-->

MATERI TAHAP – TAHAP MENGEMBANGKAN USAHA



1.       IDE DAN KONSEP USAHA
Pada tahap ini, orang yang membuat usaha diharuskan untuk melakukan kegiatan menemukan ide/gagasan  usaha yang layak untuk diwujudkan. Ide/gagasan usaha biasanya dapat timbul melalui serangkaian kegiatan berikut :

·         Melalui Bacaan
Bacaan yang banyak kontribusinya adalah bacaan yang berkaitan langsung dengan bidang yang diminati.  Dengan cara ini akan dapat diketahui sudah seberapa jauh perkembangan bidang usaha tersebut saat ini, apa saja yang harus dilakukan, teknologi yang sudah digunakan sampai saat ini. Setelah itu akan muncul pertanyaan untuk melihat apakah masih ada peluang, jika ada, kira-kira bagaimana caranya untuk merealisasikan peluang tersebut.
·         Melalui Survei
Orang sengaja merancang suatu survei secara umum dalam salah satu bidang usaha.  Misalnya melakukan survei ke salah satu pabrik mengamati apa saja yang dikerjakan oleh pabrik tersebut, kegiatan yang belum dapat dilakukan oleh pabrik tersebut dengan baik atau adakah limbah pabrik yang terbuang begiru saja, dan pada saat itu muncul ide/gagasan untuk memanfaatkan limbah tersebut dan masih banyak lagi ide/gagasan yang muncul untuk mendirikan dan mengembangkan usaha.
·         Melalui Pengalaman Kerja
Ide/gagasan muncul setelah orang mengalami sendiri kegiatan apa saja yang harus dilakukan jika suatu usaha akan menghasilkan produk atau jasa.  Dalam konteks ini proses penciptaan produk/jasa sudah dikuasai dengan baik, sehingga akan dapat menganalisis apakah masih ada peluang dan apakah mudah/mungkin baginya untuk memulai usaha sendiri seperti yang dilakukannya sekarang.  Ide/gagasan yang muncul akan terealisasi jika didukung oleh keinginan  atas dasar pengalaman yang sudah dimiliki saat ini.
2.       STUDI KELAYAKAN BISNIS
Studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan tidak dijalankan.
Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
·         Aspek Hukum
Menyangkut semua legalitas rencana bisnis yang akan kita laksanakan yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku diantaranya :
a.       Izin lokasi, akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan  hukum lainnya.
b.      NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
c.       Surat tanda daftar perusahaan
d.      Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
e.       Surat tanda rekanan dari pemda setempat
f.        SIUP setempat
·         Aspek Sosial Ekonomi dan Budaya
Menyangkut dampak yang diberikan kepada masyarakat sekitar karena adanya suatu kegiatan usaha tersebut, diantaranya:
a.       Dari sisi budaya, apa dampak keberadaan bisnis kita terhadap kehidupan masyarakat, kebiasaan adat setempat, dan lain-lain.
b.      Dari sudut ekonomi, seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, apakah proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income per capita penduduk setempat, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR.
c.       Dari segi sosial, apakah dengan adanya bisnis kita, menjadi semakin ramai, lalu lintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat dan untuk mendapatkan itu semua adalah dengan wawancara, kuesioner, dokumen, dan lain-lain. Untuk melihat apakah suatu proyek layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.
·         Aspek Pasar dan Pemasaran
Menyangkut apakah ada peluang pasar untuk produk yang akan dihasilkan oleh kegiatan usaha kita, dengan melihat hal-hal berikut :
a.       Potensi pasar
b.      Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk membeli.
c.       Tentang perkembangan/pertumbuhan penduduk
d.      Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan masa lalu, dll.
e.       Pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk meraih sebagian pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih besarnya market share.
·         Aspek Teknis dan Teknologi
Menyangkut pemilihan lokasi, alat-alat, yang sesuai dengan hasil yang diinginkan, lay out, dan pemilihan teknologi yang sesuai.
·         Aspek Manajemen
Menyangkut pembangunan dan operasional.
·         Aspek Keuangan
Menyangkut sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.
3.       BUSINESS PLAN
Sebagai salah satu bagian terpenting dalam berwirausaha, pemahaman akan pengertian Business Plan yang benar bersifat sangat krusial. Agar perusahaan berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus menyusun Business Plan. Menurut Megginson Business plan adalah suatu rencana tertulis yang memuat misi dan tujuan bisnis, cara kerja dan rincian keuangan atau permodalan, susunan para pemilik dan manajemen serta bagaimana cara mencapai tujuan bisnisnya.
