pendekatan yang mampu dilakukan oleh para
klien. Filosofi yang digunakan dalam melakukan empowerment adalah “Ajak dan ajarkan coachee memancing, bukan langsung memberikan ikannya, agar ia mampu
memilih ikan, umpan, kolam dan kail yang bisa ia pakai untuk mencapai
sasarannya”
6.
PROFITIZING
Laba / keuntungan. Dalam melakukan motif ekonomi para pelaku ekonomi pasti akan mempertimbangkan dari segi profit. Apapun kegiatannya baik produksi atau jasa. Prinsip dasar yang biasanya dipakai adalah modal yang digunakan haruslah kembali penuh ditambah lagi dengan untung yang dicapai. Jika seorang produsen sangat mengerti apa selera pasar yang sedang disenangi maka kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak akan bisa terwujud. Dan biasanya bagi produsen yang bisa memprediksi keinginan, kebutuhan dan selera masyarakat, ia juga bisa menahan suatu barang yang memang sangat dicari oleh konsumen dan menjadikannya barang yang langka, hal ini akan membuat harga menjadi naik, dan keuntungan bisa dicapai lebih banyak.
Laba / keuntungan. Dalam melakukan motif ekonomi para pelaku ekonomi pasti akan mempertimbangkan dari segi profit. Apapun kegiatannya baik produksi atau jasa. Prinsip dasar yang biasanya dipakai adalah modal yang digunakan haruslah kembali penuh ditambah lagi dengan untung yang dicapai. Jika seorang produsen sangat mengerti apa selera pasar yang sedang disenangi maka kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak akan bisa terwujud. Dan biasanya bagi produsen yang bisa memprediksi keinginan, kebutuhan dan selera masyarakat, ia juga bisa menahan suatu barang yang memang sangat dicari oleh konsumen dan menjadikannya barang yang langka, hal ini akan membuat harga menjadi naik, dan keuntungan bisa dicapai lebih banyak.
Pengertian profit sendiri adalah keuntungan atau nilai lebih yang
diperoleh oleh pelaku ekonomi dari hasil penjualan setelah dikurangi modal dan
biaya produksi lainnya. Setelah volume penjualan anda cukup besar atau
kapasitas yang anda tawarkan sudah maksimum tiap saat, barulah fokus menaikkan
keuntungan usaha.
Ada 3 hal yang mampu
menaikkan keuntungan usaha dari customer:
a)
Menaikkan angka repeat order. Repeat order adalah segala
upaya yang dilakukan untuk membuat pelanggan semakin sering berbelanja ke
tempat kita.
b)
Menaikkan rata-rata pembelian tiap kunjungan. Menaikkan
rata-rata pembelian adalah upaya agar pelanggan yang tadinya belanja sebesar Rp
100.000,- tiap kunjungan, meningkat menjadi Rp 200.000,- tiap kunjungan, bahkan
lebih.
c)
Menaikkan margin. Menaikan margin adalah upaya menaikkan
nilai dan harga jual, serta menekan biaya produksi dengan cara menaikan
produktifitas dan menekan pengeluaran.
Di tahap profiting, promosi
tetap jangan berhenti. Bedanya dengan tahap starting, promosi profiting lebih
difokuskan ke pelanggan yang sudah ada.
7. SYSTEMIZING
Setelah
keuntungan melimpah, kini saatnya menyempurnakan sistem. Sebenarnya sistem tersebut
mungkin sudah dirintis sedikit demi sedikit sejak mulai usaha, hanya saja di
tahap systemizing, kita akan fokus pada pembenahan sistem.
Tujuan
dari sistem adalah membuat bisnis ‘autopilot’ atau tetap berjalan tanpa anda
dan siap dikembangbiakan (multiplying).
8.
EXPANDING
Ekspansi
bisnis atau sering disebut juga dengan
perluasan perusahaan adalah aktivitas memperbesar atau memperluas usaha yang
ditandai dengan penciptaan pasar baru, perluasan fasilitas, perekrutan pegawai,
peningkatan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan dunia usaha, baik dibidang usaha
sejenis seperti membuka cabang ataupun diversifikasi kebidang yang lain. Hal
ini diperlukan sebuah perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih
kompetitif serta untuk meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan.
Pengertian
ekspansi menurut Bambang Riyanto, menerangkan bahwa “Ekspansi dimaksudkan
sebagai perluasan modal, baik perluasan modal kerja saja, atau modal kerja dan
modal tetap, yang digunakan secara tetap dan terus-menerus didalam
perusahaan”.Ekspansi perusahaan di sebut juga dengan perluasan perusahaan. hal
ini diperlukan oleh suatu perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih
kompetitif, serta untuk meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan.
