KHOTBAH AGAMA HINDU
Om Swastyastu
Pertama-tama
mari panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena barkat
rahmat-Nya, kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan yang sehat. Pada
kesempatan ini, izinkan saya untuk menyampaikan khotbah mengenai kerja keras dan
ketekunan.
Ada sebuah plesetan yang mengatakan: ”Orang menjual bakso untuk membeli tanah.
Sebaliknya orang menjual tanah untuk
membeli bakso”.
Pernyataan tersebut tidaklah hanya
sebuah plesetan. Kenyataannya memang banyak
orang yang mau bekerja keras dan tekun, walaupun hanya menjual bakso bisa
sukses bahkan ada yang bisa membeli tanah. Sedangkan bagi orang yang tidak mau
bekerja keras dan tekun, bisa jadi untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya
dengan menjual tanah warisan.
Siapapun orangnya, dari manapun asalnya semuannya
adalah manusia yang memiliki warna darah yang sama. Ini berarti setiap manusia
sebenarnya dibekali perangkat yang sama. Hanya maukah manusia tersebut
menggunakannya dengan penuh kerja keras dan tekun? Inilah salah satu yang menyebabkan
perbedaan manusia, ada orang sukses dan tidak sukses.
Dalam era globalisasi ini, hanya orang yang mau
bekerja keras dan tekun yang akan mampu bersaing dan bisa menjadi pemenang.
Sebaliknya jika kita tidak mau bekerja
keras dan tekun, siap-siaplah kita jadi pecundang dalam hidup ini. Lubang penderitaan
sudah tersedia di depan kita, jika kita yang
tidak mau bekerja keras dan tekun. Jembatan sudah tersedia didepan sana, yang
akan mengantarkan kita menuju pulau kesuksesan jika kita mau bekerja keras dan
tekun.
Cara yang baik agar kita mau bekerja keras dan tekun
adalah membuang virus yang menggampangkan hidup, membuang virus kemalasan,
membuang virus putus asa dan membuang virus hura-hura. Jangan lagi kita
bermalas-malasan sambil menunggu durian runtuh atau hanya berharap dari undian
lotre untuk menjadi jutawan. Jangan lagi kita bermalass-malasan sambil berjudi
sabung ayam.
Sikap putus asa dalam hidup ini juga harus dikubur.
Cobaan dan rintangan dalam hidup ini mesti kita lalui. Janganlah kita berhenti
disebuah pohon besar yang bernama putus asa.
Jangan lagi kita membayangkan berapa hektar tanah warisan yang kita miliki.
Warisan tersebut akan sangat cepat habis jika kita menjalaninya cukup dengan
berhura-hura. Anak- cucu kita hanya akan mendapat warisan penderitaan.
Vitamin yang perlu kita minum agar bisa bekerja
keras dan tekun adalah vitamin disiplin diri dan semangat hidup. Kita harus
membedakan disiplin mana yang kita jalani. Disiplin alami adalah disiplin yang
digali dari dalam diri. Disiplin palsu adalah disiplin jika ada orang lain yang
menggerakkan. Jadilah kita disiplin alami agar tetap mekar sepanjang hari.
Disiplin palsu hanya bisa mekar jika ada orang yang menyiraminya. Semangat
hidup perlu kita dukung dengan kesehatan yang prima. Kesehatan yang kurang,
akan menyebabkan kita loyo seperti mobil yang tidak bertenaga karena kampas
koplingnya sudah habis. Oleh karenanya kita harus tetap menjaga kesehatan agar
bisa tetap bersemangat dalam menjalani hidup ini.
Akhirnya kita
sekarang sudah siap untuk menyongsong hari esok dengan kerja keras dan
ketekunan. Tuhan akan senang mendengar kabar ini. Tuhan akan menyambutmu di
pintu kesuksesan sesuai
dengan bunyi kitab ini :
(Atharvaveda XX.18.3)
Icchanti devah sunvantam
na svapnaya sprhayanti
yanti pramadam atandrah.
"Para dewa menyukai orang-orang
yang bekerja keras.
Para dewa tidak menyukai orang-orang yang gampang-gampangan
dan bermalas-malasan.
Orang-orang yang selalu waspada mencapai kebahagian yang agung".
Demikian
khotbah yang bisa saya sampaikan hari ini. Semoga apa yang yang sampaikan hari
ini, dapat bermanfaat bagi kita semua.
Om Santhi Shanti Shanti Om
0 Response to "KHOTBAH AGAMA HINDU"
Post a Comment