 Kadangkala, banyak sekali perencanaan bisnis tidak sesuai hasilnya dengan kenyataan setelah operasional. Hal itu sangat mungkin terjadi dan tidak dapat disalahkan karena parameter ekonomi di real market (pasar yang nyata) sangat sulit diduga dan selalu berubah-ubah. Ketika suatu bisnis mendapatkan hasil yang menyimpang dengan perencanaannya, maka diperlukan komitmen yang kuat dari wirausahanya agar bisnis tersebut tetap berjalan. Secara ringkas, berikut ini adalah 5 alasan mengapa business plan harus dibuat dengan baik, yaitu:
·         Busines merupakan satu blueprint, yang akan diikuti dalam operasional bisnis. Ini menolong kita tetap kreatif konsentrasi pada tujuan yang telah ditetapkan.
·         Business Plan merupakan alat untuk mencari dana, sehingga dapat menunjang keberhasilan dalam berbisnis.
·         Business Plan adalah sarana komunikasi untuk menarik orang lain, pemasok, konsumen, dan penyandang dana. Business plan akan membuat mereka mengerti tujuan dan cara operasional suatu bisnis.
·         Rencana bisnis akan mempermudah kita menjalankan usaha dengan mengetahui langkah-langkah praktis menghadapi persaingan, membuat promosi, sehingga lebih efektif.
·         Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya, apakah mengikuti atau sesuai dengan rencana atau tidak.
4.       START UP BUSINESS
Istilah "startup" sendiri adalah serapan dari bahasa inggris yang menunjukan sebuah bisnis yang baru dirintis. Menurut sumber informasi dari Wikipedia , startup adalah sebuah perusahaan rintisan, umumnya merujuk pada semua perusahaan yang belum lama beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. Istilah “startup” menjadi populer secara internasional pada masa gelembung dot-com, di mana dalam periode tersebut banyak perusahaan dot-com didirikan secara bersamaan.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bisnis startup adalah suatu bisnis yang baru berkembang. Namun, bisnis startup ini lebih identik bisnis yang berbau teknologi, web, internet dan yang berhubungan dengan ranah tersebut. Bisnis startup berkembang akhir tahun 90-an hingga saat ini.
Perkembangan Bisnis Startup Di Indonesia
Untuk di Indonesia sendiri perkembangannya cukup bagus dan mengembirakan. Setiap tahun banyak founder-founder (pemilik) Startup baru bermunculan di indonesia. Potensi pengguna internet Indonesia yang semakin naik dari tahun ke tahun tentunya merupakan suatu lahan basah untuk mendirikan sebuah Startup. Menurut Rama Mamuaya, CEO dailysocial.net, Startup di Indonesia digolongkan dalam tiga kelompok yaitu Startup pencipta game, Startup aplikasi edukasi serta Startup perdagangan seperti e-commerce dan informasi. Menurutnya Startup game dan aplikasi edukasi punya pasar yang potensial dan terbuka di Indonesia. Hal ini dikarenakan proses pembuatan game dan aplikasi edukasi relatif mudah.
Di Indonesia, karena perkembangan dunia internet yang sangat pesat membuat bisnis startup ini semakin banyak bermunculan, bahkan startup lokal sudah mencapai ribuan dan akan terus berkembang dan bertambah. Istilah bisnis startup ini sudah ada sejak akhir tahun 90-an, dan salah satu contoh startup lokal yang sudah dikenal dan sukses salah satunya yaitu kaskus. Selain kaskus, contoh lain dari startup local yang sekarang ini tengah populer diantaranya adalah
·    BukaLapak
Bukalapak saat ini menjadi salah satu situs jual beli online terbesar di Indonesia, didirikan oleh Achmad Zaky yang berasal dari Sragen Jawa Timur. Salah satu layanan yang membuat startup ini disukai adalah adanya sistim pembayaran yang aman dalam bertransaksi, dimana pembayaran dari pembeli tidak akan langsung diterima penjual, melainkan ditampung sementara oleh pihak bukalapak, setelah barang di terima dengan baik, barulah penjual bisa melakukan pencairan
·    Gojek
Gojek adalah salah satu startup Indonesia yang pertumbuhannya paling cepat dan paling populer. Gojek merupakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim Bidang utamanya bergerak di bisnis transportasi dan jasa kurir. Visi gojek yaitu membantu memperbaiki struktur transportasi di Indonesia, memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari seperti pengiriman dokumen, belanja harian dengan menggunakan layanan fasilitas kurir, serta turut mensejahterakan kehidupan tukang ojek di Indonesia kedepannya

·    Tiket.com
Tiket.com adalah sebuah startup yang menawarkan jasa pembelian tiket secara online dengan mudah. Didirikan pada tahun 2011, kini tiket.com mulai berencana mengembangkan bisnisnya hingga keluar Indonesia, diantaranya Hongkong, Australia, Malaysia sampai China.