Ekspansi adalah memperbesar perusahaan baik dengan jalan mendirikan usaha baru
dengan produk baru ataupun produk yang sudah ada ditempat lain ataupun juga
meningkatkan produksi barang yang telah diproduksi.
1)
Motif-motif Pembelanjaan Ekspansi
a. Motif Ekonomi
Apabila ekspansi suatu perusahaan didasarkan pada pertimbangan untuk
memperbesar atau menstabilisasi laba yang diperoleh, maka ekspansi tersebut
karena motif ekonomi. Hal ini terjadi misalnya karena semakin besarnya
permintaan terhadap produk atau jasa yang diprodusi oleh suatu
perusahaan. Makin luas pasar bagi produknya mendorong perusahaan tersebut untuk
memperbanyak produksinya guna mengimbangi tambahan permintaan atau tambahan
luas pasar .Makin besar jumlah produk yang dapat dijual, berarti semakin besar
kemungkinan untuk mendapatkan laba yang lebih besar, sehingga dengan demikian
setiap pimpinan perusahaan mempunyai harapan dan keinginan untuk dapat selalu
mengembangkan dan meluaskan perusahaanya.keuntungan yang diperoleh perusahaan
antara lain sebagai berikut:
1.
Alat pengukur prestasi perusahaan
2.
Dapat dipergunakan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban
perusahaan
3.
Sebagai sumber dana perusahaan
b. Motif Psikologis
Motif Psikologis yaitu ekspansi yang didasarkan pada ambisi personal dari
pemilik atau pimpinan perusahaan untuk memperoleh prestige dan kekuasaan yang
lebih besar.
Motif ini berhubungan dengan personaliti pemimpin perusahaan. Bisa jadi pemimpin perusahaan dengan sifat penantang resiko (risk seeking) berada pada motif ini. Ekspansi yang dilakukan dalam kategori motif psikologis semacam ini seringkali atau bahkan tidak melakukan perhitungan ekonomis terlebihdahulu. Bahkan pada sebagian pengusaha terdapat syndroma ekspantion yaitu keinginan untuk terus melakukan ekspansi usaha. Hal yang menonjol dari motif psikologis ini adalah lebih didorong oleh insting atau judgment berupa keberanian untuk mengambil resiko meskipun tanpa didukung oleh pertimbangan rasionalitas yang matang.
Motif ini berhubungan dengan personaliti pemimpin perusahaan. Bisa jadi pemimpin perusahaan dengan sifat penantang resiko (risk seeking) berada pada motif ini. Ekspansi yang dilakukan dalam kategori motif psikologis semacam ini seringkali atau bahkan tidak melakukan perhitungan ekonomis terlebihdahulu. Bahkan pada sebagian pengusaha terdapat syndroma ekspantion yaitu keinginan untuk terus melakukan ekspansi usaha. Hal yang menonjol dari motif psikologis ini adalah lebih didorong oleh insting atau judgment berupa keberanian untuk mengambil resiko meskipun tanpa didukung oleh pertimbangan rasionalitas yang matang.
Dengan demikian bahwa ekspansi merupakan suatu bentuk perluasan usaha
baik dalam meningkatkan komponen aktiva lancar, aktiva tetap atau lainnya guna
sebagai motif yang meningkatkan nilai ekonomi maupun ambisi personal dari
pimpinan perusahaan untuk mencapai tujuan.
2)
Bentuk-bentuk Pembelanjaan Ekspansi
Menurut W.Bayard Taylor, yang dikutip oleh Bambang Riyanto, dalam buku
Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan (1992 : 233) menerangkan bahwa : “Bentuk
atau tipe ekspansi dibedakan menjadi Busniness expansion dan Financial
expansion”
a.
Business Expansion
Business expansion adalah ekspansi yang dijalankan tanpa mengakibatkan
perubahan struktur modal. Dalam bentuk ekspansi ini perusahaan tidak menambah
alat-alat produksi tahan lama, tetapi hanya menambah modal kerja saja dengan
menggunakan kapasitas produsi yang tersedia di dalam perusahaan. Oleh
karenannya perusahaan tidak menambah aktiva tetap, maka tidaklah dibutuhkan
tambahan modal jangka panjang sehingga tidak mengakibatkan perubahan struktur
modalnya. Kebutuhan modalnya untuk keperluan ekspansi ini adalah
berangur-angsur semakin besar, sehingga bentuk ekspansi ini sering pula disebut
ekspansi yang berangsur-angsur.
b.