5.       BUSINESS COACHING/MENTORING

          Business coaching adalah suatu program pembimbingan bisnis dimana coachee atau klien seolah-olah sedang magang di bisnisnya sendiri dan secara bertahap belajar  menerapkan langkah-langkah bisnis di bawah bimbingan coach bisnisnya agar ia mampu mencapai sasaran bisnis maupun pribadi yang ia tetapkan.
Business coaching ini didesain untuk memberikan bimbingan jangka pendek (minimal 3 bulan) dan jangka panjang (minimal 12 bulan) melalui pendekatan-pendekatan yang mampu dilakukan oleh para klien. Filosofi yang digunakan dalam melakukan empowerment adalah “Ajak dan ajarkan coachee memancing, bukan langsung memberikan ikannya, agar ia mampu memilih ikan, umpan, kolam dan kail yang bisa ia pakai untuk mencapai sasarannya”

6.     PROFITIZING
          Laba / keuntungan. Dalam melakukan motif ekonomi para pelaku ekonomi pasti akan mempertimbangkan dari segi profit. Apapun kegiatannya baik produksi atau jasa. Prinsip dasar yang biasanya dipakai adalah modal yang digunakan haruslah kembali penuh ditambah lagi dengan untung yang dicapai. Jika seorang produsen sangat mengerti apa selera pasar yang sedang disenangi maka kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak akan bisa terwujud. Dan biasanya bagi produsen yang bisa memprediksi keinginan, kebutuhan dan selera masyarakat, ia juga bisa menahan suatu barang yang memang sangat dicari oleh konsumen dan menjadikannya barang yang langka, hal ini akan membuat harga menjadi naik, dan keuntungan bisa dicapai lebih banyak.
Pengertian profit sendiri adalah keuntungan atau nilai lebih yang diperoleh oleh pelaku ekonomi dari hasil penjualan setelah dikurangi modal dan biaya produksi lainnya. Setelah volume penjualan anda cukup besar atau kapasitas yang anda tawarkan sudah maksimum tiap saat, barulah fokus menaikkan keuntungan usaha.
Ada 3 hal yang mampu menaikkan keuntungan usaha dari customer:
a)   Menaikkan angka repeat order. Repeat order adalah segala upaya yang dilakukan untuk membuat pelanggan semakin sering berbelanja ke tempat kita.
b)   Menaikkan rata-rata pembelian tiap kunjungan. Menaikkan rata-rata pembelian adalah upaya agar pelanggan yang tadinya belanja sebesar Rp 100.000,- tiap kunjungan, meningkat menjadi Rp 200.000,- tiap kunjungan, bahkan lebih.
c)   Menaikkan margin. Menaikan margin adalah upaya menaikkan nilai dan harga jual, serta menekan biaya produksi dengan cara menaikan produktifitas dan menekan pengeluaran.
Di tahap profiting, promosi tetap jangan berhenti. Bedanya dengan tahap starting, promosi profiting lebih difokuskan ke pelanggan yang sudah ada.
7.       SYSTEMIZING
Setelah keuntungan melimpah, kini saatnya menyempurnakan sistem. Sebenarnya sistem tersebut mungkin sudah dirintis sedikit demi sedikit sejak mulai usaha, hanya saja di tahap systemizing, kita akan fokus pada pembenahan sistem.
Tujuan dari sistem adalah membuat bisnis ‘autopilot’ atau tetap berjalan tanpa anda dan siap dikembangbiakan (multiplying).
8.       EXPANDING
Ekspansi bisnis  atau sering disebut juga dengan perluasan perusahaan adalah aktivitas memperbesar atau memperluas usaha yang ditandai dengan penciptaan pasar baru, perluasan fasilitas, perekrutan pegawai, peningkatan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan dunia usaha, baik dibidang usaha sejenis seperti membuka cabang ataupun diversifikasi kebidang yang lain. Hal ini diperlukan sebuah perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif serta untuk meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan.
Pengertian ekspansi menurut Bambang Riyanto, menerangkan bahwa “Ekspansi dimaksudkan sebagai perluasan modal, baik perluasan modal kerja saja, atau modal kerja dan modal tetap, yang digunakan secara tetap dan terus-menerus didalam perusahaan”.Ekspansi perusahaan di sebut juga dengan perluasan perusahaan. hal ini diperlukan oleh suatu perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta untuk meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan. Ekspansi adalah memperbesar perusahaan baik dengan jalan mendirikan usaha baru dengan produk baru ataupun produk yang sudah ada ditempat lain ataupun juga meningkatkan produksi barang yang telah diproduksi.
1)      Motif-motif Pembelanjaan Ekspansi

a.  Motif Ekonomi
Apabila ekspansi suatu perusahaan didasarkan pada pertimbangan untuk memperbesar atau menstabilisasi laba yang diperoleh, maka ekspansi tersebut karena motif ekonomi. Hal ini terjadi misalnya karena semakin besarnya permintaan terhadap produk atau jasa yang  diprodusi oleh suatu perusahaan. Makin luas pasar bagi produknya mendorong perusahaan tersebut untuk memperbanyak produksinya guna mengimbangi tambahan permintaan atau tambahan luas pasar .Makin besar jumlah produk yang dapat dijual, berarti semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan laba yang lebih besar, sehingga dengan demikian setiap pimpinan perusahaan mempunyai harapan dan keinginan untuk dapat selalu mengembangkan dan meluaskan perusahaanya.keuntungan yang diperoleh perusahaan antara lain sebagai berikut:
1.   Alat pengukur prestasi perusahaan
2.   Dapat dipergunakan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban perusahaan
3.   Sebagai sumber dana perusahaan

b. Motif Psikologis
Motif Psikologis yaitu ekspansi yang didasarkan pada ambisi personal dari pemilik atau pimpinan perusahaan untuk memperoleh prestige dan kekuasaan yang lebih besar.
Motif ini berhubungan dengan personaliti pemimpin perusahaan. Bisa jadi pemimpin perusahaan dengan sifat penantang resiko (risk seeking) berada pada motif ini. Ekspansi yang dilakukan dalam kategori motif psikologis semacam ini seringkali atau bahkan tidak melakukan perhitungan ekonomis terlebihdahulu. Bahkan pada sebagian pengusaha terdapat syndroma ekspantion yaitu keinginan untuk terus melakukan ekspansi usaha. Hal yang menonjol dari motif psikologis ini adalah lebih didorong oleh insting atau judgment berupa keberanian untuk mengambil resiko meskipun tanpa didukung oleh pertimbangan rasionalitas yang matang.

Dengan demikian bahwa ekspansi merupakan suatu bentuk perluasan usaha baik dalam meningkatkan komponen aktiva lancar, aktiva tetap atau lainnya guna sebagai motif yang meningkatkan nilai ekonomi maupun ambisi personal dari pimpinan perusahaan untuk mencapai tujuan.