Financial Expansion
Bentuk ekspansi lain ialah apa yang disebut Financial expansion yaitu
ekspansi yang dijalankan dengan membeli alat produksi tahan lama, memodernisasi
alat-alat produksi yang lama, mendirikan pabrik baru, mengambil alih perusahaan
lain, penggabungan dengan perusahaan lain , bentuk ekspansi yang membutuhkan
tambahan modal jangka panjang, sehingga bentuk ekspansi ini mengakibatkan
perubahan struktur modalnya. Ekspansi ini dilakukan dengan menambah atau
memperbesar jumlah yang melampaui kapasitas perusahaan, sehingga penambahan
dana untuk aktiva maupun lancar mutlak dibutuhkan. Bentuk ekspansi ini sering
pula disebut ekspansi yang melonjak.
3) Metode
Perluasan Bisnis. Perluasan atau expansi bisnis diperlukan oleh suatu
perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta untuk
meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan. Ekspansi bisnis dapat dilakukan
dalam beberapa metode, yakni :
Ø Merger
Merger atau Penggabungan.
Merger adalah penggabungan dari dua atau lebih perusahaan menjadi satu kesatuan
yang terpadu. Perusahaan yang dominan dibanding dengan perusahaan yang lain
akan tetap mempertahankan identitasnya, sedangkan yang lemah akan mengaburkan
identitas yang dimilikinya. Jenis-jenis Merger:
ü Merger
Vertikal Perusahaan masih dalam satu industri tetapi beda level atau tingkat
operasional. Contoh : Restoran cepat saji menggabungkan diri dengan perusahaan
peternakan ayam.
ü Merger
Horisontal Perusahaan dalam satu industri membeli perusahaan di level operasi
yang sama. Contoh : pabrik komputer gabung dengan pabrik komputer.
ü Merger
Konglomerasi Tidak ada hubungan industri pada perusahaan yang diakuisisi.
Bertujuan untuk meningkatkan profit perusahaan dari berbagai sumber atau unit
bisnis. Contoh : perusahaan pengobatan alternatif bergabung dengan perusahaan
operator telepon seluler nirkabel.
Ø Akuisisi.
Akuisisi adalah pembelian
suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok investor. Akuisisi
sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan
produk akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut
oleh Coca-Cola, dan lain-lain.
Ø Hostile
Take Over
Hostile Take Over atau
Pengambil Alihan Secara Paksa adalah suatu tindakan akuisisi yang dilakukan
secara paksa yang biasanya dilakukan dengan cara membuka penawaran atas saham
perusahaan yang ingin dikuasai di pasar modal dengan harga di atas harga pasar.
Pengambilalihan secara paksa biasanya diikuti oleh pemecatan karyawan dan manajer
untuk diganti orang baru untuk melakukan efisiensi pada operasional perusahaan.
Ø Leverage
Buy Out Leverage
Leverage Buy Out Leverage
adalah teknik pengusaan perusahaan dengan metode pinjaman atau utang yang
digunakan pihak manajemen untuk membeli perusahaan lain. Terkadang suatu
perusahaan target dapat dimiliki tanpa modal awal yang besar.
Kesimpulan
Ide
dan konsep usaha: Pada
tahap ini, orang yang membuat usaha diharuskan untuk melakukan kegiatan
menemukan ide/gagasan usaha yang layak
untuk diwujudkan. Ide/gagasan usaha biasanya dapat timbul melalui serangkaian
seperti : melalui bacaan, melalui survey, melalui pengalaman kerja.
Business
coaching ini didesain untuk memberikan bimbingan jangka pendek (minimal 3
bulan) dan jangka panjang (minimal 12 bulan) melalui pendekatan pendekatan yang
mampu dilakukan oleh para klien. Filosofi yang kami gunakan dalam melakukan
empowerment adalah: “Ajak dan ajarkan coachee memancing, bukan langsung
memberikan ikannya, agar ia mampu memilih ikan, umpan, kolam dan kail yang bisa
ia pakai untuk mencapai sasarannya”.
Profiting:
Menaikkan angka repeat order, Menaikkan rata-rata pembelian tiap kunjungan, dan
Menaikkan margin. Systemizing adalah sistem tersebut mungkin sudah dirintis
sedikit demi sedikit sejak mulai usaha, hanya saja di tahap systemizing, kita
akan fokus pada pembenahan sistem. Ekspansi bisnis atau sering disebut juga dengan perluasan
perusahaan adalah aktivitas memperbesar atau memperluas usaha yang ditandai dengan
penciptaan pasar baru, perluasan fasilitas, perekrutan pegawai, peningkatan
aktivitas ekonomi dan pertumbuhan dunia usaha, baik dibidang usaha sejenis
seperti membuka cabang ataupun diversifikasi kebidang yang lain.
DAFTAR
PUSTAKA
https://pemberontak86.wordpress.com/2014/05/02/pendanaan-dan-perluasan-bisnis-financing-and-expanding-the-bussines/
0 Response to "MATERI TAHAP – TAHAP MENGEMBANGKAN USAHA"
Post a Comment