2)      Bentuk-bentuk Pembelanjaan Ekspansi
Menurut W.Bayard Taylor, yang dikutip oleh Bambang Riyanto, dalam buku Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan (1992 : 233) menerangkan bahwa : “Bentuk atau tipe ekspansi dibedakan menjadi Busniness expansion dan Financial expansion”
a.        Business Expansion
Business expansion adalah ekspansi yang dijalankan tanpa mengakibatkan perubahan struktur modal. Dalam bentuk ekspansi ini perusahaan tidak menambah alat-alat produksi tahan lama, tetapi hanya menambah modal kerja saja dengan menggunakan kapasitas produsi yang tersedia di dalam perusahaan. Oleh karenannya perusahaan tidak menambah aktiva tetap, maka tidaklah dibutuhkan tambahan modal jangka panjang sehingga tidak mengakibatkan perubahan struktur modalnya. Kebutuhan modalnya untuk keperluan ekspansi ini adalah berangur-angsur semakin besar, sehingga bentuk ekspansi ini sering pula disebut ekspansi yang berangsur-angsur.
b.        Financial Expansion
Bentuk ekspansi lain ialah apa yang disebut Financial expansion yaitu ekspansi yang dijalankan dengan membeli alat produksi tahan lama, memodernisasi alat-alat produksi yang lama, mendirikan pabrik baru, mengambil alih perusahaan lain, penggabungan dengan perusahaan lain , bentuk ekspansi yang membutuhkan tambahan modal jangka panjang, sehingga bentuk ekspansi ini mengakibatkan perubahan struktur modalnya. Ekspansi ini dilakukan dengan menambah atau memperbesar jumlah yang melampaui kapasitas perusahaan, sehingga penambahan dana untuk aktiva maupun lancar mutlak dibutuhkan. Bentuk ekspansi ini sering pula disebut ekspansi yang melonjak.
3)      Metode Perluasan Bisnis. Perluasan atau expansi bisnis diperlukan oleh suatu perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta untuk meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan. Ekspansi bisnis dapat dilakukan dalam beberapa metode, yakni :
Ø  Merger
Merger atau Penggabungan. Merger adalah penggabungan dari dua atau lebih perusahaan menjadi satu kesatuan yang terpadu. Perusahaan yang dominan dibanding dengan perusahaan yang lain akan tetap mempertahankan identitasnya, sedangkan yang lemah akan mengaburkan identitas yang dimilikinya. Jenis-jenis Merger:
ü  Merger Vertikal Perusahaan masih dalam satu industri tetapi beda level atau tingkat operasional. Contoh : Restoran cepat saji menggabungkan diri dengan perusahaan peternakan ayam.
ü  Merger Horisontal Perusahaan dalam satu industri membeli perusahaan di level operasi yang sama. Contoh : pabrik komputer gabung dengan pabrik komputer.
ü  Merger Konglomerasi Tidak ada hubungan industri pada perusahaan yang diakuisisi. Bertujuan untuk meningkatkan profit perusahaan dari berbagai sumber atau unit bisnis. Contoh : perusahaan pengobatan alternatif bergabung dengan perusahaan operator telepon seluler nirkabel.
Ø  Akuisisi.
Akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca-Cola, dan lain-lain.
Ø  Hostile Take Over
Hostile Take Over atau Pengambil Alihan Secara Paksa adalah suatu tindakan akuisisi yang dilakukan secara paksa yang biasanya dilakukan dengan cara membuka penawaran atas saham perusahaan yang ingin dikuasai di pasar modal dengan harga di atas harga pasar. Pengambilalihan secara paksa biasanya diikuti oleh pemecatan karyawan dan manajer untuk diganti orang baru untuk melakukan efisiensi pada operasional perusahaan.
Ø  Leverage Buy Out Leverage
Leverage Buy Out Leverage adalah teknik pengusaan perusahaan dengan metode pinjaman atau utang yang digunakan pihak manajemen untuk membeli perusahaan lain. Terkadang suatu perusahaan target dapat dimiliki tanpa modal awal yang besar.







Kesimpulan
Ide dan konsep usaha: Pada tahap ini, orang yang membuat usaha diharuskan untuk melakukan kegiatan menemukan ide/gagasan  usaha yang layak untuk diwujudkan. Ide/gagasan usaha biasanya dapat timbul melalui serangkaian seperti : melalui bacaan, melalui survey, melalui pengalaman kerja.
Business coaching ini didesain untuk memberikan bimbingan jangka pendek (minimal 3 bulan) dan jangka panjang (minimal 12 bulan) melalui pendekatan pendekatan yang mampu dilakukan oleh para klien. Filosofi yang kami gunakan dalam melakukan empowerment adalah: “Ajak dan ajarkan coachee memancing, bukan langsung memberikan ikannya, agar ia mampu memilih ikan, umpan, kolam dan kail yang bisa ia pakai untuk mencapai sasarannya”.
Profiting: Menaikkan angka repeat order, Menaikkan rata-rata pembelian tiap kunjungan, dan Menaikkan margin. Systemizing adalah sistem tersebut mungkin sudah dirintis sedikit demi sedikit sejak mulai usaha, hanya saja di tahap systemizing, kita akan fokus pada pembenahan sistem. Ekspansi bisnis  atau sering disebut juga dengan perluasan perusahaan adalah aktivitas memperbesar atau memperluas usaha yang ditandai dengan penciptaan pasar baru, perluasan fasilitas, perekrutan pegawai, peningkatan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan dunia usaha, baik dibidang usaha sejenis seperti membuka cabang ataupun diversifikasi kebidang yang lain.











DAFTAR PUSTAKA


https://pemberontak86.wordpress.com/2014/05/02/pendanaan-dan-perluasan-bisnis-financing-and-expanding-the-bussines/

0 Response to "MATERI TAHAP – TAHAP MENGEMBANGKAN USAHA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel